Terkini Daerah
Pengakuan Anak di Temanggung seusai Bunuh Ibu Sendiri: Bisikan Itu Seolah-olah Menuntun Saya
Mengaku mendapat bisikan gaib untuk membunuh ibunya sendiri, SP kini menyesali perbuatannya yang tega membunuh dan menggantung jasad korban.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Naruh (75) warga Dusun Jeketro RT 1 RW 4 Desa Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, tewas di tangan anak dan menantunya sendiri.
Ia tewas dibunuh oleh sang anak yakni SP (48) ketika sedang tertidur pulas di kamar, pada Sabtu (22/8/2020).
Tersangka SP kini menyesali aksinya telah membunuh sang ibu, dirinya mengaku mendapat bisikan gaib untuk melakukan aksi kriminal tersebut.

• Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Anak dan Menantu Tega Bunuh Ibu di Temanggung, Mayat Digantung di Pohon
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/8/2020), pihak kepolisian sendiri masih menyelidiki lebih lanjut terkait motif pasti mengapa tersangka melakukan pembunuhan tersebut.
Tersangka HM (32) yang merupakan istri tersangka SP memberikan pengakuan berbeda terkait alasan pembunuhan tersebut.
HM mengaku pembunuhan didasari oleh motif ekonomi.
"Motif sementara kalau dari keterangan saudara SP ini mendapatkan bisikan untuk membunuh ibunya," ujar apolres Temanggung AKBP Muhammad Ali dalam keterangan pers, diterima Selasa (25/8/2020).
"Namun, tersangka HM mengatakan ada motif ekonomi."
"Sehingga masih kita dalami, motif yang sebenarnya yang membuat para pelaku ini sampai tega membunuh orangtuanya sendiri,” lanjutnya.
Tersangka SP kini menyesali perbuatannya telah membunuh ibunya sendiri.
“Bisikan itu seolah-olah menuntun saya untuk membunuh ibu. Saya menyesal dengan kejadian ini,” tuturnya.
• Tipu Daya Otak Penembakan di Kelapa Gading, Kesurupan Arwah Korban saat Diperiksa Polisi soal Motif
Seakan-akan Bunuh Diri
Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (25/8/2020), Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M Alfan menuturkan, aksi pembunuhan dilakukan oleh pelaku di kediaman korban, pada Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 03.00 WIB.
Kasus berawal ketika tersangka SP menyiapkan tali terpal pada Sabtu sekira pukul 00.00.
Tiga jam setelah mempersiapkan tali tersebut, SP masuk ke kamar korban bersama istrinya.