Breaking News:

Terkini Daerah

Kronologi Pembunuhan WN Taiwan oleh Sekretaris Pribadinya, Korban Pernah Disantet tapi Tak Mempan

Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan seorang pengusaha roti asal Taiwan, Hsu Ming-Hu (52)

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Warta Kota/Budi Malau
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana memberi keterangan pers terkait pembunuhan WNA Taiwan di Bekasi, Rabu (12/8/2020). 

Hasil pemeriksaan, pembunuhan tersebut didalangi SS, sekretaris pribadi korban.

Antara korban dan SS punya hubungan gelap di luar hubungan kerja sebagai bos dan sekretaris pribadi yang sudah berlangsung sejak 2018.

"Namun akhirnya keduanya ada kecocokan. Keduanya melakukan hubungan intim sampai SS hamil, tetapi korban tidak bertanggung jawab," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana.

Korban yang saat itu tidak ingin bertanggung jawab atas perbuatannya memberikan SS uang sebanyak Rp 15.000.000 untuk menggugurkan kandungan.

Setelah permintaan itu dituruti, tersangka mengetahui bahwa korban yang tinggal seorang diri berniat menikahi pembantunya.

"Saat itulah tersangka SS merasa sakit hati. Tersangka SS meminta bantuan kepada tersangka FI untuk menyewa orang yang mau membuat korban cacat hingga bersedia melakukan pembunuhan," ujar Nana.

SS kemudian dihubungi rekannya, FI, yang memberitahukan bahwa ada orang yang bersedia membuat korban celaka bahkan membunuhnya dengan bayaran Rp 150 juta.

Saat itu SS menyetujui dan membayar uang muka Rp 30.000.000. Sebesar Rp 25.000.000 ditranfer dan Rp 5.000.000 dibayar secara langsung kepada FI.

"Setelah itu FI menghubungi tersangka lain untuk melakukan pembunuhan," ujar Nana.

Sekretaris Bunuh Bos Asal Taiwan, Motif karena Sakit Hati Tak Mau Tanggungjawab setelah Hamili

Menyamar petugas pajak

Para pelaku menggunakan berbagai cara untuk mengeksekusi korban.

Salah satunya dengan menyamar sebagai petugas pajak untuk mendatangi rumah korban.

Nana menjelaskan, penyamaran itu dilakukan para pelaku untuk mempermudah masuk ke dalam rumah dan bertemu korban.

"Saat itu tersangka AF menyuruh tersangka FI menanyakan kepada tersangka SS cara masuk ke rumah korban. SS menyebut mengaku sebagai pegawai pajak. Korban takut dengan pegawai pajak punya hutang Rp 9 miliar," ujar Nana.

Setelah mendapatkan cara itu, para pelaku mulai mematangkan rencana aksi pembunuhan dengan mengawasi rumah korban sebelumnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
TaiwanPembunuhanSekretaris Bunuh Bos di Bekasi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved