Terkini Daerah
Polisi Militer Buka Isi Grup WA Prada MI yang Picu Kerusuhan di Polsek Ciracas: Ada 29 Tersangka
Danpuspom Mayjen TNI Eddy Rate Muis menyampaikan perkembangan terkini insiden kerusuhan di Polsek Ciracas yang melibatkan puluhan oknum prajurit TNI.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Danpuspom Mayjen TNI Eddy Rate Muis menyampaikan perkembangan terkini insiden kerusuhan di Polsek Ciracas yang melibatkan puluhan oknum prajurit TNI.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan Breaking News di Kompas TV, Kamis (3/9/2020).
Diketahui penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur itu terjadi pada Sabtu (29/8/2020) dini hari.

• Syamsu Djalal Minta Oknum TNI yang Terlibat di Polsek Ciracas Jangan Dipecat: Teroris Bisa Mendekat
Kejadian bermula saat Prada Muhammad Ilham (MI), anggota Satuan Direktorat Hukum TNI AD terjatuh dari sepeda motornya pada Kamis (27/8/2020) malam.
Dua hari kemudian ia berbohong dan menyebutkan luka yang dialami bukan karena kecelakaan, melainkan akibat pengeroyokan.
Danpuspom mengonfirmasi keterangan Prada MI kepada rekan-rekannya ini sebagai kabar bohong atau hoaks.
Hal itu dikonfirmasi Eddy Rate Muis dalam konferensi pers.
"Polisi Militer juga bekerja berdasarkan hasil yang disampaikan tenaga ahli berupa isi atau data dari alat komunikasi HP," papar Eddy.
Ia menyebutkan tenaga ahli telah membantu membuka informasi yang terdapat di ponsel milik MI tersebut.
Data yang diperoleh berupa siapa saja yang dikontak oleh MI melalui grup WhatsApp (WA).
"Dari alat komunikasi yang ada, tenaga ahli disampaikan bahwa datanya sudah cukup lengkap," jelasnya.
"Siapa saja yang berada di grup tersebut, ada beberapa grup yang kita temukan dalam HP tersebut," kata Eddy.
Selain itu, Polisi Militer juga mendapatkan informasi pembicaraan MI dengan rekan-rekannya sampai kejadian berlalu.
"Siapa saja yang berada di situ, materi apa saja yang dibicarakan selama hari Sabtu itu sampai dengan selesai kejadian tersebut," terang Eddy.
• Singgung Kejanggalan Penyerangan Polsek Ciracas di ILC, Pengamat Militer: Belum Ada yang Bisa Jawab
Menurut Eddy, informasi yang didapat sudah cukup jelas sehingga memudahkan penyidik dalam memeriksa.
"Sampai saat ini sudah ada 29 sebagai tersangka dan ini belum selesai," ungkap Danpuspom.
Sebelumnya Eddy menuturkan Polisi Militer juga memeriksa sejumlah saksi, baik saksi militer maupun saksi sipil.
Diketahui massa turut merusak pertokoan warga dalam perjalanan menuju Mapolsek Ciracas.
"Kemudian memeriksa para terduga yang saat ini yang sudah berjumlah 29 orang, yang sudah ditetapkan statusnya sebagai tersangka," jelas Eddy.
"Saksi-saksi kurang lebih ada 51," lanjutnya.
Selain itu, barang bukti yang turut memberatkan para prajurit TNI tersebut adalah rekaman CCTV pada saat kejadian.
"Melakukan pemeriksaan terhadap alat bukti berupa rekamanh CCTV. Dengan bantuan tenaga ahli terlihat jelas siapa saja yang berada di TKP, apa yang dilakukan oknum prajurit di TKP, dan menggunakan alat apa dia melakukan kegiatan tersebut," terangnya.
Eddy menambahkan, pihak penyidik Polisi Militer bekerja sama dengan tenaga ahli untuk mengurai barang bukti.
Simak videonya:
Pengamat Militer Ungkap Kejanggalan Penyerangan Polsek Ciracas
Pakar Militer Connie Rakahundini Bakrie memberikan pandangannya terkait peristiwa penyerangan di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.
Sejumlah oknum dari TNI bahkan ikut terlibat dalam penyerangan tersebut.
Dilansir TribunWow.com, Connie menilai terdapat beberapa kejanggalan maupun pertanyaan yang belum bisa terjawab seputar insiden tersebut.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (1/9/2020).
• Cerita Korban Saksi Insiden Polsek Ciracas: Jelas di Depan Saya, Mereka Dilempar Besi, Jatuh Semua
Dalam kesempatan itu, dirinya mempertanyakan beredarnya testimoni rekaman hanphone atas penyerangan yang terjadi di Mapolsek Ciracas.
Dengan begitu, dikatakannya ada oknum pelaku yang memang punya niat untuk mengabadikan momen tersebut.
Oleh karenanya, Connie merasa penasaran terkait hal itu, mulai dari apa alasannya, termasuk juga kenapa harus disebarkan.
Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan tersbut diakui belum ada jawabannya sampai sekarang.
Namun di samping itu, dirinya tetap memberikan apresiasi tinggi atas sikap dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Ia menilai Andika Perkasa telah menunjukkan ketegasannya dalam menyikapi anak buahnya yang terlibat dalam penyerangan di Polsek Ciracas.
"Terkait Ciracas, saya cuman mau bertanya begini, yaitu beredar testimoni rekaman hp dari kejadian Ciracas," ujar Connie.
"Dengan segala hormat saya sangat hargai apa yang dibuat oleh Pak Andika, betul, sangat tegas," katanya.
"Dan ini ada rekaman yang beredar dan ini testimoni yang menurut saya kenapa direkam, siapa yang merekam, untuk apa direkam, dan untuk apa disebarkan," jelasnya.
"Itu belum ada yang bisa jawab," tegas Connie.
• Singgung ABRI saat Ulas Insiden Polsek Ciracas, Syamsu Djalal: TNI Banyak Tantangan, Polri Tentengan
Lebih lanjut, Connie mengaku kurang setuju jika penyebab terlibatnya oknum TNI lantaran ada sifat kecemburuan antar instansi.
"Kalau soal kecemburuan, saya enggak terlalu (membahas) ke kesejahteraan, lah," kata Connie.
"Saya lebih melihat begini. Ini polisi sebenarnya tugasnya apa, ya? Keamanan yang besarkah? Law enforcement-kah?" tanya Connie.
"Banyak orang jadi bingung," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)