Virus Corona
Warung Soto Lamongan di Jogja Jadi Klaster Baru Corona, Berawal Pedagang Demam dan Swab Positif
Sebuah warung soto lamongan di Umbulharjo, Yogyakarta ditetapkan sebagai klaster baru penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sebuah warung soto Lamongan di Umbulharjo, Yogyakarta ditetapkan sebagai klaster baru penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Dilansir TribunWow.com, hal itu dikonfirmasi Wakil Wali Kota Yogyakarta sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Heroe menyebutkan ada tambahan 10 kasus positif baru setelah dilakukan pelacakan (tracing) intensif.

• Khawatir Muncul Klaster Baru Corona, FSGI Keberatan Sekolah Tatap Muka di Zona Kuning Dibuka
Sepuluh orang tersebut merupakan karyawan warung soto dan keluarga mereka.
"Ya, hari ini hasil tracing terhadap kasus itu ditemukan 10 orang positif," kata Heroe Poerwardi, dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu (29/8/2020) malam.
"Mereka adalah keluarga dan karyawan Soto Lamongan. Jadi, kasus ini sudah menjadi klaster baru di Kota Yogya," tambahnya.
Pelacakan oleh Dinas Kesehatan setempat dilakukan dengan swab tes terhadap 19 orang.
"Untuk kasus di warung soto lamongan itu, sudah kami lakukan swab test pada 19 orang," papar Heroe.
"Sampai sejauh ini, masih terdapat juga satu anggota keluarga di rumah yang belum menjalani swab test," katanya.
Diketahui warung yang terletak di depan XT Square itu sendiri telah berhenti beroperasi sejak Senin (24/8/2020) lalu.
Pasalnya seorang pedagang dinyatakan positif Covid-19 melalui swab tes.
• Kata Ridwan Kamil setelah Tubuhnya Disuntik Virus Covid yang Dilemahkan: Mati Rasa Sepanjang Tangan
Pedagang itu mengeluh demam pada dua minggu sebelumnya, yakni pada 9 Agustus 2020.
Setelah memeriksakan diri ke rumah sakit, pedagang itu dinyatakan positif.
Dikutip dari Kompas.com, Heroe mengimbau para pembeli yang datang ke warung makan tersebut selama bulan Agustus agar segera melaporkan kondisi.
Selain itu ia meminta para pembeli memeriksakan dan mengisolasi diri demi mencegah penularan yang lebih luas.
Tidak hanya itu, Heroe meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan untuk mengurangi paparan Virus Corona.
"Kepada para pembeli soto Lamongan pada bulan Agustus untuk segera periksa di layanan kesehatan terdekat, agar blocking kasus bisa dilakukan dan tidak menyebar," imbau Heroe.
"Melakukan isolasi mandiri. Selalu pakai masker, tetap berada di rumah, dan tidak keluar dari rumah, serta membatasi sentuhan barang," lanjutnya.
Bandung Siap Produksi Massal Vaksin Covid-19
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan vaksin Virus Corona (Covid-19) yang akan segera diproduksi massal adalah buatan Bandung.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram @ridwankamil, diunggah Senin (10/8/2020).
Diketahui vaksin Virus Corona rencananya akan diproduksi Bio Farma, perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
• Rumah Sakit di Singapura Temukan Bayangan Putih pada Foto Rontgen Paru-paru Pasien Covid-19
"Vaksin yang akan diproduksi Bio Farma adalah dari virus yang sudah dimatikan, nanti dua kali penyuntikan," kata Ridwan Kamil.
Ia menjelaskan banyak negara tengah menyiapkan vaksin tersebut, bukan hanya Tiongkok.
"Katanya, kenapa hanya dari Tiongkok? Tidak betul. Hari ini vaksin itu sedang persiapan, ada dari China, dari Korea, dari Inggris, ada dari Indonesia," papar Ridwan.
Politisi yang akrab disapa Kang Emil ini lalu menjelaskan proses uji vaksin Virus Corona.
"Untuk siap diproduksi harus melakukan tiga tes. Tes pertama di bawah 100 orang, tes kedua beratus-ratus orang, tes ketiga di atas 1.000 orang," katanya.

Menurut Ridwan, sejauh ini vaksin yang paling siap diujikan adalah buatan Sinovac, yakni perusahaan asal Tiongkok.
"Jadi jangan asing-asing. Yang penting ini ada perang, ada alat buat nembak musuh, mana aja yang siap kita pakai, kita pergunakan," imbau mantan Wali Kota Bandung itu.
Ia menyebutkan vaksin itu nantinya akan diproduksi Bio Farma.
Ridwan menegaskan perusahaan farmasi ini telah teruji dan dapat dipastikan mutunya.
• Pesan Terakhir Wali Kota Banjarbaru ke Warga sebelum Meninggal: Covid-19 Jangan Dianggap Enteng
"Di tes ketiga ini akan dilakukan di Bio Farma karena Bio Farma adalah BUMN, perusahaan penjual dan pemroduksi vaksin," papar dia.
"Sudah teruji, produknya selalu halal, kerja sama dengan tim kesehatan dari Kedokteran UNPAD," lanjut pejabat kelahiran Bandung ini.
"Bio Farma sudah mengekspor vaksin ke mana-mana dan prosedurnya memang selalu tiga. Dua tes di negeri sendiri, tes ketiga di negeri yang membutuhkan vaksin itu."
Ridwan kembali menegaskan Indonesia tidak membeli vaksin itu dari Tiongkok, melainkan hanya kerja sama dalam menemukan formula vaksin.
"Ingat, kita tidak membeli barangnya dari luar negeri. Hanya rumus menghasilkan vaksinnya yang dikerjasamakan tapi produksinya dari 0 sampai 100 persen itu ada di Bandung melalui Bio Farma," tegasnya.
"Mudah-mudahan ini menjelaskan kenapa yang kita pergunakan dari Tiongkok duluan, kenapa Bio Farma, dan keyakinan-keyakinan lainnya," tambah Kang Emil.
Lihat videonya mulai menit 2:30
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)