Cerita Selebriti
Gubernur Jabar Ridwan Kamil Beri Simpati kepada Pemilik Nama Anjay, Serukan untuk Follow Ramai-ramai
Ridwan Kamil meyampaikan simpati dan memberikan dukungan kepada pemilik nama Anjay Syaiful Islam di tengah polemik kata 'Anjay' yang diributkan.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan simpatinya kepada sosok pemilik nama Anjay.
Seperti diketahui, kata 'Anjay' bekalangan ramai diributkan setelah pesinetron Lutfi Agizal mengangkatnya.
Polemik kata 'Anjay' bahkan menjadi isu nasional setelah mendapat dukungan dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dan menuai banyak pro kontra dari berbagai pihak.

Melalui akun Instagram @ridwankamil, Minggu (6/9/2020), orang nomor satu di Jawa Barat itu tampak menyikapi polemik 'Anjay' dengan cara berbeda.
Ridwan memposting ulang kiriman pemilik akun @anjay_syaiful_islam yang curhat tentang polemik kata 'anjay'.
Sebagai pemilik nama 'Anjay', tentu yang bersangkutan agak tersinggung lantaran kata 'Anjay' diributkan karena dimaknai negatif.
Melalui kolom caption, Ridwan Kamil memberikan dukungan kepada sosok bernama Anjay Saiful Islam.
Ridwan Kamil percaya kata 'Anjay' tersebut juga bermakna baik.
Ia pun memberikan simpat dan semangatkan kepada yang bersangkutan.
"Simpati saya buat Bang @anjay_saiful_islam," tulis Ridwan Kamil dikutip TribunWow.com.
"Sing sabar dan Insya Allah semua ada hikmahnya. Namanya ada di Al Quran dan orang tua pasti niatnya baik sekali saat memberi nama itu," sambungnya.
Tak sampai di situ, pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga tampak menyindir polemik 'Anjay' yang belakangan terjadi.
Menurutnya, kegaduhan yang meributkan satu kata tersebut sedikit banyak telah menyita produktivitas.
"Hari-hari ini kita sering bising oleh hal yang remeh temeh dan sering menghabiskan waktu produktif kita," tulis lanjut Emil.
Ridwan Kamil pun memberi semangat kepada Anjay Syaiful Islam.
Ia mengaja mengajak warganet yang lain untuk melakukan hal serupa, menyemangati pemilik nama Anjay Saiful Islam.
Tak hanya itu, Ridwan Kamil juga menyerukan kepada followers-nya ramai-ramai mengikuti akun Anjay Syaiful Islam sebagai bentuk dukungan kepadanya.
"Ayo kita semangati dengan hadiahi bang Anjay dengan follow akunnya," tulisnya lagi.
Soal Anjay, Kang Maman: Buang-Buang Energi
Pemerhati sosial Maman Suherman turut menanggapi pro kontra larangan menggunakan kata 'anjay'.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Senin (31/8/2020).
Diketahui sebelumnya Komisi Nasional Perlindungan Anak mengimbau publik tidak menggunakan kata tersebut dengan tujuan merendahkan atau melecehkan.
• Viral Polemik Anjay, Terungkap Alasan Lutfi Agizal Permasalahkan Kata Ini: Toh juga Demi Masyarakat
Bahkan penggunaan kata tersebut berpotensi pidana karena mengandung unsur kekerasan verbal.
Menangapi pro kontra yang timbul di masyarakat, Maman menilai tidak perlu berlebihan menyikapi kontroversi tersebut.
"Bahasa pada dasarnya netral. Jadi mari melihatnya pada konteksnya," jelas Maman Suherman.
Selain itu, ia menyinggung sudah ada Undang-Undang Penyiaran bagi radio dan televisi, terkait apa saja yang layak disampaikan ke publik dan tidak.
"Undang-Undang Penyiaran adalah P3SPS, ada aturan kata-kata yang tidak boleh diucapkan, terutama yang bersifat makian, hinaan, mengejek orang dengan kondisi fisik tertentu, yang berkaitan dengan SARA tidak boleh," paparnya.
Tidak hanya itu, terdapat pula Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang meregulasi penggunaan bahasa di media sosial.
Maman menilai aturan itu sudah cukup, sehingga tidak perlu diributkan lagi.
Ia menyoroti asal mula kata 'anjay' itu tidak pernah ditelusuri, sehingga tidak dapat diketahui pasti maknanya.
"Jadi jangan terlalu berlebihan menilai sesuatu, kata-kata yang kita sendiri tidak pernah punya kesimpulan apakah itu pujian atau makian," ungkap Maman.
"Kita akan membuang energi di situ," komentar penulis ini.
• Lutfi Agizal Lepas Tangan jika Masih Ada Institusi Persoalkan kata Anjay: Saya Pribadi Sudah Tidak
Menurut Maman, kata itu hanya dapat dilarang apabila diputuskan maknanya mengandung tujuan menghina.
"Kata 'anjay' itu apakah makian atau pujian? Jika nanti betul-betul diputuskan oleh ahli bahasa itu makian, bolehlah," jelas dia.
"Tapi jangan sampai kita selalu memperhalus kata malah jadi membingungkan buat anak," tambahnya.
Maman menambahkan, hal yang lebih penting adalah memastikan adanya edukasi bagi anak-anak yang menonton televisi atau menggunakan media sosial.
Diketahui kekhawatiran Komnas PA sampai melarang penggunaan kata 'anjay' adalah anak-anak dapat meniru istilah tersebut.
"Zaman dulu ada larangan menyebut kata penis dan vagina, cukup disebut sebagai alat kelamin. Itu juga tidak mendidik," papar Maman memberi contoh.
"Anak-anak jadi mencari kalimat-kalimat yang akhirnya, alat kelamin itu apa sih?" lanjutnya.
Selain itu, Maman menilai ada cara lain untuk memfilter bahasa yang dipelajari anak-anak melalui televisi dan media sosial.
"Marilah kita membuka mata hati, bahwa yang paling penting yang harus ditempuh adalah literasi keluarga, literasi digital, dan bagaimana orang tua mengajarkan kesantunan kepada anaknya," tegasnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
(TribunWow.com)