Terkini Nasional
Disindir Ruhut Sitompul soal KAMI 'Barisan Sakit Hati', Refly Harun: Enggak Kreatif, Sudah 700 Kali
Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi sindiran pengacara Ruhut Sitompul soal Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi sindiran pengacara Ruhut Sitompul soal Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Refly Harun, diunggah Selasa (25/8/2020).
Diketahui sebelumnya Ruhut menyampaikan sindiran terhadap sejumlah tokoh nasional yang mendeklarasikan KAMI.

• Isu Resuffle Kembali Muncul, Rocky Gerung: Mungkin Jokowi Menganggap Orang KAMI untuk Diikutsertakan
Ruhut menyinggung tokoh-tokoh itu layaknya 'barisan sakit hati' karena sebagian besar dari mereka sebelumnya memiliki jabatan di pemerintahan, lalu diberhentikan atau selesai menjabat.
"Saya sebenarnya tidak tertarik membahas jawab-menjawab soal sakit hati dan sebagainya," komentar Refly Harun.
Ia lalu menanggapi koalisi yang dibentuk kubu seberang, yakni Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) yang dipimpin Maman Imanulhaq.
Refly menyinggung tuduhan serupa sempat dialamatkan padanya, yakni tentang 'sakit hati' setelah dicopot dari jabatannya.
"Makanya ketika Maman Imanulhaq, deklarator KITA, kalau tidak salah ketuanya, yang juga anggota DPR dari fraksi PKB, lagi-lagi menyinggung kelompok sakit hati dan sebagainya," jelas dia.
"Lalu saya bilang, saya waktu di Kompas TV, saya bilang ini sudah ke-700 kalinya saya mendengar ini," lanjutnya sambil terkekeh.
Ia mengaku kerap mendapat tuduhan itu, terutama dari koalisi kubu seberang.

• Akhirnya Turun Gunung, Gatot Nurmantyo Merasa Sumpahnya Terusik dan Bentuk KAMI: Saya Punya Utang
"Lalu ketika bertemu lagi, saya bilang sudah ke-750 kalinya," jelas mantan Komisaris Utama PT Pelindo ini.
"Jadi kadang-kadang enggak kreatif. Ada enggak narasi lain, wacana lain yang kira-kira mencerahkan?" ucap Refly menyindir balik.
Sebelumnya sindiran Ruhut Sitompul itu disampaikan melalui akun Twitter miliknya.
Pengacara senior ini menyinggung pada kader KAMI yang sebelumnya tergabung di pemerintahan, termasuk Refly.
"Kita tahu yang deklarasi di KAMI itu bukan orang-orang yang tidak pernah diberi kesempatan. Mereka pernah diberi kesempatan, tapi apa yang mereka lakukan?" kata Ruhut Sitompul.
"Yang ada di KAMI, contohnya Refly Harun, orang pintar. Tidak semilitan kawan-kawan saya yang ada di KITA," lanjutnya.
Ia menilai sikap Refly tersebut layaknya orang sakit hati yang memunculkan gerakan untuk membalas dendam.
"Refly Harun komisaris utama di BUMN. Eh, tahunya karena enggak punya prestasi dihentikan, jadi barisan sakit hati," komentar Ruhut.
Lihat videonya mulai menit 7:50
Adian Napitupulu Sebut KAMI Seolah-olah Kampanye
Politisi PDIP Adian Napitupulu menanggapi terbentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kamis (20/8/2020).
Diketahui sebelumnya sejumlah tokoh nasional mendeklarasikan KAMI sebagai gerakan kritik terhadap pemerintah.
• Jika 8 Tuntutan KAMI Tak Dipenuhi Pemerintah, Said Didu: Kami Serahkan Kembali kepada Rakyat
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN sekaligus deklarator KAMI Said Didu menjelaskan segala pernyataan yang dikeluarkan organisasi harus melalui Dewan Deklarator.
Adian lalu menilai penjelasan itu bertentangan dengan klaim KAMI sebagai gerakan moral.
"Ini katanya sebuah gerakan moral," ungkit Adian Napitupulu.
Menurut dia, klaim itu tidak sesuai dengan sederet aturan yang mengikat kader KAMI.

"Nilai moral itu 'kan belum tentu semuanya sama satu dengan yang lain," jelas mantan anggota DPR RI itu.
"Artinya menurut saya dalam jati diri itu dibuka untuk semua orang agar berdebat, untuk mendiskusikan, dan melihat nilai moral dalam persepsi latar belakang dan lain sebagainya," lanjutnya.
Diketahui KAMI menetapkan hanya Dewan Deklarator yang dapat mengeluarkan pernyataan.
Di luar itu, jika ada kader KAMI yang menyampaikan pendapat yang belum disetujui Dewan Deklarator, maka pernyataan itu tidak resmi.
• Aria Bima Plesetkan Nama Deklarator KAMI Rocky Gerang: Diksi-diksi Filsafat untuk Pembenarannya
"Ketika poin itu dibuat sedemikian rupa, menurut saya ini membelenggu diri mereka sendiri," komentar Adian.
Ia lalu membandingkan aturan itu dengan kelompok-kelompok gerakan moral lainnya.
Adian turut menyinggung deklarasi KAMI yang baru saja dilakukan aliansi pendukung di Solo.
Menurut dia, hal ini terkesan seolah-olah KAMI membuat jaringan kekuatan.
"Kalau kita bicara gerakan moral mahasiswa, gerakan petisi 50, enggak seperti ini polanya. Mereka tidak membangun jaringan," terang Adian.
Ia menilai gerakan moral yang diklaim KAMI bertentangan dengan kerja yang dilakukan.
Adian bahkan menyinggung pola itu terkesan seperti kampanye, meskipun KAMI membantah adanya tujuan politik.
"Gerakan moral ini tidak terlalu peduli dengan kekuatan jaringan, membangun aliansi pendukung. Ini 'kan seolah-olah pola yang sama dengan kampanye kemarin," komentarnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)