Breaking News:

Viral Medsos

Ini Alasan Gilang 'Bungkus Kain Jarik' Tertangkap di Kapuas, Polisi: Domisili yang Bersangkutan

Pihak kepolisian menjelaskan alasan pelaku fetish kain jarik bisa ditangkap jauh dari tempat terjadinya kejahatan bungkus membungkus di Surabaya.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
youtube metrotvnews
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wishnu Andiko buka suara terkait kronologi penangkapan Gilang 'Bungkus', ditayangkan di youtube metrotvnews, Sabtu (8/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Nama GA (Gilang) sempat viral karena ulahnya melampiaskan fetish membungkus sejumlah pria menggunakan kain jarik.

Setelah para korban GA mulai buka suara dan melapor ke pihak kepolisian, pelaku kini telah di-dropout (DO)dari Universitas Airlangga (UNAIR) sekaligus ditangkap oleh aparat berwenang.

GA ditangkap oleh tim gabungan dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya, Polda Kalteng, dan Polres Kapuas di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (6/8/2020).

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wishnu Andiko buka suara terkait kronologi penangkapan Gilang 'Bungkus', ditayangkan di youtube metrotvnews, Sabtu (8/8/2020).
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wishnu Andiko buka suara terkait kronologi penangkapan Gilang 'Bungkus', ditayangkan di youtube metrotvnews, Sabtu (8/8/2020). (youtube metrotvnews)

Penampakan Gilang Bungkus saat Ditangkap, Polisi Pamerkan Chat Korban yang Ketakutan: Berontak

Selama beraksi menjebak para korbannya, GA diketahui beroperasi di wilayah Surabaya, Jawa Timur, yakni tempatnya menempuh studi dulu sebelum akhirnya di-DO.

Dikutip dari YouTube metrotvnews, Sabtu (8/8/2020), Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wishnu Andiko mengatakan aparat berwenang telah merespons sejak perilaku GA membuat resah masyarakat.

"Benar kita sejak mendengar dan juga viral heboh di masyarakat sehingga merisaukan masyarakat," ujarnya.

"Pertama mulai dari penelusuran akun kemudian melakukan serangkaian kegiatan penyelidikan."

Trunoyudo mengatakan penangkapan GA juga tidak lepas dari partisipasi pihak UNAIR yang aktif memberikan informasi mengenai pelaku.

"Dari data tersebut kita juga berkolaborasi dan kami apresiasi dari pihak UNAIR," ujarnya.

"Artinya sudah secara proaktif memberikan masukan," sambung Trunoyudo.

Trunoyudo mengatakan penangkapan GA terjadi di Kapuas lantaran saat itu ketika pelaku belum di-DO kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara daring.

Pelaksanaan kuliah secara daring membuat pelaku pulang ke domisili asalnya yakni Kapuas, Kalteng.

"Kita dapatkanlah di situ ada identitas benar bahwsanya GA ini sebelum di-DO bagian daripada UNAIR sebagai mahasiswa," kata Trunoyudo.

"Sehingga kita melakukan penangkapannya ada di daerah domisili yang bersangkutan," imbuhnya.

Sinopsis Film The Forbidden Kingdom Dibintangi Jackie Chan, di Bioskop TRANS TV Pukul 19.00 WIB

Modus Pelaku Pura-pura Riset

Sebelumnya, pemilik akun @m_fikris yang viral di media sosial adalah satu dari beberapa korban pelampiasan seksual G.

Lewat media sosial ia membagikan pengalamannya menjadi korban G.

Korban mengaku awalnya tak curiga karena pelaku mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk riset.

Kepada SURYA.co.id, pemilik akun @m_fikris mengatakan bahwa dirinya bukanlah satu-satunya korban G.

"Korban banyak terungkap setelah saya bikin thread. Teman saya hampir jadi korbannya," tandasnya.

Media sosial tengah dihebohkan dengan kasus dugaan penyimpangan seksual 'fetish dibungkus kain jarik'
Media sosial tengah dihebohkan dengan kasus dugaan penyimpangan seksual 'fetish dibungkus kain jarik' (Istimewa via SURYA.co.id)

 Keseharian Gilang Fetish Kain Jarik di Mata Pelapor, Mudah Berinteraksi dan Berteman

 Harapan korban kini agar G diberikan hukuman yang setimpal.

"Enggak mau, sih. Jijik aku. Harapannya Mas Gilang bisa diusut. Minimal DO dari kampus ya atau bisa dipenjara," ungkapnya.

Saat pertama ditawari pelaku untuk membantu, korban mengaku ditawari sejumlah uang.

"Gimana dek? Nanti aku dobel deh bayarannya," kata Gilang dalam tangkapan layar percakapan WhatsApp tersebut.

Namun, dirinya mulanya tak peduli soal diberikan uang atau tidak, karena niatnya hanya membantu pelaku melakukan riset.

Saat itu ia belum mengerti bahwa riset yang dilakukan pelaku hanyalah kedok untuk menyembunyikan penyimpangan seksual milik pelaku.

"Dijanjikan, belum dikasih. Dan saya nggak peduli sama uang sebenarnya. Saya membantu hanya kasian," katanya.

"Janjinya sih begitu. Tapi sebenarnya saya dan teman saya nggak peduli sama uang atau janjinya dibayar. Kami hanya bantu karena kasihan," kata korban.

Simak video selengkapnya mulai menit ke-0.50:

Unair Keluarkan Gilang 'Bungkus'

Sebelumnya diberitakan, Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya akhirnya mengeluarkan Gilang 'Bungkus' terkait kasus fetish kain jarik.

Keputusan itu dilakukan lantaran Gilang dinilai telah melanggar kode etik serta mencemarkan nama baik UNAIR.

Dikutip dari Kompas TV pada Kamis (6/8/2020), Kepala Pusat Informasi dan Humas UNAIR, Airlangga Suko Widodo mengatakan bahwa keputusan itu diambil setelah adanya pelacakan. 

Selain itu pihak kampus juga sudah berkonsultasi dengan orang tua Gilang.

Pihak keluarga pasrah dengan keputusan kampus akhirnya mengeluarkan mahasiswa sementer 10 tersebut.

"Berdasarkan laporan pertama setelah melakukan pelacakan kemudian yang kedua mengumpulkan infomasi dari Tim Health Center."

"Kemudian pertemuan dari pihak Dekanat FIB dengan keluarga yang bersangkutan melalui daring karena keluarganya berasal dari luar kota Surabaya," jelas Suko.

Kini permasalahan terkait dugaan pelecehan seksual kepada sejumlah pria diserahkan kampus pada pihak kepolisian.

"Akhirnya Pak Rektor memutuskan yang bersangkutan dikeluarkan atau di drop out sejak hari ini dan putusan itu berharap agar persoalan-persoalan hukum yang bersangkutan diharapkan bisa diatasi pihak berwenang," kata dia.

 Dalam kesempatan tersebut, Suko juga mengungkapkan bahwa saat ini korban dari Gilang bisa menghubungi Tim Health Center.

UNAIR berkomitmen akan terus mendampingi korban-korban pelecehan seksual tersebut.

"Saat ini ada apa ya Tim Health Center memberikan pendampingan kepada mereka-mereka yang mungkin trauma psikis."

"Bagi mereka, pihak secara psikis trauma, pernah berinteraksi dengan yang bersangkutan, Tim Health Center mendampingi di dalam di masa kini dan mendatang," jelasnya.

Lihat videonya berikut:

(TribunWow.com/Anung/Mariah Gipty)

Sebagian artikel ini diolah dari surya.co.id dengan judul Klarifikasi Korban Fetish Kain Jarik yang Viral di Twitter. Berharap Pelaku Dikeluarkan dari Kampus

Sumber: TribunWow.com
Tags:
ViralMedia SosialFetish Kain JarikUniversitas Airlangga (Unair)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved