Breaking News:

Terkini Nasional

Beberkan di Balik Rekaman yang Viral, Jenderal Gatot Ancam Perwira Tinggi: 'Saya Buat Merintih'

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membenarkan pernah ada rekaman percakapan yang viral terkait dirinya.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Capture YouTube TvOne
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo angkat bicara tentang rekaman suara dirinya yang pernah viral, dalam eTalk Show, Kamis (20/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membenarkan pernah ada rekaman percakapan yang viral terkait dirinya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat diundang dalam tayangan eTalk Show di TvOne, Kamis (20/8/2020).

Awalnya rekaman yang viral itu diungkit presenter Wahyu Muryadi.

Gatot Nurmantyo hadir di acara Indonesia Lawyers Club yang mengusung tema #ILCIndonesiaMaju pada Selasa (18/8/2020)
Gatot Nurmantyo hadir di acara Indonesia Lawyers Club yang mengusung tema #ILCIndonesiaMaju pada Selasa (18/8/2020) (Channel YouTube Indonesia Lawyers Club)

 

Adian Napitupulu Kritik Balik Gerakan KAMI: Di Mana Kita Cuma Benar Sendirian dan Semuanya Salah?

"Dulu itu ada peristiwa, yang mana menyebar rekaman percakapan beliau," singgung Wahyu Muryadi.

Diketahui percakapan itu terjadi di sebuah pertemuan terbatas yang kemudian isinya bocor karena ada rekaman tersebut.

"'Pokoknya kalau kalian main-main', intinya gitu ya, 'Kalian bukan saya bikin menderita, saya bikin merintih'. Betul ya, Pak?" tanya Wahyu.

Gatot membenarkan hal tersebut.

"Iya, saya pernah menyampaikan itu," tegas Gatot Nurmantyo.

"Merintih itu apa maksudnya? Itu yang dimaksud siapa? Itu yang penting konteksnya," tanya Wahyu lagi.

Gatot menjelaskan ancaman keras itu ia sampaikan kepada perwira tinggi yang hadir dalam pertemuan.

Mantan Pangkostrad ini menyebutkan ia ingin mengingatkan agar para perwira tidak terlibat politik praktis.

"Sebenarnya itu saya sampaikan kepada para perwira tinggi yang ikut dalam rapat itu," ungkap Gatot.

"Saya ingatkan jangan bermain-main dengan politik praktis. Kalau ada permainan politik praktis, bukan lagi menderita, saya buat merintih," lanjutnya.

Gatot Nurmantyo Datangi Kampung Halaman Jokowi, Ketua KAMI Solo: Diam Ditindas atau Melawan

Menurut Gatot, hal itu penting diingatkan kepada para bawahannya sebagai bagian dari sumpah abdi negara.

"Mengapa demikian? Daripada merintih di neraka karena sumpahnya setiap kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata pensiunan yang kini tergabung sebagai deklarator KAMI itu.

Mantan Kasad ini menambahkan, ada alasan lain kenapa seorang tentara tidak boleh terlibat politik.

Ia khawatir perwira yang terjun ke politik akan memilih untuk mengorbankan anak buah demi jabatan.

"Kalau namanya pemimpin sudah berpihak kepada salah satu politik, pasti dia pelacur politik. Rendah," sindir Gatot.

"Kedua, dia pasti seorang pemimpin yang suatu saat rela mengorbankan anak buahnya untuk kariernya dia, untuk pangkat dan jabatannya," tambahnya.

Gatot menegaskan hal itu tabu bagi anggota TNI, apalagi yang berpangkat jenderal.

"Maka saya ingatkan dengan cara yang keras, supaya ingat selalu," paparnya.

Lihat videonya mulai menit 0:40

Gatot Nurmantyo akan Deklarasikan KAMI di Solo

Berselang dua hari setelah deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Jakarta, Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo langsung menyambangi Solo.

Maksud kedatangannya ke kampung halaman Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu juga dilakukan dalam rangka mendeklarasikan KAMI di sana.

Ketua KAMI Solo Mudrick SM Sangidu menyebut kondisi Indonesia saat ini ibaratnya kapal oleng yang mana nahkodanya harus diganti.

 Mengaku Pernah Dituding Ingin Gulingkan Jokowi, Deklarator KAMI: Pak Tito Menyerah Berdebat

Dikutip dari TribunSolo.com, Kamis (20/8/2020), Mudrick tak menyebutkan dengan jelas siapa yang dimaksud dengan nahkoda yang harus diganti.

"Nahkoda tidak bisa menyelamatkan, ganti Nahkoda," kata dia.

Deklarasi KAMI di Solo diselenggarakan di Gedung Umat Islam Surakarta, Jalan Kartopuran No. 241A Jayengan Serengan.

Para peserta datang dari kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

Presidium KAMI Gatot Nurmantyo pun langsung datang menghadiri acara tersebut.

Mudrick menuturkan, KAMI hadir untuk memberikan kritik kepada pemerintah.

Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat hadiri deklarasi KAMI di Solo, Kamis (20/8/2020).
Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat hadiri deklarasi KAMI di Solo, Kamis (20/8/2020). (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)

"Ini gerakan moral aksi untuk menyelamatkan Indonesia," papar dia.

"Banyak yang menanyakan, kenapa menyelamatkan. Kelahiran kami mendapat dukungan seluruh Indonesia."

"Tujuannya satu, kami ingin mengingatkan ini gerakan moral."

"Kita diam ditindas atau kita melawan," lanjutnya.

 Arteria Dahlan Tak Mau Anggap KAMI Barisan Sakit Hati: Kami Tidak Alergi Kritik

Saat mendatangi Kota Solo, Gatot mengutarakan kekhawatirannya yakni bahaya yang akan terjadi apabila Pancasila diubah.

"Maka itu bukan lagi negara kesatuan Indonesia, bubar negara ini," kata Gatot, dikutip dari YouTube Kompastv, kamis (20/8/2020).

Karena kekhawatiran itu, Gatot mengaku tergerak untuk menyuarakan pendapatnya.

"Itulah yang tidak boleh, maka saya bangkit karena saya telah bersumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," papar dia.

"Ini sumpah saya sebagai seorang manusia kepada Tuhan yang Maha Esa," kata Gatot.

"Apabila saya tidak melaksanakan itu, selesai," sambungnya.

Seperti yang diketahui, deklarasi gerakan KAMI di Jakarta dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo hingga Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Selain itu banyak pula para pengamat yang bergabung seperti Rocky Gerung, Refly Harun hingga Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)

Tags:
ViralGatot NurmantyoKoalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved