Breaking News:

Ledakan di Beirut

Analisis Pakar Penjinak Bom terkait Ledakan Beirut, Penyebabnya Bukan dari Bubuk Mesiu atau Amunisi

Sebuah ledakan dahsyat terjadi di Beirut, ibu kota Lebanon, pada Selasa (4/8/2020), sekitar pukul 18.07 waktu setempat. Ini penyebabnya.

Editor: Lailatun Niqmah
AFP
Penampakan kota setelah ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah ledakan dahsyat terjadi di Beirut, ibu kota Lebanon, pada Selasa (4/8/2020), sekitar pukul 18.07 waktu setempat.

78 orang lebih dinyatakan meninggal dunia dan 4.000 orang lainnya dilaporkan terluka.

Dugaan sementara, ledakan berasal dari 2.750 ton Amonium Nitrat di salah satu gudang yang ada di pelabuhan setempat.

Ledakan yang berasal dari tepi pantai ini menimbulkan gelombang kejut dengan jangkauan yang sangat luas, menyebabkan hancurnya jendela-jendela bangunan sekitar serta guncangan yang cukup besar.

Dampak Ledakan di Beirut Terasa hingga Istana Baabda, Korban Luka Disebut Mencapai 4.000 Orang

Kedahsyatan ledakan itu juga dapat disaksikan melalui sejumlah unggahan video amatir yang sempat menangkap momen terjadinya ledakan.

Melansir Sky News, Rabu (5/8/2020) berbekal pengamatan video dan keterangan dari para saksi mata, Chris Hunter, seorang pakar penjinak bom memaparkan analisisnya terkait ledakan di Beirut.

Mantan pejabat intelejen Inggris ini mengatakan, dilihat dari asap ledakan yang berwarna putih, merah muda, dan merah, kemungkinan besar ledakan di Beirut tidak disebabkan oleh bubuk mesiu maupun amunisi.

"Ketika terjadi sebuah ledakan, biasanya ada dua jenis asap yang muncul, antara hitam atau putih. Jika asap berwarna hitam, maka ledakan dipastikan terjadi akibat peledak yang biasa digunakan militer atau teroris," kata Hunter.

Sementara, jika yang muncul adalah asap berwarna putih maka ledakan terjadi akibat bahan peledak dengan daya ledak rendah.

"Dari pengamatan saya, warna merah gelap berasal dari api, yang kemungkinan berasal dari material terbakar, furnitur, atau cat. Bisa juga berasal dari kepulan debu di area itu," kata Hunter, yang bergabung dengan militer sejak usia 16 tahun.

Ini juga yang menentukan apakah bahan peledak memiliki daya ledak tinggi atau rendah.

Daya ledak tinggi ditandai dengan gelombang kejut supersonic, sementara daya ledak rendah mengakibatkan kebakaran.

"Hal pertama yang terpikirkan ketika saya melihat ledakan besar ini adalah, sangat tidak mungkin berasal dari bubuk mesiu atau amunisi."

"Lebih cocok dengan sesuatu yang berdaya ledak rendah, seperti ledakan kembang api," kata Hunter.

Tidak Melulu Bahan Peledak

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Ledakan di BeirutLebanonBeirut
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved