Terkini Daerah
Nuansa Kemerdekaan dalam Pesta Seks Gay di Kuningan, dari Nama Undangan hinga Masker Merah Putih
Demi menghindari kecurigaan petugas dan pihak apartemen, penyelenggara pesta seks menggunakan acara perayaan kemerdekaan sebagai kedok.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Menggunakan perayaan kemerdekaan sebagai alasan, sembilan orang pria yang kini menjadi tersangka bertanggung jawab atas kegiatan pesta seks gay yang diadakan di sebuah apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu (29/8/2020) lalu.
Supaya tidak memancing kecurigaan, para penyelenggara berupaya menutupi kegiatan pesta seks pria penyuka sesama jenis tersebut sebagai acara perayaan kemerdekaan.
Mulai dari nama undangan hingga pakaian para peserta disesuaikan dengan tema kemerdekaan.

• 15 Peserta Pesta Seks Gay di Kuningan Hadir saat Rekonstruksi, Terkuak Ada Lomba Berhadiah Diskon
Dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (3/9/2020), selain sembilan penyelenggara yang tertangkap, 47 pria lain juga ikut diamankan dan ditetapkan sebagai saksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan, acara pesta seks gay telah direncanakan jauh hari sejak sebulan sebelum acara diselenggarakan.
Undangannya sendiri disebarkan oleh para panitia lewat grup media sosial komunitas gay yang terdapat di WhatsApp dan Instagram bernama 'Hot Space'.
"Untuk tarif masuk bagi para peserta antara Rp 150 ribu sampai Rp 200.000 perorangnya. Lalu untuk dua orang ada diskon yakni Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu," kata Yusri.
Kedok Rayakan Kemerdekaan
Yusri mengatakan acara pesta seks tersebut memang sengaja disamarkan sebagai acara perayaan kemerdekaan supaya tidak menimbulkan kecurigaan.
"Agar seakan-akan ini acara biasa dan bukan pesta seks," kata Yusri.
Pada undangan yang beredar nampak sebuah poster dengan tema warna merah putih berjudul 'Kompoel-kompoel Pemoeda'.
Di sisi atas undangan itu tertulis 'Kami memanggil putra-putra terbaik bangsa!'.
Selain tulisan, terdapat gambar dua orang pria berbadan tegap memegang buku bertuliskan new normal.
Sekilas apabila diperhatikan, undangan tersebut tampak seperti undangan perayaan kemerdekaan pada umumnya.
Namun ketika diperhatikan secara teliti, gambar kedua pria itu sedikit aneh.