Syekh Ali Jaber Ditikam
Ungkap Keterangan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Polisi: Motif Tersangka Tak Nyaman Lihat Korban
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan hasil keterangan sementara dari pelaku penusukan Syekh Ali Jaber.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan hasil keterangan sementara dari pelaku penusukan Syekh Ali Jaber.
Dilansir TribunWow.com, Zahwani Pandra mengatakan bahwa pelaku mengaku tidak nyaman ketika melihat korban, yakni Syekh Ali Jaber.
Hal itu diungkapkan dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Selasa (15/9/2020).

• MUI Yakini Ada Rekayasa dari Insiden Penusukan Syekh Ali Jaber, Anwar Abbas: Dia Pandai Bela Diri
• MUI Ungkap Situasi yang Terjadi jika Syekh Ali Jaber sampai Meninggal: Kepemimpinan Jokowi Ambruk
Menurut Zahwani Pandra, antara pelaku dan korban diakui tidak memiliki hubungan apapun dan tidak mengenal satu sama lain.
Namun dikatakannya bahwa pelaku sebatas mengenal Syekh Ali Jaber melalui tayangan televisi maupun media sosial.
Dari situlah, pelaku mengaku selalu terbayang-bayang dengan sosok Syekh Ali Jaber.
"Motif yang disampaikan oleh pelaku pada pemeriksaan ini adalah tersangka ini terbayang-bayang ataupun pernah mengenal," ujar Zahwani Pandra.
"Jadi antara tersangka dan korban maupun korban dengan tersangka tidak saling mengenal," imbuhnya.
"Tersangka mengenal korban berdasarkan apa yang dilihat selama ini di berbagai media, setiap kali ada tampilan daripada korban atau dari Syekh Ali Jaber itu yang membuat pikirannya merasa terbawa atau terbayang-bayang," jelasnya.
Oleh karenanya, lantaran selalu terbayang, pelaku akhirnya merasa tidak nyaman setiap kali melihat Syekh Ali Jaber.
Sehingga motif tersebutlah yang mendasari pelaku untuk merencanakan niat buruk kepada ulama yang juga merupakan juri pada Hafiz Indonesia itu.
• MUI Sebut Insiden Syekh Ali Jaber Bukan Sekadar Penikaman: Upaya Pembunuhan terhadap Ulama
"Yang kami sampaikan saat ini adalah motivasinya dia melakukan perbuatan pidana ini karena hal yang dia rasakan, merasa tidak nyaman," kata Zahwani Pandra.
Zahwani Pandra menjelaskan pelaku lantas melakukan aksinya setelah mengetahui keberadaan Syekh Ali Jaber yang pada saat itu berada di Masjid Safaludi dan kebetulan tidak jauh dari tempat tinggalnya.
"Sehingga pada hari Minggu tersebut diketahui bahwa Syekh Ali Jaber berada di sekitar lokasi rumahnya di Masjid Safaludin, secara tiba-tiba dia merencanakan dan memang sudah dirasakan begitu lama," pungkasnya.
Lebih lanjut, terkait keterangan yang menyatakan apakah pelaku ini mengalami gangguan jiwa atau tidak, menurutnya sudah bekerja sama dengan saksi ahli dalam bidangnya.
Sedangkan untuk proses penyidikan masih fokus pada kasus penusukannya.
"Dan ini merupakan ranah daripada saksi ahli yang meneliti," terangnya.
"Namun secara penyidikan tidak bisa menjelaskan apakah ini dalam keadaan ganguan jiwa atau seperti apa," jelasnya menutup.
• Syekh Ali Jaber Minta Umat Tak Mudah Terprovokasi, Pesan ke Mahfud MD: Salam Sungkem ke Presiden
Simak videonya mulai menit ke- 7.03
MUI Mengaku Janggal Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Disebut Gila
Ulama sekaligus Pendakwah Syekh Ali Jaber mengalami musibah penusukan oleh orang tak dikenal, Minggu (13/9/2020).
Namun muncul keterangan bahwa pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber memiliki gangguan kejiwaan atau orang gila.
Menanggapi hal itu, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menegaskan tidak percaya dan merasa janggal ketika pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber adalah orang gila.

• MUI Ungkap Situasi yang Terjadi jika Syekh Ali Jaber sampai Meninggal: Kepemimpinan Jokowi Ambruk
Dilansir TribunWow.com, Anwar Abbas menilai bahwa pelaku terlihat dengan sadar dan begitu lincah pada saat menjalankan aksinya untuk menusuk Syekh Ali Jaber.
"Saya rasa kejanggalannya sudah sangat terang benderang," ujar Anwar Abbas, dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi 'tvOne', Selasa (15/9/2020).
"Anak TK saja saya rasa tahu, janggal sekali," tegasnya.
Anwar Abbas lantas menyinggung kasus-kasus serupa yang pernah menimpa para ulama.
Dikatakannya yang menambah kejanggalan adalah karena pelaku yang memiliki niatan buruk terhadap ulama kebanyakan disebut orang tidak waras.
"Masak kasus-kasus yang menimpa ulama, para dai dan penceramah semuanya dilakukan oleh orang gila," kata Anwar Abbas.
"Emangnya ada organisasi orang gila di negeri ini, yang orientasinya bertujuan untuk mencelakai, membunuh dan mencederai para ulama dan para dai?" tanyanya.
Menurutnya tidak bisa diterima oleh akal ketika orang gila justru memusuhi para ulama yang sebenarnya tidak pernah bersinggungan dengan mereka.
Maka dari itu, Anwar Abbas menyakini bahwa peristiwa yang dialami oleh Syekh Ali Jaber maupun para ulama lainnya bukan hanya sebatas persoalan individu.
• Polisi Ungkap Pengakuan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber: Dia Merasa Dihantui, Itu Kan Keyakinan Dia
"Oleh karena itu saya yakin dan percaya, ini ada yang merekayasa," ungkapnya.
Ia pun meminta kepada pihak kepolisian untuk benar-benar mengusut secara tuntas persoalan tersebut, termasuk mengungkapkan jaringannya jika memang ada.
Bahkan menurutnya jika pihak kepolisian tidak bisa memberikan hasil yang menyakinkan, Anwar Abbas mendesak kepada pemerintah untuk membentuk tim investigasi yang sifatnya independen.
"Oleh karena itu kalau pihak kepolisian mengumumkan bahwa orang yang menusuk dan menikam Syekh Ali Jaber adalah orang gila."
"Maka saya meminta kepada pemerintah, MUI mendesak kepada pemerintah atau kepada siapa saja, supaya dibentuk tim investigasi independen atau tim pencari fakta independen," tegas Anwar Abbas.
Lebih lanjut, Anwar Abbas menilai sikap tersebut harus diambil oleh pemerintah jika ingin menyelamatkan citra dari pemerintah itu sendiri, termasuk juga menjaga kepercayaan dari masyarakat.
"Supaya masyarakat luas tahu, supaya penguasa atau pemerintah Jokowi tidak disalahkan," terangnya.
"Kalau seandainya keputusan atau kesimpulan bahwa dia gila, saya rasa citra dari pemerintahan Jokowi akan jatuh dan saya tidak mau itu terjadi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 9.27
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)