Terkini Daerah
Janda di Bontang Dibunuh seusai Tagih Kekasihnya Rp 25 Juta untuk Pernikahan, Dipukuli Pakai Helm
Secara brutal, H menghabisi nyawa seorang janda yang juga merupakan kekasihnya lantaran tertekan ketika korban meminta uang untuk acara nikahan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Merasa tertekan tidak bisa memenuhi permintaan sang kekasih, ditambah sakit hati oleh perkataan kasar korban, mendorong H untuk menghabisi nyawa MI.
"Korban meminta uang jujuran untuk nikah, sebesar Rp 25 juta. Merasa tertekan, maka pelaku genggam erat pergelangan tangan korban," kata kata Kapolres Bontang, AKPB Hanifa Martunas Siringoringo saat konferensi pers di halaman Mapolres Bontang, Sabtu (5/9/2020).
"Menerima perlakuan keras, korban menyatakan belum jadi suami sudah berkata kasar. Dengar begitu, pelaku makin jengkel lalu mencekik leher korban," tuturnya.
Setelah korban jatuh ke lantai, pelaku semakin menggila.
Tanpa ampun korban dipukuli terus menerus oleh pelaku.
Bahkan H menggunakan sebuah helm untuk menghantam korban.
Puncak emosi pelaku terjadi ketika korban dibekap oleh sebuah bantal hotel tersebut hingga akhrinya korban tewas karena tak bisa bernapas.
Seusai membunuh korban, pelaku juga berupaya untuk menghilangkan jejaknya.
Pelaku sempat memakaikan kembali celana korban dan menutupi jasad kekasihnya itu memakai sebuah seprai.
"Darah yang ada di lantai dilap dengan kain seprai bantal. Pelaku lalu melarikan diri, ia buang sarung bantal di suatu tempat, kami temukan barang bukti itu di kawasan HOP," ucap AKBP Hanifa.
• 7 Tahun Hilang, Sidik Ditemukan Terkubur Bersama Kasur, Baru Terungkap karena Satu Pelaku Bunuh Diri
Sempat Kabur hingga Coba Bunuh Diri
H juga sempat melarikan diri ke luar Bontang.
Dikutip dari TribunKaltim.com, Sabtu(5/9/2020), sebelumnya diketahui bahwa pelaku sempat kabur ke luar Bontang, seusai membunuh korbannya.
Namun tak perlu waktu lama bagi pihak kepolisian untuk menemukan pelaku.
Keesokan hari setelah jasad korban ditemukan pada Jumat (4/9/2020), pelaku ditangkap di Kecamatan, Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kaltim.
