Kabar Ibu Kota
Walkout saat Rapat P2APBD dengan Anies Baswedan, PSI Akui Curiga: Tidak Diberi Microphone, Dicabutin
PSI menyoroti tidak adanya microphone pada saat rapat pengesahan P2APBD. PSI curiga ada oknum yang sengaja meniadakan mic-mic tersebut.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Aksi walkout mewarnai berjalannya Rapat paripurna pengesahan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) tahun anggaran 2019.
Total empat fraksi memutuskan untuk walkout pada rapat yang diselenggarakan, Senin (7/9/2020) lalu.
Satu dari keempat partai yang memutuskan untuk walkout adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang merasa rapat pengesahan P2APBD tahun anggaran 2019, hanyalah settingan belaka.

• Penularan Covid-19 di Jakarta Semakin Meningkat, Anies Baswedan: Kita Mendeteksi Banyak
Dikutip dari TribunJakarta.com, Selasa (8/9/2020), kecurigaan tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Frkasi PSI DPRD DKI Anthony Winza.
Ia menyoroti bagaimana para anggota dewan tidak diberikan pengeras suara (microphone) saat rapat berlangsung.
Padahal biasanya microphone tersebut terletak di masing-masing meja anggota dewan.
"Microphone-nya enggak ada. Saya enggak ngerti apakah ini settingan atau apa," ucapnya, Senin (7/9/2020).
Bahkan Winza terang-terangan menyatakan kecurigaannya soal keberadaan oknum yang sengaja menyabotase microphone saat rapat berlangsung.
"Baru kali ini saya lihat rapat paripurna, anggota dewan tidak diberikan microphone, dicabutin dari meja, dipretelin," ujarnya.
"Dalam arti, ada yang pakai microphone dan ada yang enggak, padahal sama-sama wakil rakyat."
"Kenapa sampai segitunya sih dicabut microphonenya? Tolong dijawab," kata dia.
Tidak adanya microphone tersebut juga disinggung oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi PAN Zita Anjani.
"Perdana, rapat paripurna tanpa pengeras suara untuk dewan," tuturnya.
Zita mengatakan, para anggota dewan terpaksa berteriak supaya aspirasi mereka didengar lantaran tidak adanya microphone saat rapat berlangsung.
"Mereka teriak, enggak ada yang dikasih mic," kata dia.
• 4 Fakta Rapat Pertanggungjawaban APBD 2019 DKI Jakarta, Diwarnai Hujan Interupsi hingga Walk Out
P2APBD Tetap Disahkan
Selain PSI, fraksi lain yang melakukan aksi walkout adalah Golkar, PAN, dan Nasdem.
Meskipun keempat fraksi memutuskan untuk walkout, pada akhirnya Rapat P2APBD tetap disahkan.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (8/9/2020), rapat tetap dianggap sah lantaran jumlah anggota di ruang rapat paripurna masih lebih dari 50 orang.
• Singgung Mahfud MD soal Kasus Djoko Tjandra, Rocky Gerung: Masih Banyak Pinangki-pinangki Lainnya
Fraksi yang memilih untuk tetap berada di ruang rapat adalah PDI-P, Gerindra, PKS, Partai Demokrat, dan PKB-PPP.
"Paripurna 50 orang. Secara keputusan ini sah ya. Saya ingin menanyakan apakah raperda tentang pertanggungjawaban APBD 2019 untuk ditetapkan jadi peraturan daerah dapat disetujui," ucap Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sembari mengetok palu.
Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi santai aksi walkout keempat fraksi tersebut.
Anies juga menegaskan bahwa dirinya menerima saran dan masukan dari para anggota dewan untuk penggunaan APBD ke depannya.
"Agar bisa mencapai hasil yang optimal, bernilai manfaat bagi seluruh Kota Jakarta, apa yang disampaikan insyaAllah menjadi perhatian khusus, insyaAllah akan kami laksanakan demi kesejahteraan Kota Jakarta," ujar Anies. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Saat Anies Ditinggal 4 Fraksi DPRD yang Walk Out pada Rapur Pertanggungjawaban APBD 2019..." dan Tribunjakarta.com dengan judul Walk Out Hingga Dituding Settingan, Warnai Drama Pengesahan Laporan APBD 2019 Jakarta