Terkini Nasional
Balas Argumen Kader Deklarasi KAMI, Politisi PDIP Kapitra Ampera: Kondisi Politik 65 dari Mana?
Politisi PDIP Kapitra Ampera menyoroti argumen Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) terkait kondisi politik Indonesia.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP Kapitra Ampera menyoroti argumen Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) terkait kondisi politik Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (19/8/2020).
Dalam acara tersebut, turut tampil satu dari deklarator KAMI Adhie Massardi.

• Gatot Nurmantyo Ungkap Alasan Bergabung di Gerakan KAMI: Saya Telah Diberikan Kenikmatan Luar Biasa
Menanggapi poin-poin yang dituntut KAMI, Kapitra tidak menampik pemerintah menutup diri dari kritik.
Namun Kapitra menyoroti tujuan KAMI dibentuk.
"Di negara demokrasi, tentu partisipasi itu diberikan peluang. Tapi harus ada diskresi antara gerakan moral dengan gerakan politik," papar Kapitra Ampera.
"Gerakan moral itu diberatkan pada legitimasi etis untuk membangun kebaikan bangsa," komentarnya.
Selain itu, ia lalu menyinggung sejumlah kader deklarasi KAMI yang kerap menjadi tokoh oposisi pemerintah.
Diketahui sejumlah anggota KAMI pernah memiliki jabatan di pemerintahan.
"Kalau kita lihat dari statement yang ada, ini orang-orang kalah yang mencoba membangun opini moral sehingga bisa menstimulusasi masyarakat untuk bergabung," kata Kapitra.
Pakar hukum tersebut juga menyoroti argumen Adhie Massardi tentang situasi saat ini yang disamakan dengan 1965.
Kapitra menilai era reformasi ini sudah jauh berkembang dibandingkan saat 1965.
• Soal Deklarasi KAMI, Adian Napitupulu Ungkap Sindiran Arief Poyuono: Beauty Contest untuk Reshuffle
"Kita lihat tadi. Kondisi politik kita era '65 dari mana tolak ukurnya? Kita mencoba menyebarkan virus PKI dan sebagainya, komunisme. Sementara komunisme itu sudah rontok di negaranya sendiri," bantah Kapitra.
"Sistem ekonominya dan sebagainya sudah sangat liberal. Tetapi kita selalu membangun komunikasi itu," tegasnya.
Sebelumnya Adhie menjelaskan tentang seluk-beluk KAMI dibentuk, termasuk soal pemilihan nama.