Terkini Daerah
2 Pria Tewas seusai Berkelahi Lawan 1 Sekuriti, Korban Pernah Ditegur Dilarang Renang di Perumahan
Pelaku pembunuhan sempat kabur seusai menewaskan dua orang pria karena cekcok dan sakit hati kerap diejek oleh korbannya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - A (44) dan AJ (38) ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah di sebuah kawasan perumahan.
Dua pria yang merupakan paman dan keponakan tersebut ditikam menggunakan pisau oleh AS (44), satpam penjaga perumahan di depan gerbang The Green Mutiara, Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (8/9/2020).
Setelah dilakukan penyelidikan, korban dan pelaku ternyata saling mengenal satu sama lain.

• Driver Ojol di Palembang Minta Maaf Lewat Facebook sebelum Tewas, Istri Korban: Mungkin Itu Firasat
Dikutip dari TribunPadang.com, Selasa (8/9/2020), kejadian diduga terjadi sekira pukul 02.00 WIB.
Kedua korban merupakan warga Rimbo Data Rt 03/RW 01, Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumbar.
Ketika ditemukan, kedua korban sudah dalam keadaan tak lagi bernyawa.
Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Edriyan Wiguna mengkonfirmasi bahwa kedua korban memiliki hubungan keluarga.
"Untuk korban pertama inisial AJ (38) adalah keponakan dari korban kedua inisial A (44)," kata Edriyan Wiguna, Selasa (8/9/2020).
Korban Terlibat Perkelahian
Dewi Rosita, orangtua seorang korban yang tewas dalam perkelahian tersebut awalnya mendapat infromasi bahwa AJ terlibat cekcok.
Perkelahian disebut terjadi di depan pos satpam perumahan The Green Mutiara.
Sesampainya Dewi di sana, ia mendapati anak dan adiknya tergeletak berlumuran darah.
"Melihat kejadian tersebut saksi bernama Dewi Rosita memberitahukan ke saksi lainnya bernama Hendrik serta kepada anggota keluarga lainnya," kata Edriyan.
"Setelah di lokasi, kami amankan loaksi kejadian. Selanjutnya, kami berkoordinasi dengan SPKT Polresta Padang," ujarnya.
• Viral Video Harimau Terlihat Kurus, Pihak Maharani Zoo Lamongan Sebut karena Jarak 8 Met
Pernah Tegur Korban