Terkini Daerah
Momen saat Umar Assegaf dan Hussein Dihajar Oknum Ormas di Solo, Dipukul dengan Batu dan Kayu
Pihak keluarga Umar Assegaf angkat bicara perihal peristiwa penyerangan dan pengerusakan yang menimpa mereka
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Terlebih lagi, mereka juga hendak memenuhi undangan keluarga mempelai laki-laki.
Memed menuturkan mereka juga tidak ingin kejadian di medio 2018/2019 terulang kembali.
Namun, massa di luar enggan mengabulkan permintaan pihak keluarga dan ngotot meminta mereka keluar.
"Itu tidak memungkinkan untuk keluar dengan aman," tutur dia.

Memed mengungkapkan pihak keluarga meminta polisi supaya memberikan jarak 50 sampai 100 meter antara mereka dan massa.
Permintaan dikabulkan dan sanak keluarga yang memarkirkan mobil di luar kemudian keluar dan bergegas melajukan mobil.
• Terduga Pelaku Penyerangan di Mertodranan Pasar Kliwon Solo Berhasil Ditangkap, Ini Sosoknya
"Mereka hanya mendapatkan intimidasi verbal dan tidak sampai kejadian fisik," ungkap dia.
Massa kemudian mencoba mendekati sanak saudara saat mobil CRV dari dalam rumah keluar.
Pemecahan kaca mobil terjadi, orang-orang yang di dalam coba menahan diri dan kembali masuk ke rumah sembari meminta pertimbangan Andy.
Pemberian jarak tetap menjadi yang diminta sekali lagi dan polisi mengusahakannya.
Tiga mobil kemudian keluar dengan dibuntuti dua motor yang masing-masing dikendarai Umar Assegaf dan sang adik, Hussein Abdullah.
Memed mengatakan Hussein lalu menerima pukulan bertubi-tubi dari massa dan sempat terjatuh.
Hussein sempat berusaha kembali berdiri dan berjalan nahas saat itu dirinya harus mendapat hantaman batu seukuran kurang lebih 20 cm.
"Saat kena hantaman Hussein jatuh tidak bisa berdiri," katanya.
• Video Detik-detik Penyerangan Oknum Ormas di Solo di Acara Nikah, Tendang Pengendara hingga Jatuh
Umar, lanjut Memed, tidak bisa berbuat apa-apa saat sang adik menerima itu semua.