Polsek Ciracas Diserang
Jenderal Andika Tak Masalah 31 Prajuritnya Dipecat karena Serang Polsek Ciracas: Daripada Nama Rusak
Kasad TNI Jenderal Andika Perkasa menyebutkan akan menindak tegas oknum prajurit yang terlibat penyerangan Mapolsek Ciracas.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kasad TNI Jenderal Andika Perkasa menyebutkan akan menindak tegas oknum prajurit yang terlibat penyerangan Mapolsek Ciracas.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Breaking News di Kompas TV, Minggu (30/8/2020).
Pihak TNI mengonfirmasi sejumlah oknum terlibat dalam penyerangan yang dipicu informasi hoaks tersebut.

• Saksi Mata Cerita Detik-detik Polsek Ciracas Diserang: Mereka Teriak-teriak Suruh Kita Putar Balik
Awalnya diduga enam dari sekitar 100 orang yang merusak fasilitas tersebut adalah oknum prajurit TNI.
Andika Perkasa menyebutkan jumlah yang oknum yang diduga terlibat kini telah berkembang, yakni 12 orang diperiksa dan 19 lainnya dalam proses pemanggilan.
"Kami benar-benar mengharapkan bantuan dari warga masyarakat sehingga semua yang terlibat bisa kami bawa ke proses hukum," kata Andika Perkasa.
Menurut Andika, para prajurit yang diperiksa ini sudah memenuhi pasal untuk dipecat.
"Sejauh ini dari hasil pemeriksaan, semua yang diperiksa sudah memenuhi pasal di Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer untuk diberikan hukuman tambahan berupa pemecatan dari dinas militer," tegasnya.
Mantan Pangkostrad ini menegaskan, pihak TNI akan memecat masing-masing prajurit yang terbukti melanggar tersebut.
"Jadi selain pasal-pasal pidana yang dilanggar oleh masing-masing, ini akan berbeda satu dengan lainnya, kita juga akan memberikan hukuman tambahan kepada semuanya, yaitu pemecatan," kata Andika.
• Video Detik-detik Polsek Ciracas Diserang Massa, Sempat Ada yang Acungkan Senjata Api ke Polisi
Ia mengaku tidak masalah jika harus kehilangan sejumlah bawahan yang dinilai telah merusak citra TNI tersebut.
"Lebih baik kita kehilangan 31 prajurit yang terlibat, apapun perannya, daripada nama TNI Angkatan Darat akan terus rusak oleh tingkah laku-tingkah laku tidak bertanggung jawab," ungkap Andika.
"Sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan, janjikan pada saat mereka menjadi prajurit TNI Angkatan Darat," kecamnya.
Selain itu, Andika menjelaskan akan dibuat suatu mekanisme yang mengharuskan para tersangka mengganti kerusakan dan biaya pengobatan.
Ia menyebutkan mereka akan membayar biaya ganti rugi tersebut.
Diketahui dua unit mobil yang berada di area parkir Mapolsek Ciracas, satu kendaraan operasional polisi, dan satu unit bus Polri dibakar massa saat kejadian.
Tidak hanya itu, massa juga merusak pertokoan warga yang berada di sekitar Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, sebelum menyerang Mapolsek.
"Jumlah itu yang akan dibebankan kepada pelaku yang terlibat, apapun perannya," tandas Andika Perkasa.
Lihat videonya mulai menit 13:00
Pangdam Jaya: Jiwa Korsa Berlebihan
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyayangkan penyerangan terhadap Polsek Ciracas, pertokoan, dan warga sipil.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Sabtu (29/8/2020).
Diketahui serangan ratusan massa itu terjadi pada Sabtu dini hari.
• Saksi Mata Cerita Detik-detik Polsek Ciracas Diserang: Mereka Teriak-teriak Suruh Kita Putar Balik
Dudung membenarkan kejadian berawal dari informasi palsu yang diberikan Prada MI kepada rekan-rekannya.
"Kita melaksanakan penyelidikan terutama kepada Prada MI yang menjadi korban," papar Dudung Abdurachman.
Ia menyebutkan pihak Polisi Militer telah memeriksa ponsel Prada MI yang memuat informasi tersebut.
Diketahui enam oknum TNI turut terlibat dalam serangan itu.
"Setelah kita dapat informasi dari HP yang bersangkutan, (MI) berkomunikasi dengan teman-temannya, dari SMS yang bersangkutan juga kepada pimpinan dan teman-temannya," papar Dudung.
Selain itu, Pomdam juga memeriksa rekaman CCTV dan kesaksian masyarakat sekitar.

"Dari hasil informasi tersebut, dapat kita simpulkan ada beberapa oknum TNI yang melakukan tindakan pengrusakan," jelas Dudung.
Diketahui awalnya Prada MI yang mengalami kecelakaan motor tunggal mengaku menjadi korban pengeroyokan.
Hal itu disampaikan kepada enam orang rekannya, yang kemudian memicu penyerangan.
• Video Detik-detik Polsek Ciracas Diserang Massa, Sempat Ada yang Acungkan Senjata Api ke Polisi
"Kami bersama-sama dengan Polda, dari nomor motor yang kita temukan dan dari CCTV, maka ada saat ini enam orang masih dalam penyelidikan dari Pomdam Jaya," papar Dudung.
"Diduga enam orang ini menerima SMS langsung dari Prada MI," lanjut Pangdam Jaya.
Setelah ditelusuri, ternyata pengakuan Prada MI adalah hoaks atau kabar bohong.
Akibat tidak mengecek ulang informasi tersebut, keenam oknum ini langsung menyerang tanpa pikir panjang.
Dudung menyayangkan sikap tersebut.
"Sebetulnya hal itu betul-betul dari hasil CCTV kecelakaan tunggal. Namun informasi yang diberikan oleh Prada MI kepada rekan-rekannya adalah informasi yang salah," kata Dudung.
"Informasi yang salah ini menjadi perasaan yang terlalu berlebihan, jiwa korsa yang terlalu berlebihan, tidak terkendali, yang tidak menerima informasi secara akurat," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)