Terkini Daerah
Berdiri Tahun 2018, Komunitas Gay 'Hot Space' Sudah 6 kali Pesta Seks Libatkan Puluhan Pria
Pihak kepolisian berhasil membongkar komunitas gay beranggotakan ratusan pria seusai melakukan penggerebekan terhadap pesta seks gay di Kuningan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian berhasil membongkar sebuah komunitas di media sosial yang berisi pria-pria penyuka sesama jenis atau gay.
Fakta tersebut berhasil terungkap menyusul penggerebekan pesta seks gay di sebuah apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/8/2020) yang melibatkan puluhan pria.
Komunitas penyuka sesama jenis yang bernama 'Hot Space' tersebut diketahui telah enam kali mengadakan pesta seks yang melibatkan puluhan pria.

• Kegiatan Puluhan Pria saat Pesta Seks Gay di Kuningan, Praktikan Permainan Cabul dari Thailand
Dikutip dari acara PRIMETIME NEWS, Rabu (2/9/2020), dari sembilan orang penyelenggara pesta seks yang ditangkap, satu di antaranya berperan sebagai admin komunitas gay 'Hot Space'.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, komunitas gay 'Hot Space' yang dibentuk di WhatsApp dan Instagram memang tertutup.
"Mereka semua ini komunitas karena memang agak sulit mengumpulkan mereka," kata Yusri.
"Dan memang agak sedikit tertutup."
Selama berdiri sejak Februari tahun 2018, komunitas 'Hot Space' baru mengadakan pesta seks pria penyuka sesama jenis sebanyak 6 kali.
"Pengakuan awal sekarang ini baru enam kali mereka melakukan pesta seperti ini di beberapa tempat yang berbeda," kata Yusri.
"Inilah yang kemudian kita lakukan, kita amankan," lanjutnya.
Yusri mengatakan, dari total 56 pria yang diamankan dari pesta seks gay tersebut, 9 di antaranya adalah penyelenggara dan 47 sisanya masih berstatus sebagai saksi.
"Karena memang ada sembilan orang di sini sebagai tersangka, sebagai penyelenggara," ujar dia.
Dari total 56 pria yang diamankan, Yusri memastikan tidak ada peserta pesta seks yang masih di bawah umur.
"Mereka rata-rata sudah bekerja, komunitas mereka berkomunikasi melalui media sosial," ujar Yusri.
Lantaran jumlah anggota komunitas gay yang mencapai ratusan orang, setiap pesta seks yang diadakan dibatasi hanya boleh diikuti sebanyak puluhan pria saja.
"Mereka membatasi rata-rata maksimal 50 orang," kata Yusri.
Pesta seks di Kuningan yang digerebek beberapa hari lalu, rencananya akan digelar terus menerus selama dua hari berturut-turut.
Yusri mengatakan, ketika penggerebekan dilakukan, puluhan pria tersebut tertangkap basah tanpa busana sedang melakukan permainan cabul.
"Pada saat kita melakukan penggerebekan di situ kita menemukan bahwa mereka dalam kondisi sedang pesta seks gay itu," kata dia.
Diamankan juga barang bukti seperti kondom hingga obat kuat.
Permainan yang dimainkan oleh para peserta pesta diketahui bukan permainan sembarangan, permainan cabul tersebut berasal dari luar negeri.
"Setiap game itu akan menjurus kepada pornografi," kata Yusri.
"Sambil menonton juga video yang ada video tentang pornografi," sambungnya.
• Nama Undangan Pesta Gay di Kuningan Buat Awak Media Tertawa: Kumpul Pemuda Rayakan Kemerdekaan
Simak video selengkapnya mulai menit ke-3.26:
Pesta Seks Gay Berkedok Rayakan Kemerdekaan
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 56 pria diamankan oleh polisi dalam penggerebekan pesta gay di sebuah apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (29/8/2020).
Sebanyak 9 pria yang berperan sebagai penyelenggara telah dijadikan tersangka, sedangkan 47 sisanya dijadikan sebagai saksi.
Diketahui para peserta pesta diundang oleh penyelenggara lewat grup di media sosial.
Judul undangan pesta seks pencinta sesama jenis itu sendiri sangat jauh berbeda dengan kegiatan yang diadakan, sehingga awak media yang hadir di konferensi pers tertawa mendengar nama undangan tersebut.
Pada konferensi pers Rabu (2/9/2020), awalnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan bagaimana penyelenggara merekrut peserta pesta seks sesama jenis.
"Bagaimana mereka merekrutnya? Mereka memang satu grup," kata dia.

• Peran 9 Tersangka Pesta Gay di Kuningan, Penjemput Peserta sampai Keamanan, 1 Orang Positif HIV
Total terdapat dua grup media sosial yang digunakan oleh penyelenggara untuk mengundang para peserta.
Dua grup tersebut berada di aplikasi medsos WhatsApp dan Instagram.
"Pertama adalah grup WA," ujar Yusri.
"Mereka namakan komunitasnya adalah komunitas Hot Space Indonesia."
"Nanti jangan ada yang nginvite situ," canda Yusri kepada awak media.
Yusri mengatakan terdapat ratusan anggota dalam grup yang disebut sebagai komunitas pencinta sesama jenis itu.
"Di WA itu ada sekitar 150 mereka, 150 orang," kata dia.
Grup gay itu diketahui telah berdiri sejak Februari 2018 lalu.
"Kemudian di Instagram mereka juga ada, kurang lebih sekitar 80, ada 80 orang di dalam Instagramnya," terang Yusri.
Undangan yang dibuat oleh pihak penyelenggara kemudian disebarkan lewat grup medsos tersebut.
Promosi tentang acara pesta juga dilakukan oleh penyelenggara jauh-jauh hari sebelum hari H pesta seks tiba.
"Dia persiapkan kurang lebih sekitar satu bulan," kata Yusri.
Yusri mengatakan, undangan yang disebar oleh penyelenggara berbentuk meme dengan topik yang sangat tidak sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Jika hanya melihat nama undangannya, acara tersebut merujuk kepada perayaan acara kemerdekaan, bukan pesta seks.
"Dalam undangan itu namanya adalah kumpul-kumpul pemuda," kata Yusri.
"Di dalam undangan itu dia bikin meme itu, kumpul-kumpul pemuda merayakan kemerdekaan."
Terdengar tawa dari awak media yang hadir pada konferensi pers tersebut ketika Yusri mengungkap nama dari undangan kegiatan pesta seks sesama jenis itu.
"Itu dalam undangannya," ungkap Yusri.
Nuansa perayaan kemerdekaan tidak hanya tergambar dari nama undangan, para peserta pesta seks juga diharuskan mengenakan masker berwarna merah putih.
"Kemudian diharuskan setiap peserta menggunakan dresscode dengan menggunakan masker warna merah putih," ungkap Yusri. (TribunWow.com/Anung)