Terkini Daerah
Motif Sekretaris Bunuh Bos, Dihamili Lalu Diminta Gugurkan Bayi dengan Uang Sogokan hingga 20 Juta
Seorang sekretaris berinisial SS (37) nekat membunuh bosnya sendiri yang berasal dari Taiwan, Hsu Ming-Hu (52).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kemudian pada Februari 2019, SS bercerita kepada rekannya, FI yang juga sebagai eksekutor dalam kasus pembunuhan ini.
"Akhirnya tersangka SS berencana untuk mencelakakan dan melakukan pembunuhan kepada korban," jelas Nana.
Pada April 2019, SS lantas meminta bantuan FI untuk mencari dukun santet demi mencelakakan pelaku.
Ia sampai merogoh kocek Rp 15 juta membayar dukun santet.
"SS sudah mengeluarkan biaya untuk perencanaan dengan menyewa dukun bayaran Rp 15 Juta. Namun usaha tersangka SS dengan menyewa dukun bayaran tersebut tidak pernah berhasil," lanjut Nana.
• Sekretaris Bunuh Bosnya karena Dihamili Tanpa Tanggung Jawab, Korban Sempat Disantet tapi Tak Mempan
Lantaran dukun santetnya tidak mempan mencelakakan korban, SS lantas meminta FI agar dibantu untuk melakukan perencanaan pembunuhan.
FI sendiri meminta uang Rp 150 juta dalam melaksanakan aksi tersebut.
"Pada sekitar bulan Juni 2020, tersangka FI menghubungi tersangka SS yang mengatakan bahwa ada orang yang mau melakukan aksi untuk membuat korban cacat dan bersedia melakukan pembunuhan dengan meminta bayaran sebesar Rp.150 Juta," kata Nana.
Kasus ini mulai terungkap setelah Staf Kedutaan Republik of China, Daniel meminta bantuan untuk menemukan korban yang hilang pada 27 Juli 2020.
• Sekretaris Bunuh Bosnya karena Dihamili Tanpa Tanggung Jawab, Korban Sempat Disantet tapi Tak Mempan
Lalu didapatkan informasi bahwa ada mayat di sungai Kawasang Subang, Jawa Barat.
Lantas Polda Metro Jaya bekerja sama dengan pihak Polres Subang.
Setelah dilakukan autopsi, ditemuakan kecocokan sidik jari pria yang dilaporkan hilang oleh Kedutaan Republik of China dengan mayat yang ditemukan di Subang itu.
Dengan sejumlah saksi dan rekaman CCTV didapatkan apa penyebab serta siapa pelakunya.
Polisi mengatakan korban dibunuh di rumahnya di Kawasan Kabupaten, Bekasi, Jawa Barat.
Sejumlah barang bukti turut diamankan polisi di antaranya, lima ponsel, potongan baju dan jaket, rekaman CCTV, serta lima mobil termasuk milik korban.