Terkini Nasional
Dilaporkan IDI karena 'Kacung WHO', Pengacara Jerinx SID: Beda kalau Jerinx Sebut 'Budak Belian'
Di acara Apa Kabar Indonesia tvOne Pengacara Jerinx SID, Wayan Gendo Suardana lantas memberikan klarifikasi soal 'Kacung WHO'
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Drummer Superman Is Dead, Jerinx SID kini dilaporkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Bali ke polisi.
Jerinx SID dilaporkan lantaran menyebut IDI Bali sebagai 'Kacung WHO' di media sosialnya terkait kritikannya pada test Covid-19 di Bali.
Di acara Apa Kabar Indonesia tvOne pada Kamis (6/8/2020), Pengacara Jerinx SID, Wayan Gendo Suardana lantas memberikan klarifikasi.

• Jerinx SID Jawab Tudingan Cari Sensasi di Tengah Covid-19: Berjuang saat Ini Paling Ampuh Medsos
Wayan menyebut Jerinx sebenarnya hanya ingin mengungkapkan kritikannya bukan ujaran kebencian.
Jerinx hanya meminta agar IDI bisa mengubah regulasi terkait Covid-19.
"Karena IDI ini organisasi profesi kedokteran satu-satunya yang diakui oleh undang-undang, maka Jerinx berpandangan bahwa IDI punya power untuk mengubah regulasi dan kemudian IDI yang dituju," ujar Wayan.
Terkait kata-kata 'Kacung WHO', Jerinx selalu mengatakan bahwa kata-kata itu berarti pengabdi pelayan.
Artian tersebut berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
"Dalam konteks itu kemudian kata bangga menjadi kacung WHO, keterangan yang disampaikan oleh Jerinx tadi, kacung WHO itu dimaknai sebagai yang disampaikan oleh Jerinx baik oleh media dan lain-lain."
"Kembali pada pengertian kacung dalam konteks KBBI yang artinya kalau saya tidak salah ingat pengabdi, pelayan, karena memang WHO juga beranggotakan negara juga mitra dengan berbagai organisasi kesehatan seperti IDI," jelas Wayan.
• Alasan Jerinx SID Kritik Rapid Test Covid-19 sebagai Syarat Layanan Medis: Tak Layak Dijadikan Acuan
Menurutnya itu berbeda dengan kata 'Budak Belian' di mana seseorang tak akan memiliki perasaan demi maksud tertentu.
"Berbeda kalau kemudian Jerinx memilih diksi Budak Belian, kalau budak belian kan tidak punya kemerdekaan dia juga tidak punya hati karena dikuasai oleh majikannya begitu," sambungnya.
Lihat videonya mulai menit ke-4:00:
Jerinx: Saya Punya Hak untuk Bersuara
Jerinx menghadiri panggilan polisi pada Kamis (6/8/2020).
Panggilan tersebut terkait laporan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal unggahan Jerinx yang menyebut 'IDI kacung WHO'.
Ditemui di Mapolda Bali, Jerinx memastikan dirinya tak berniat untuk berhenti menyuarakan pendapatnya.

• Dipolisikan IDI Gara-gara Unggahan Kacung WHO, Jerinx: Jangan Ditanggapi dengan Perasaan
Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (6/8/2020), di depan awak media, musisi asal Bali itu mengatakan dirinya tidak ada niat untuk berhenti bersuara.
"Selama untuk kepentingan umum saya rasa saya punya hak untuk bersuara," ujar Jerinx.
Jerinx mengatakan dirinya selama ini dirinya bergerak atas kepentingan banyak orang.
"Jadi sekali lagi saya melakukan kritik ini bukan untuk kepentingan saya pribadi," ujar dia.
"Jadi saya mewakili suara banyak sekali lapisan masyarakat, terutama menengah ke bawah," lanjut Jerinx.
Meskipun dirinya kini harus berurusan dengan polisi akibat pernyataannya yang dituding mencemarkan nama baik, Jerinx menegaskan akan terus bersuara.
"Selama ketidakadilan itu terjadi saya akan terus mencoba memperbaiki dengan apa yang saya punya," ujarnya.
Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Jerinx mengatakan dirinya tidak merasa bersalah soal kasus yang menjerat dirinya yakni unggahan 'IDI kacung WHO'.
Seperti yang diketahui, tulisan itu diunggah oleh pria yang bernama lengkap I Gede Ari Astina di media sosial Instagram.
Jerink menulis "Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan Rumah Sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19".
"Yakin 100 persen saya merasa yang saya lakukan itu benar, karena saya tidak ada bermaksud negatif atau buruk," kata Jerinx, di Mapolda Bali Kamis (6/8/2020).
"Jadi yang saya lakukan itu murni sebatas kritik," tambahnya.
"Kritikan sebagai warga negara," tegas Jerinx.
Penggebuk drum grup band SID itu lanjut membahas soal permintaan maafnya kepada IDI.
Jerinx mengatakan permintaan maafnya kepada IDI memang tulus dilakukannya sebagai bentuk empati.
"Saya memang benar minta maaf sebagai bentuk empati saya kepada kawan-kawan IDI karena saya ingin menegaskan sekali lagi saya tidak punya kebencian, saya tidak punya niat menghancurkan atau menyakiti perasaan kawan-kawan di IDI," papar Jerinx.
Ia lalu kembali menekankan bahwa unggahannya hanyalah kritikan tanpa ada unsur kebencian.
"Jadi ini 100 persen sebuah kritikan," kata Jerinx.
"Permintaan maaf saya sebagai empati."
"Saya tidak punya kebencian personal."
"Tolong jangan ditanggapi dengan perasaan," lanjutnya.
Simak video selengkapnya mulai menit ke-1.10:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung)