Terkini Daerah
Sarankan UNAIR Hati-hati Tangani Kasus Gilang, Psikolog: Bagaimanapun Orang Punya Masa Lalu
Psikolog Koentjoro memberi saran kepada pihak Unair Surabaya terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang mahasiswanya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Berdasarkan hal itu, ia meminta pihak Unair bijak dalam menangani kasus Gilang.
"Pihak kampus harus hati-hati. Bagaimanapun juga bahwa manusia punya masa lalu, orang itu boleh bersalah," ungkap dosen psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
"Orang itu tempatnya salah dan khilaf," tambahnya.
Koentjoro menambahkan, hal yang lebih penting adalah perbaikan sikap dari Gilang sendiri.
"Tetapi kalau anak ini kemudian bisa menyadari, yang penting anak ini bisa belajar dari masa lalunya dan dia bisa memperbaiki," terangnya.
"Dia masih muda. Hukuman sepantasnya, tetapi sekali lagi, jangan sampai membunuh masa depan yang bersangkutan," tutup Koentjoro.
Lihat videonya mulai menit ke-7.50:
Gilang 'Fetish Kain Jarik' Diduga Manfaatkan Status Senior
Gilang (G) hingga saat ini belum terlihat batang hidungnya seusai namanya menjadi viral di media sosial karena diduga melampiaskan fetishnya kepada para korbannya.
Para korban Gilang mengaku pernah dibungkus oleh pelaku menggunakan kain jarik hingga menyerupai mumi atau jenazah, yang diduga dilakukan pelaku untuk mencapai kepuasan seksual.
Ketua tim help center Universitas Airlangga dr. Liestianingsih Dwi Dayanti menduga G sengaja memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa senior untuk mendekati para calon korban.
• Viral Gilang Dibungkus Kain Jarik, Polda Jatim Lakukan Penyelidikan hingga Pernyataan dari Kampus
Pemaparan itu diterangkan oleh Dwi lewat acara APA KABAR INDONESIA PAGI, Sabtu (1/8/2020).
Awalnya ia mengatakan hingga saat ini telah masuk 15 laporan terkait kasus fetish kain jarik yang dilakukan oleh Gilang.