Breaking News:

Terkini Daerah

Korban Pamit Main Layangan, Ibu Bocah SD Asal Cicalengka Syok Tahu Anaknya Tewas di Tasikmalaya

Berpura-pura pamit main layangan, bocah kelas 6 SD asal Cicalengka ternyata menumpang truk hendak main ke Pangandaran.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Ibu korban (berkerudung) mayat bocah bercelana SD yang ditemukan tewas di Terminal Type A Tasikmalaya, terlihat lesu dan enggan berkomentar saat hendak membawa jasad anaknya dari Tasikmalaya untuk dimakamkan di kampung halamannya di Cicalengka, Bandung, Sabtu (8/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Selama dua hari, Ibu dari DWS (13) kebingungan mencari keberadaan anaknya yang masih duduk di kelas 6 bangku sekolah dasar (SD).

Korban menghilang tanpa jejak setelah pamit kepada ibunya hendak bermain layangan pada Rabu (5/8/2020).

Tak disangka, bocah SD asal Cicalengka, Bandung, Jawa Barat itu ditemukan tewas dalam kondisi mulut berbusa di Terminal Tipe A, Jalan Letnan Harun, Kota Tasikmalaya, Kamis (6/8/2020) pagi.

Mayat bocah bercelana SD yang ditemukan tewas dengan mulut berbusa di trotoar Terminal Type A Tasikmalaya, dibawa keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (8/8/2020).
Mayat bocah bercelana SD yang ditemukan tewas dengan mulut berbusa di trotoar Terminal Type A Tasikmalaya, dibawa keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (8/8/2020). ((KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA))

Ingin Main ke Pangandaran, Bocah SD Asal Cicalengka Tewas Terjatuh saat Menumpang di Truk

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/8/2020), belakangan baru diketahui bahwa korban ternyata tidak main layangan melainkan pergi ke Pangandaran bersama empat orang rekannya.

Korban terakhir berada di rumah pada Rabu (5/8/2020) siang, sebelum menghilang pada sore hari.

Fakta seputar keberadaan DWS baru terungkap setelah rekan korban memberanikan diri memberitahu Ibu DWS bahwa yang bersangkutan terjatuh dari truk yang mereka tumpangi di Tasikmalaya.

Teman-teman korban baru berani melapor kepada Ibu DWS dua hari setelah mereka pergi ke Pangandaran.

"Pihak keluarga di Bandung sudah mencari ke mana-mana, sampai akhirnya keempat anak ini memberi tahu keluarga, Jumat (7/8) sore bahwa Denar jatuh di Terminal Tasik," kata Aparat Desa tempat korban tinggal, Engkus Kuswara, di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Sabtu (8/8).

Ketika DWS terjatuh, keempat teman korban yang ketakutan pergi meninggalkan DWS yang tergeletak tanpa mengetahui apakah korban masih hidup atau sudah tewas.

"Ibu korban tak tahu anak-anaknya pergi bersama temannya. Tahunya, ibu korban mengira anaknya sedang bermain layang-layang," ujar Engkus.

Mengetahui anaknya berada jauh dari rumah, yakni di Tasikmalaya, ibu korban mengalami syok.

"Setelah itu, ibunya langsung syok dan meminta bantuan aparat desa untuk membawa jenazah anaknya. Sampai sekarang, ibu korban tak mau berkomentar apapun ke media, mohon maaf," kata Engkus.

Dikutip dari TribunJabar.id, Sabtu (8/8/2020), saat menjemput jenazah anaknya, ibu DWS hanya berdiam diri di dalam mobil.

"Kami akan langsung membawa jenazah korban ke Bandung untuk dimakamkan. Kasihan meninggalnya sudah beberapa hari," ujar Engkus.

Pelajar SMA di Bondowoso Jatuh ke Tebing Gunung Piramid, Ternyata Baru Kembali dari Berfoto

Sebar Wajah Korban di Medsos

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
TasikmalayaBandungAnak SD
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved