Breaking News:

Terkini Nasional

Tegaskan KAMI Tidak Menakutkan, Gatot Nurmantyo: Seolah-olah Menakutkan Padahal Memperbaiki

Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dari gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Channel YouTube TalkShowtvOne
Sebagai Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo lantas mengungkapkan tujuan KAMI melalui Zoom In tvOne yang tayanga di channel YouTube TalkShowtvOne pada Jumat (21/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dari gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Sebagai Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo lantas mengungkapkan tujuan KAMI melalui Zoom In tvOne yang tayangan di channel YouTube TalkShowtvOne pada Jumat (21/8/2020).

Mulanya, Gatot menjelaskan bahwa sebenarnya diskusi KAMI dengan sejumlah tokoh itu sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu.

Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkap janjinya yang kini menjadi Presidium Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada Zoom In tvOne yang tayanga di channel YouTube TalkShowtvOne pada Jumat (21/8/2020).
Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkap janjinya yang kini menjadi Presidium Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada Zoom In tvOne yang tayanga di channel YouTube TalkShowtvOne pada Jumat (21/8/2020). (Channel YouTube TalkShowtvOne)

Gatot Nurmantyo Janji akan Keluar dari KAMI Jika Hal Ini Terjadi: Karena Kami Ini Sudah Jadi Pejabat

Menurut ceritanya, intimidasi kepada para tokoh yang hadir di deklarasi KAMI benar adanya.

Dikatakan Gatot, ada beberapa orang yang tidak jadi hadir pada deklarasi di Tugu Proklamasi Jakarta, Selasa (18/8/2020) karena diintimidasi.

"Itu sudah 3 bulan yang lalu kita bicara. Tapi meeting-meeting sudah sejak lalu."

"Ya kita sudah menyusun susun-susunannya ini bicara,ini bicara, setuju-setuju kan, tahu-tahu dia enggak datang," ungkap Gatot.

Meski demikian, ia merasa hal itu wajar.

Lalu, Gatot menegaskan bahwa apa yang dilakukan KAMI sekedar bentuk kepedulian terhadap bangsa termasuk pemerintah dalam menghadapi masalah yang terjadi.

"Saya pikir itu suatu hal yang wajar karena nami KAMI itu seolah-olah menakutkan padahal yang kami sampaikan kan memberikan informasi, suara rakyat begini-begini, kita menuntut pun secara konstitusi untuk diperbaiki."

"Karena kami semua ini sayang sama bangsa ini, sayang sama pemerintahan ini juga," jelas dia.

Tolak Tawaran Jokowi Jadi Menteri, Gatot Nurmantyo Bantah Dukung Prabowo: Seolah-olah Mau Jabatan

Jenderal yang mengakhiri masa dinasnya pada 2018 i6tu menegaskan, politik moral juga termasuk bagian dari cita-cita bangsa

"Gerakan moral, politik moral itu juga adalah mengingatkan cita-cita bangsa," katanya.

Sebagaimana diketahui, KAMI memberika delapan tuntutan kepada pemerintah.

Satu di antaranya masalah penegakan hukum.

Gatot merasa bahwa penegakan hukum di Indonesia ini sangat lemah.

Menurutnya, rakyat pasti mengerti akan lemahnya penegakan hukum yang dimaksud.

"Penegakan hukum ini tajam di bawah tumpul ke atas, kemudian hukum ini yang kasihan rakyat kecil."

"Tanyakkan pada rakyat," ujarnya.

Beberkan di Balik Rekaman yang Viral, Jenderal Gatot Ancam Perwira Tinggi: Saya Buat Merintih

Lihat videonya mulai menit ke-9:25:

Gatot Tolak Tawaran Jadi Menteri

Gatot Nurmantyo membantah dirinya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat diundang dalam tayangan eTalk Show di TvOne, Kamis (20/8/2020).

Gatot juga mengaku Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menawarinya jabatan yang kini diemban Prabowo Subianto, yakni Menteri Pertahanan.

Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

 Gatot Nurmantyo Datangi Kampung Halaman Jokowi, Ketua KAMI Solo: Diam Ditindas atau Melawan

Mantan Pangkostrad itu menegaskan dirinya bersikap netral saat pilpres.

Awalnya hal itu disinggung presenter Wahyu Muryadi.

"Pada last minute kayaknya Anda menentukan sikap politiknya untuk berpihak kepada paslon capres nomor 02 (Prabowo-Sandiaga), betul ya?" tanya Wahyu Muradi.

Ia membantah kehadirannya dalam acara pasangan calon tersebut berarti dukungan.

"Saya datang ke sana kampanye enggak? Saya bicara kebangsaan itu," tegas Gatot Nurmantyo.

"Sampeyan 'kan milih 02 to? Diumumkan itu," tanya Wahyu lagi.

"Kok bisa tahu? Di dalam bilik kok," jawab Gatot mengelak.

Wahyu lalu melontarkan sindiran sikap narasumbernya ini seolah menunjukkan keinginan menduduki jabatan menteri.

"Kayaknya masih pengen jadi menteri. Pengen jadi menteri enggak?" ungkit mantan Juru Bicara Kepresidenan Abdurrahman Wahid itu.

Gatot tidak menampik dirinya memang pernah ditawari jabatan menteri untuk menggantikan Ryamizard Ryacudu.

 KAMI Bantah Acara Deklarasi di Tugu Proklamasi Dibiayai Gatot Nurmantyo: Mereka Coba Cari Kesalahan

"Saya pernah ditawari, zamannya Pak Jokowi, menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Pak Ryamizard," ungkap mantan Pangkostrad ini.

Meskipun mengapresiasi tawaran itu, Gatot menegaskan ia menolak.

"Saya nolak. Saya bilang, 'Tidak ada satu pun Panglima TNI bermimpi menjadi menteri pertahanan, tetapi sisa waktu saya di Panglima TNI saya akan menularkan tentang moral dan etika'," paparnya.

Deklarator KAMI itu mengungkapkan alasannya menolak jabatan tersebut.

Ia menjelaskan sebelumnya merasa selalu terkesan bertentangan dengan menteri pertahanan yang saat itu menjabat.

Gatot beralasan ada perintah yang sempat ia tentang dengan menteri pertahanan ketika itu.

"Selama ini di media seolah saya bermusuhan dengan menteri pertahanan karena saya diajak latihan di Laut China Selatan dengan tentara China, saya tidak mau," paparnya.

"Itu saya membela pemerintah, karena pemerintah mengatakan di Laut China Selatan harus kondusif. Kalau latihan 'kan enggak kondusif. Makanya kayak marah gitu, padahal enggak ada apa-apanya," jelas Gatot.

Oleh karena itu, ia merasa harus menolak tawaran Jokowi karena tidak ingin terkesan menginginkan jabatan.

"Kalau saya terima, seolah-olah kalau kamu ingin jabatan sogok atasanmu supaya atasanmu digantikan," ungkap Gatot.

Lihat videonya mulai dari awal:

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta Winasis)

Tags:
KAMIGatot NurmantyoKoalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved