Virus Corona
Penjualan Hermes Anjlok 42 Persen di Tengah Penutupan Toko di Dunia karena Virus Corona
Perusahaan barang mewah di Prancis, Hermes telah mengumumkan penurunan penjualan sebesar 42 persen.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Ananda Putri Octaviani
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Perusahaan barang mewah di Prancis, Hermes telah mengumumkan penurunan penjualan sebesar 42 persen.
Penurunan itu terjadi pada kuartal kedua.
Hal itu dikarenakan tutupnya toko Hermes di beberapa negara karena pandemi Virus Corona.
Produksi pun juga turut ditutup karenanya.
• Kaget Tahu Teman-temannya di Jakarta Dugem di Tengah Corona, Shaloom Razade: Aku Pengin Marah
"Krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, yang dimulai pada awal tahun," kata Axel Dumas, Ketua Eksekutif Hermes yang dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, Selasa (4/8/2020)
"Ada kemungkinan masih berlangsung dan memungkinkan kami untuk menguji kekuatan model bisnis kami," tambahnya.
Di Asia (tidak termasuk Jepang), penjualan anjlok sebesar 9 persen.
Namun kini secara bertahap penjualan mulai pulih, dikarenakan pembukaan kembali toko-toko di Cina daratan.
Sementara, Hermes mencatat bahwa aktivitas di Hong Kong dan Makau tetap turun karena masih adanya pembatasan sosial.
Di Jepang, Hermes mencatat penurunan tertinggi yakni 23 persen namun cepat kembali pulih.
Penjualan di Jepang didukung secara online di platform Hermes.
Penjualan di AS adalah yang paling terpukul karena turun sebesar 42 persen.
Sementara Eropa sangat dipengaruhi oleh pengurangan arus wisatawan.
Di Eropa (tidak termasuk Perancis), penjualan anjlok 36 persen sementara negara asal Hermes, Prancis, mencatat penurunan 38 persen. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)
