Breaking News:

Terkini Daerah

Kisah Haru Nenek di NTT Rawat Keponakannya yang 14 Tahun Dipasung: Tolong Lepaskan Balok di Kakinya

Paulus Jaghang (41) asal Nusa Tenggara Timur dipasung selama 14 tahun karena menderita gangguan jiwa.

Editor: Atri Wahyu Mukti
KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR
Seorang nenek, Lusia Daghus (85) menatap keponakannya, Paulus Jaghang (41) yang dipasung di tenda di kamarnya yang reyot di Kampung Waebok, Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Kamis, (13/8/2020). 

TRIBUNWOW.COMPaulus Jaghang (41) asal Nusa Tenggara Timur dipasung selama 14 tahun karena menderita gangguan jiwa.

Selama itu pula, nenek Lusia Daghus (85) merawat keponakannya tersebut.

Tepatnya di Kampung Waebok, Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur.

Fakta Anak 12 Tahun Bangkit dari Kematian Beberapa Saat, sang Ayah: Kaget Semua Keluarga

Lusia mengatakan, selama 14 tahun Paulus dipasung di kamar karena kerap meresahkan dan membuat onar warga sekitar.

Namun, pada 2017, pemerintah setempat membawa Paulus ke panti rehabilitasi di Renceng Mose.

Paulus kemudian dipulangkan karena dinilai kondisinya sudah stabil.

Namun, belakangan pria ini kembali berulah hingga akhirnya dipasung oleh warga.

"Saya sudah tua dan tak bisa lagi urus diri sendiri. Tolong Bapak Uskup lepaskan balok di kaki keponakan yang masih dipasung karena derita gangguan jiwa."

"Uskup Keuskupan Ruteng bersama dengan rombongan mengunjungi keponakan saya di kamar. Waktu itu saya kaget dan terkejut dengan kunjungan Yang Mulia Bapak Uskup Ruteng yang tak pernah terbayang sebelumnya," ujar Lusia kepada Kompas.com yang mendampingi pendiri relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli ODGJ NTT, Pater Avent Saur, SVD bersama rombongan, Kamis, (13/8/2020).

Nenek Lusia bekerja mengolah kakao. Hidupnya juga bergantung dari anggota keluarganya.

Kehidupanya juga dibantu keponakan lainnya, Fransiska Jenau yang kini berdomisili di Nagekeo.

Untuk sementara Fransiska tinggal bersama Lusia untuk merawat Paulus.

Meski hidupnya serba kekurangan, Lusia selalu berupaya memberi makan Paulus.

Fransiska Jenau menambahkan, pada Mei lalu Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat sempat mengunjungi saudaranya didampingi Pastor Paroki Waeraba, Komisi Caritas Keuskupan Ruteng, serta tim Covid-19 Keuskupan Ruteng.

"Saya tidak tahu tindak lanjut dari kunjungan tersebut. Apakah hanya sekedar kunjungan saja?" tanyanya.

Trending di Twitter Bu Tejo Pemeran Film Tilik si Biang Gosip, Ini Sosoknya, Peraih Piala Maya 2018

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Timur, Wilhemus Deo mengatakan, Pemkab Manggarai Timur sudah menyiapkan anggaran agar penderita gangguan jiwa dirawat di Panti Renceng Mose Ruteng.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Nusa Tenggara Timur (NTT)Gangguan JiwaPolisi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved