Terkini Nasional
Deklarasikan KAMI di Jawa Barat, Gatot Nurmantyo Singgung soal Punya 'Senjata' hingga Alergi KITA
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kembali mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kembali mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Deklarasi KAMI kali ini dilakukan di Jawa Barat, tepatnya di depan Gedung Sate, Bandung, Senin (7/9/2020).
Dilansir TribunWow.com, Gatot juga ditemani oleh deklarator lainnya, yakni Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Hal itu diketahui dari tayangan YouTube Kompas Petang, Senin (7/9/2020).

• Refly Harun Balas Sindiran Megawati yang Sebut KAMI Berambisi Jadi Presiden: Kenapa Masalahnya?
• Refly Harun Singgung KAMI untuk Kejar Pilpres 2024, Gatot Nurmantyo: Maaf Kasar, Coba Logika Kamu
Dalam kesempatan itu, Gatot menegaskan kembali bahwa keberadaan KAMI adalah sebagai gerakan moral.
Dirinya juga menegaskan bahwa KAMI dibekali dengan senjata yang bisa digunakan untuk mewujudkan tujuan, termasuk memberikan pengawalan terhadap jalannya pemerintahan.
Dikatakannya bahwa senjata yang dimiliki oleh KAMI adalah kekuatan akal manusia Indonesia.
"Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, KAMI ini seperti Pak Haji (Din Syamsuddin) sampaikan adalah gerakan moral," ujar Gatot.
"Kita punya senjata. Senjata kita juga KAMI, kekuatan akal manusia Indonesia," tegasnya.
Selain itu, Gatot memberikan tanggapan terkait kemunculan gerakan-gerakan lain, seperti Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) yang dibentut sehari setelah KAMI dideklarasikan.
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan keberadaan KITA.
Bahkan ia mengaku dan meminta kepada anggota KAMI supaya bisa memberikan sambutan dengan baik.
• Gatot Nurmantyo Ngaku 3 Kali Tolak Tawaran Jokowi, Refly Harun: Biasanya Panglima Sekelas Menteri
Gatot kemudian memberikan catatan bahwa pihaknya hanya akan menentang siapapun yang tidak sejalan dengan ideologi negara, yakni Pancasila.
Maka dari itu, siapapun yang memang memiliki tujuan yang baik untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disebut Gatot merupakan seperjuangan.
Namun sebaliknya, jika keberadaannya justru untuk menghancurkan Indonesia, maka menjadi musuh dan harus dilawan, termasuk KITA.
"Manusia Indonesia itu ada santun, ada KITA yang datang, kita sambut dengan baik. Kita lawan kalau apa? Kalau bertentangan dengan pancasila kita lawan," kata Gatot.
"Selama mereka semua hanya untuk menyelamatkan Indonesia untuk membangun Indonesia itu adalah sama seperjuangannya dengan KITA, hanya namanya yang beda," jelasnya.
"Jadi jangan alergi dengan KITA, jangan alergi dengan saya, dan apapun juga," harapnya menutup.
• Akhirnya Turun Gunung, Gatot Nurmantyo Merasa Sumpahnya Terusik dan Bentuk KAMI: Saya Punya Utang
Simak video lengkapnya:
Gatot Nurmantyo Janji akan Keluar dari KAMI Jika Hal Ini Terjadi
Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkap janjinya yang kini menjadi Presidium Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa KAMI adalah gerakan moral bukan gerakan politik praktis.
Hal itu diungkapkan Gatot Nurmantyo pada Zoom In tvOne yang tayanga di channel YouTube TalkShowtvOne pada Jumat (21/8/2020).

Gatot bersama tokoh-tokoh senior lain merasa gerakan politik moralitas adalah hal yang sangat dibutuhkan saat ini.
"Maka kita yang sudah tua-tua ini mari bergerak dengan gerakan moralitas."
"Jadi politik moral itu paling tinggi, kalau politik moralitas itu kalah dia akan jadi terluka," jelas Gatot.
Saat ditanya apakah nantinya KAMI berubah menjadi partai politik, Gatot dengan tegas membantahnya.
Menurutnya hal itu tak mungkin terjadi mengingat para KAMI diisi oleh orang-orang yang sudah pernah menjabat di pemerintahan.
Bahkan, Jenderal 60 tahun ini berjanji akan keluar dari KAMI jika gerakan tersebut berubah menjadi partai politik.
"Tidak mungkin politik praktis karena kami-kami ini sudah jadi pejabat."
"Enggak mungkin, saya katakan kalau itu berubah jadi partai politik saya pasti keluar," katanya.
• Gatot Nurmantyo Deklarasikan KAMI di Solo, Said Didu: Menyelamatkan NKRI dari Tempatnya Pak Jokowi
• Tolak Tawaran Jokowi Jadi Menteri, Gatot Nurmantyo Bantah Dukung Prabowo: Seolah-olah Mau Jabatan
Dalam kesempatan itu, Gatot menjelaskan bahwa diskusi soal KAMI itu sebenarnya sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.
Menurut ceritanya, intimidasi kepada para tokoh yang hadir di deklarasi KAMI benar adanya.
Dikatakan Gatot, ada beberapa orang yang tidak jadi hadir pada deklarasi di Tugu Proklamasi Jakarta, Selasa (18/8/2020) karena diintimidasi.
"Itu sudah 3 bulan yang lalu kita bicara. Tapi meeting-meeting sudah sejak lalu."
"Ya kita sudah menyusun susun-susunannya ini bicara,ini bicara, setuju-setuju kan, tahu-tahu dia enggak datang," ungkapnya.
Meski demikian, ia merasa hal itu wajar.
Lalu, Gatot menegaskan bahwa apa yang dilakukan KAMI sekedar bentuk kepedulian terhadap bangsa termasuk pemerintah dalam menghadapi masalah yang terjadi.
"Saya pikir itu suatu hal yang wajar karena nami KAMI itu seolah-olah menakutkan padahal yang kami sampaikan kan memberikan informasi, suara rakyat begini-begini, kita menuntut pun secara konstitusi untuk diperbaiki."
"Karena kita sayang sama bangsa ini, sayang sama pemerintahan ini juga," jelas dia.
Lihat videonya mulai menit ke-8:41:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)