Terkini Daerah
Bermodal Pintar Bicara, Sopir Angkot Jadi HRD Gadungan Lalu Minta 11 Wanita Kirim Foto Telanjang
Belasan wanita yang berniat mencari pekerjaan justru ditipu oleh seorang sopir angkot yang merujuk pada tindak asusila.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Suherman (24) telah menipu belasan wanita untuk mengirim foto telanjang kepadanya.
Sopir angkot di Cimahi, Jawa Barat itu berpura-pura menjadi staf Human Resource Departmen (HRD) suatu perusahaan untuk menipu para korbannya.
Tak hanya foto telanjang, beberapa korban lain juga telah dimintai uang oleh pelaku bahkan ada empat wanita yang dicabuli oleh pelaku.
• Korban Beberkan Masa Lalu Dosen Swinger, Pelaku Pencabulan di Kampus pada 2004: Jadi Tahanan Kota
Dikutip dari TribunJabar.id, Senin (3/8/2020), saat pelaku ditangkap, polisi mengakui bahwa pelaku memang memiliki keahlian dalam berkomunikasi.
Kepada pihak kepolisian, Suherman mengaku sudah beraksi sejak bulan Februari 2020 lalu dan berhasil ditangkap pada 30 Juli 2020.
Suherman menceritakan saat meminta foto tanpa busana para korbannya, ia beralasan hal itu diperlukan untuk kepentingan tes keperawanan.
Bahkan empat dari 11 wanita yang ia tipu telah dicabulinya di beberapa tempat berbeda.
"Empat korban itu saya setubuhi, ada di kosan teman dan ada di kebun masyarakat," kata Suherman kepada Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Marzuki, Senin (03/8/2020).
Selain mencabuli dan meminta foto telanjang korbannya, Suherman mengaku juga meminta uang korbannya.
"Dari sebelas perempuan tersebut, saya meminta uang mulai dari Rp 500 ribu, Rp 1 juta, hingga ada yang Rp 1.500.000. Hasilnya, saya beli emas dan ponsel," kata Suherman.
Ketika meminta korbannya uang, Suherman yang berpura-pura sebagai staf HRD beralasan hal tersebut diperlukan untuk keperluan administrasi.
Kepada pihak kepolisian Suherman mengaku mempelajari modus penipuan itu lewat Facebook.
AKBP M Yoris menuturkan dari total 11 korban Suherman, lima di antaranya telah melapor.
Saat menangkap tersangka, polisi menemukan bukti berupa rekaman percakapan antara Suherman dengan korbannya.
Dari percakapan tersebut ditemukan bukti tersangka meminta foto telanjang korbannya.