Virus Corona
Dokter Tirta Soroti Kredibilitas Hadi Pranoto soal Klaim Obat Covid-19: Nama Profesor HP Enggak Ada
Sosok Hadi Pranoto menjadi viral seusai memberikan klaim dirinya memiliki obat untuk menyembuhkan Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Nama Hadi Pranoto menjadi pusat perhatian publik seusai dirinya memberikan klaim sensasional telah memiliki obat yang dapat menyembuhkan Virus Corona (Covid-19).
Klaim Hadi yang tanpa dasar dan tak menyertakan bukti konkret lantas menuai pertanyaan dari berbagai pihak yang meragukan keaslian klaim Hadi.
Satu di antara beberapa pihak yang meragukan klaim milik Hadi adalah dr Tirta Mandira Hudhi yang menyoroti kejanggalan pada latar belakang sosok Hadi tersebut.

• Viral Klaim Hadi Pranoto soal Obat Covid-19, IDI Tegur Artis yang Undang Narasumber Tak Kredibel
Pada acara APA KABAR INDONESIA PAGI, Senin (3/8/2020), awalnya Tirta telah berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo soal klaim Hadi Pranoto (HP).
Tirta mengatakan bahwa Doni Monardo sama sekali tidak pernah membenarkan klaim yang dinyatakan oleh Hadi.
"Padahal Pak Doni itu mengatakan 'saya tidak pernah mengatakan ini sebagai obat Covid'," tegas Tirta.
Dokter yang juga berprofesi sebagai pebisnis itu juga memberikan klarifikasi bahwa pemerintah tidak pernah menghambat pengembangan obat herbal selama memenuhi ketentuan yang berlaku.
"Tapi Pak Doni sebagai Kepala BNPB itu menerima kalau ada yang bisa membuat herbal nggih monggo (silakan), tapi tetap harus mengikuti uji klinis (1-5)," papar Tirta.
Latar Belakang Hadi Pranoto
Selanjutnya, Tirta mulai menyinggung soal latar belakang HP.
Ia mengatakan untuk mendapatkan gelar profesor diperlukan syarat yang sulit, mulai dari melakukan penelitian hingga namanya akan terekam di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kedua, para ahli temen-temen IDI mengatakan untuk mendapatkan gelar profesor itu susah," ungkap Tirta.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, Tirta mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya profesor yang bernama HP yang saat ini tengah viral.
"Setelah kita cek, nama profesor HP itu enggak ada," kata Tirta.
"Kita mendukung proses pembentukan obat herbal, selayaknya dengan penelitian vaksin yang dilakukan oleh UNPAD dan Biofarma, dan UGM yang juga meneliti, UI, Airlangga, dan Andalas," sambungnya.