Virus Corona
Ngaku Kantongi Izin BPOM, Hadi Pranoto Tak Jawab saat Ditanya Khasiat untuk Covid-19: Tidak Masuk
Ketua Tim Riset Formula Antibodi Covid-19 Hadi Pranoto mengaku sudah mendapatkan izin BPOM untuk obat herbalnya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Ketua Tim Riset Formula Antibodi Covid-19 Hadi Pranoto mengaku sudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk obat herbalnya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Petang, Senin (3/8/2020).
Hadi Pranoto pertama kali muncul dalam video wawancara dengan musisi Anji yang membahas obat untuk menyembuhkan Covid-19.

• Cuplikan Video Ariel NOAH yang Trending di Twitter setelah Kasus Anji Manji dengan Hadi Pranoto
Meskipun begitu, video tersebut menuai sorotan karena gelar ilmiahnya dibantah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Hadi kemudian diminta menunjukkan surat izin BPOM yang menyatakan obatnya layak edar.
Setelah lama mencari dokumen surat di ponselnya, akhirnya ia membacakan isi surat izin tersebut.
"Menimbang bahwa berdasarkan hasil penilaian mutu dan seterusnya, memutuskan persetujuan pendaftaran produk di bawah ini," kata Hadi Pranoto sambil menunjukkan layar ponselnya.
"Nama produk Bio Nuswa, bentuk sedimen cairan obat dalam, kemasan dus botol," lanjutnya.
Saat ditanya apakah surat tersebut memuat fungsi obat, Hadi tidak menjawab dan menyebutkan akan membaca surat izin terlebih dulu.
"Nama pendaftar PT Saraka Mandiri Semesta, alamat pendaftar di Jalan Pancasila 1 Cikandi Gunung Putri Kabupaten Bogor, Jawa Barat," ucapnya.
"Nama produsen PT Saraka Mandiri Semesta. Dengan nomor izin edar POM TR 203636031."
Meskipun begitu, surat izin tersebut tidak menyertakan manfaat obat herbal Bio Nuswa.
Pasalnya sempat ada klaim obat tersebut dapat menyembuhkan pasien Covid-19.
• Kata Kemenkes soal Klaim Hadi Pranoto terkait Obat Covid-19: Belum Ada yang Menemukan
Namun saat ditanya tentang manfaatnya terhadap penderita Covid-19, Hadi tidak menjawab.
"Ini izin dari BPOM-nya. Kalau masalah menyembuhkan Covid-nya, tidak masuk," kata Hadi beralasan.
Hadir dalam tayangan yang sama, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra memberi tanggapan.
Ia menilai surat izin tersebut hanya sebagai tanda pendaftaran obat ke BPOM.
"Kalau saya punya pandangan, intinya ini semacam new drug application. Jadi semacam usulan PT yang disebutkan juga terkait obat ini," komentar Hermawan Saputra.
"Tapi tentu saja ini harus ada tindak lanjutnya," lanjutnya.
Hermawan membenarkan obat tersebut belum pernah diuji klinis.
"Jadi ini bukan pengakuan atas obat ini sudah mampu mencegah. Jadi herbal, ya," tegas Hermawan.
Sementara itu, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukita menegaskan pihaknya tidak pernah memberi persetujuan obat herbal yang mengklaim dapat mengobati segala penyakit, termasuk Covid-19.
Hal itu ia sampaikan terkait klaim Hadi Pranoto.
"Sampai saat ini Badan POM tidak pernah memberikan persetujuan klaim khasiat obat herbal yang dapat mengobati segala jenis penyakit, termasuk untuk infeksi Covid-19," kata Penny, dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/8/2020).
Ia menjelaskan izin edar obat dapat dicek melalui laman BPON //cekbpom.pom.go.id/.
Menurut Penny, obat yang dianggap layak edar pasti mendapat nomor izin edar BPOM.
"Jika memang memenuhi persyaratan, produk obat dan makanan bisa mendapatkan nomor izin edar Badan POM, termasuk produk obat herbal," paparnya.
Lihat videonya mulai menit 10:30
Tanggapan dr Tirta
Dokter sekaligus influencer dr Tirta Mandira Hudhi menyayangkan Anji mengundang narasumber yang tidak kredibel untuk membahas Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Senin (3/8/2020).
Diketahui sebelumnya Anji mengundang Hadi Pranoto yang mengklaim telah menemukan obat Covid-19.
• Ramai Warga Bali Tolak Surat Rapid Test yang Didukung Jerinx, Dokter Ungkap Setuju dengan Syarat Ini
Video tersebut menjadi kontroversi karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menyatakan belum ditemukan obat atau vaksin Covid-19.
Dokter Tirta kemudian menanggapi video wawancara Anji tersebut.
Awalnya ia mengungkapkan alasannya tidak lagi banyak berbicara tentang Virus Corona seperti yang kerap dilakukannya di awal pandemi.
Ia merasa banyak oknum yang kemudian menuduh Covid-19 tidak benar-benar ada dan hanya teori konspirasi.
"Kalau dari saya, awal mula saya bicara sangat keras di bulan April, Mei, Juni," kata dr Tirta Mandira Hudhi.
"Cuma karena tuduhan netizen aneh-aneh dan munculnya oknum-oknum seperti Jerinx, itu membuat saya bulan Juli-Agustus memilih diam dan kembali ke praktek dan discuss bersama teman-teman IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," ungkapnya.
Meskipun begitu, ia menyayangkan sempat bungkam terkait Virus Corona.
"Cuma ternyata diamnya saya itu membuat enggak ada tokoh yang ngegas mereka lagi," papar dr Tirta.
"Akhirnya teori-teori konspirasi dan menyudutkan penanganan Covid di Indonesia, membuat Covid seolah-olah kayak enggak ada, enggak riil, itu semakin masif," lanjutnya.
Ia menyinggung konspirasi itu turut didukung selebriti seperti Anji.

• Viral Video Anji dengan Hadi Pranoto yang Klaim Obat Covid-19, dr Tirta Ajak Bertemu: Kita Luruskan
"Puncaknya kemarin, salah satu artis musisi Mas Anji meng-upload video yang akhirnya menjadi kontroversial," jelas influencer tersebut.
Dokter Tirta juga menyinggung gelar ilmiah Hadi Pranoto yang dipertanyakan.
Seperti diketahui, berdasarkan penelusuran Hadi Pranoto tidak pernah menerbitkan jurnal ilmiah terkait bidang mikrobiologi yang diklaimnya.
"Ada orang yang mengaku mengeluarkan obat Covid, mengaku profesor," ungkit dr Tirta.
Ia mengaku sudah membuat janji bertemu dengan Anji dan Hadi Pranoto untuk meminta klarifikasi.
"Saya di Bandung ini atas undangan Mas Anji dan Pak Hadi untuk meeting besok hari Selasa untuk membuat klarifikasi statement mengenai hal yang telah dia buat," ungkap dia.
Dokter Tirta juga menyoroti Anji yang memilih mengundang orang yang diragukan kredibilitasnya.
"Pak Hadi ini 'kan masuk di video Anji. Yang saya pertanyakan kapasitasnya Anji gimana, kok tiba-tiba ngundang antah-berantah," kata dokter sekaligus pengusaha tersebut.
"Kenapa enggak diundang orang ahli sekalian kayak Prof Wiku atau profesor Unpad yang lagi penelitian vaksin?" sindirnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)