Terkini Daerah
Gagalnya Rencana Pertama, Awalnya Bos Pelayaran di Kelapa Gading Hendak Dibunuh Pakai Tali
Terungkap, Pelaku yang menyusun rencana pembunuhan terhadap bos pelayaran di Kelapa Gading yang tewas seusai diberondong oleh senjata api.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Diduga sakit hati sering dilecehkan korban, Nur Luthfiah (NL), menyusun sebuah rencana untuk menghabisi seorang pengusaha pelayaran, yakni Sugianto (S) yang tak lain adalah bosnya sendiri.
Seperti yang diketahui, S tewas setelah dirinya diberondong tembakan senjata api saat hendak pulang ke rumah, pada Kamis (13/8/2020) lalu.
Namun sebelum rencana penembakan tersebut, korban awalnya direncanakan dibunuh dengan cara dicekik menggunakan tali.

• Sosok yang Disegani, Mendiang Ayah Dalang Pembunuhan di Kelapa Gading Ternyata Guru Para Pelaku
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, Selasa (25/8/2020), pihak kepolisian menemukan dua motif NL nekat menyusun rencana pembunuhan terhadap S.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut 2 motif, yakni persoalan sakit hati dan pelaku takut kejahatannya menggelapkan pajak dibongkar korban.
"Motif pertama, NL ini sakit hati dan kesal terhadap korban karena korban sering memarahi pelaku dan ada sejumlah pernyataan korban yang dianggap melecehkan pelaku selama ini," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (24/8/2020).
Pelaku mengaku sering mendapat perkataan kasar dari korban dan ajakan-ajakan korban untuk berbuat mesum.
Kemudian, motif kedua, NL yang diam-diam menggelapkan pajak perusahaan ternyata diketahui korban.
Korban kemudian mengancam korban akan dilaporkan kepada polisi.
"Motif kedua, NL ini merasa ketakutan pada korban, karena korban menyatakan akan melaporkan pelaku ke polisi karena perbuatannya yang diduga menggelapkan uang perusahaan," tuturnya.
Dari sinilah, NL mulai meminta pertolongan suami sirinya, R (42) alias MM.
Menyetujui rencana NL, R kemudian menghubungi sejumlah pelaku lain yang masih memiliki hubungan kedekatan dengan NL.
"Sehingga R mengajak para pelaku lainnya, yang diketahui semuanya adalah bekas murid dari ayah NL yang merupakan guru atau orang yang disegani di Lampung," kata Nana.
"Sehingga totalnya ada 12 orang pelaku yang terlibat dalam kasus ini, dan saya sebut sindikat pembunuhan berencana," lanjutnya.
Rencana pertama yang disusun oleh NL adalah berusaha memancing korban untuk menemui pelaku R yang berpura-pura sebagai petugas pajak, pada 10 Agustus 2020 lalu.
"Tersangka NL selalu terlibat aktif dalam penyusunan rencana tersebut, karena yang paling tahu situasi kantor korban," ujar Nana.
Pada rencana yang gagal tersebut, NL berusaha memancing agar korban mau keluar dan masuk ke sebuah mobil untuk nantinya dibunuh.
"Setelah masuk mobil korban akan dicekik menggunakan tali," kata Nana.
Namun rencana tersebut gagal lantaran korban menolak untuk menemui petugas pajak palsu yang telah disiapkan oleh NL.
Setelah rencana pertama gagal, barulah korban dihabisi dengan cara ditembak hingga tewas.
Total terdapat 12 pelaku yang terlibat dalam aksi pembunuhan yang didalangi oleh NL ini.
Di antara 12 pelaku tersebut, NL juga melibatkan suami sirinya yakni R alias MM dalam aksi pembunuhan S.
Berikut peran dari para pelaku yang terlibat dalam pembunuhan pengusaha pelayaran di Kelapa Gading.
- DM (50) berperan sebagai eksekutor yang menembak korban.
- SY (58) berperan sebagai joki yang mengantar eksekutor.
- S (20) bertugas mengantar senjata api kepada tersangka AJ dan mengurus ponsel milik AJ dan SY untuk di-reset.
- MR (25) berperan menyerahkan senjata.
- AJ (56) menyiapkan senjata api yang digunakan untuk membunuh korban dan melatih DM menembak.
- DW (45), R (52), dan RS (45) turut serta dalam merencanakan aksi pembunuhan.
- TH (64) merupakan pemilik senjata api yang digunakan oleh eksekutor.
- SP (57) berperan menjadi perantara pembelian senjata api milik TH.
• Alasan Pelaku DM Mau Jadi Eksekutor Pembunuhan Pengusaha di Kelapa Gading meski Tak Ahli Menembak
Korban Ditembak 4 kali
Peristiwa penembakan itu terjadi di Ruko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua Kec. Kelapa Gading Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020) sekira pukul 12.00 WIB.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (13/8/2020), Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan bahwa korban tewas akibat empat tembakan yang dilepaskan oleh pelaku.
"Kami menganalisa korban mendapat empat tembakan yang ditembakkan dari belakang," kata Budhi di lokasi pada Kamis sore.
• Motif Karyawati Habisi Nyawa Pengusaha di Kelapa Gading, Sakit Hati dan Ketakutan Gelapkan Uang
Budhi menjelaskan keempat tembakan tersebut mengenai punggung dan bagian belakang kepala korban.
Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, ditemukan empat selongsong peluru berukuran 9 milimeter.
"Tentunya kita menemukan empat buah selongsong peluru yang ada di TKP," kata Budhi di lokasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh TribunWow.com, korban saat itu hendak pulang ke rumah.
Saat berjalan, tiba-tiba datang seseorang tak dikenal masuk ke sekitar ruko sembari berlari menenteng senjata api (senpi).
Pelaku berlari menghampiri korban dari arah belakang dan langsung menembaki korban.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/8/2020), Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menuturkan bahwa kediaman korban berlokasi tidak jauh dari TKP.
"Kronologinya pada saat dia mau pulang untuk makan siang. Kebetulan kantor dan rumah korban ini tidak terlalu jauh. Korban biasanya siang pulang untuk makan dengan jalan kaki," ujar Yusri kepada Wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (13/8/2020). (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Kronologi Pria yang Tewas di Kelapa Gading, Ditembak 4 Kali dari Belakang " dan Wartakotalive dengan judul 5 Fakta Kasus Penembakan di Royal Gading, Mulai Motif Pembunuhan Hingga Trik Kerasukan Otak Pelaku