Terkini Nasional
Gatot Nurmantyo Deklarasikan KAMI di Solo, Said Didu: Menyelamatkan NKRI dari Tempatnya Pak Jokowi
Said Didu menganggap kedatangan Gatot Nurmantyo ke kampung halaman Presiden Jokowi yakni ke Solo bukanlah hal yang spesial.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekeretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menanggapi soal kedatangan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ke Solo.
Seperti yang diketahui, pada Kamis (20/8/2020), Gatot secara langsung datang ke Solo untuk mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Menurut Said Didu, hal yang dilakukan oleh Gatot bukanlah sesuatu yang di luar kelaziman.

• KAMI akan Jadi Parpol? Gatot Nurmantyo: Kalau KAMI Berubah, Saya Tak akan Ada di Sini
Pada acara KABAR PETANG, Kamis (20/8/2020), Said Didu menegaskan tujuan KAMI adalah menerima dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
Tak terkecuali aspirasi masyarakat Solo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan sekitarnya.
"Saya pikir dari jati diri kami sudah menyatakan bahwa KAMI itu adalah menyambut aspirasi masyarakat dan menyalurkan aspirasi masyarakat," kata dia.
"Jadi apa yang terjadi di Solo itu biasa-biasa saja."
"Maksudnya masyarakat Solo dan DIY Jawa Tengah ingin segera ada kelompok yang ingin menyelamatkan Indonesia dan KAMI dari pusat datang ke sana untuk menampung aspirasi tersebut," lanjutnya.
Tak hanya di Solo, Said Didu mengklaim, KAMI juga sedang mempersiapkan diri di daerah-daerah lain, bahkan hingga ke luar negeri.
"Jadi menurut saya ini biasa-biasa saja," kata dia.
Mengenai makna datangnya Gatot sebagai Presidium KAMI ke Solo, Said Didu menyebut KAMI ingin menyelamatkan Indonesia mulai dari kampung halaman Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Kita bersyukur bahwa ternyata banyak sekali rakyat Indonesia ingin negaranya selamat, itu kita harus syukuri," ujar dia.
"KAMI ingin menyelamatkan NKRI dari tempatnya Pak Jokowi," tandasnya.
• Gatot Nurmantyo Datangi Kampung Halaman Jokowi, Ketua KAMI Solo: Diam Ditindas atau Melawan
Ketua KAMI Solo: Diam Ditindas atau Melawan
Sebelumnya diberitakan, berselang dua hari setelah deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Jakarta, Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo langsung menyambangi Solo.
Maksud kedatangannya ke kampung halaman Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu juga dilakukan dalam rangka mendeklarasikan KAMI di sana.
Ketua KAMI Solo Mudrick SM Sangidu menyebut kondisi Indonesia saat ini ibaratnya kapal oleng yang mana nahkodanya harus diganti.

• Mengaku Pernah Dituding Ingin Gulingkan Jokowi, Deklarator KAMI: Pak Tito Menyerah Berdebat
Dikutip dari TribunSolo.com, Kamis (20/8/2020), Mudrick tak menyebutkan dengan jelas siapa yang dimaksud dengan nahkoda yang harus diganti.
"Nahkoda tidak bisa menyelamatkan, ganti Nahkoda," kata dia.
Deklarasi KAMI di Solo diselenggarakan di Gedung Umat Islam Surakarta, Jalan Kartopuran No. 241A Jayengan Serengan.
Para peserta datang dari kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo pun langsung datang menghadiri acara tersebut.
Mudrick menuturkan, KAMI hadir untuk memberikan kritik kepada pemerintah.
"Ini gerakan moral aksi untuk menyelamatkan Indonesia," papar dia.
"Banyak yang menanyakan, kenapa menyelamatkan. Kelahiran kami mendapat dukungan seluruh Indonesia."
"Tujuannya satu, kami ingin mengingatkan ini gerakan moral."
"Kita diam ditindas atau kita melawan" lanjutnya.
• Arteria Dahlan Tak Mau Anggap KAMI Barisan Sakit Hati: Kami Tidak Alergi Kritik
Gatot: Ini Sumpah Saya
Saat mendatangi kampung halaman Jokowi, Gatot mengutarkan kekhawatirannya yakni bahaya yang akan terjadi apabila Pancasila diubah.
"Maka itu bukan lagi negara kesatuan Indonesia, bubar negara ini," kata Gatot, dikutip dari YouTube Kompastv, kamis (20/8/2020).
Karena kekhawatiran itu, Gatot mengaku tergerak untuk menyuarakan pendapatnya.
"Itulah yang tidak boleh, maka saya bangkit karena saya telah bersumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," papar dia.
"Ini sumpah saya sebagai seorang manusia kepada Tuhan yang Maha Esa," kata Gatot.
"Apabila saya tidak melaksanakan itu, selesai," sambungnya.
Seperti yang diketahui, deklarasi gerakan KAMI di Jakarta dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo hingga Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Selain itu banyak pula para pengamat yang bergabung seperti Rocky Gerung, Refly Harun hingga Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu.
Simak video selengkapnya mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)