Breaking News:

Pilkada Solo 2020

Kader PKS Dicobot dari Jabatannya Gara-gara Pakai Baju Gibran, Didik Akui Dukung Putra Jokowi Itu

Kader PKS, Didik Hermawan terpaksa dicopot dari jabatannya sebagai sekretaris fraksi PKS.

Youtube/KompasTV
Kader PKS, Didik Hermawan terpaksa dicopot dari jabatannya sebagai sekretaris fraksi PKS lantaran memakai baju seperti yang dipakai Gibran dan pendukungnya 

TRIBUNWOW.COM - Kader PKS, Didik Hermawan terpaksa dicopot dari jabatannya sebagai sekretaris fraksi PKS.

Hal itu terjadi menyusul sikap dari Didik Hermawan

Dilansir TribunWow.com dari Kompas Petang, Kamis (30/7/2020), Didik Hermawan kedapatan memakai kemeja khas yang dipakai Gibran Rakabuming Raka dan pendukungnya.

Baju tersebut bahkan dipakai Didik saat menghadiri sidang internal partai di DPRD, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (30/7/2020).

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Solo, Asih Sunjoto Putro
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Solo, Asih Sunjoto Putro (Youtube/KompasTV)

Nama-nama Calon Wali Kota Solo Bermunculan, Gibran Rakabuming: Biar Kontestasi Makin Ramai

Dalam sidang tersebut juga dihadiri oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, Ketua Bappilu DPD PKS Kota Solo Sugeng Riyanto hingga Ketua DPD PKS Solo, Ghofar Ismail.

Atas tindakannya tersebut, Didik harus mendapatkan beberapa saksi, yakni dicopot dari jabatannya sebagai sekretaris Fraksi PKS di DPRD Solo.

Selain itu, ia juga tidak lagi menjabat sebagai juru bicara fraksi PKS Solo selama satu tahun ke depan.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Solo, Asih Sunjoto Putro.

"Kader fraksi PKS mencabut status saudara Didik Hermawan sebagai sekretaris fraksi PKS DPRD Kota Surakarta," ujar Asih Sunjoto.

"Yang kedua, bahwa saudara Didik Hermawan tidak ditunjuk lagi menjadi juru bicara yang mewakili fraksi selama satu tahun," jelasnya.

Sementara itu Didik mengakui bahwa apa yang dilakukan membuat kondisi politik semakin memanas.

Karena diakuinya bahwa di satu sisi PKS sendiri belum menentukan sikapnya di Pilkada Solo 2020.

Oleh karenanya, ia mengatakan kejadian tersebut menjadi pelajaran untuk ke depannya.

Achmad Purnomo Ngaku Tak Bisa Sepenuh Hati jika Jadi Tim Pemenangan Gibran, PKS Manfaatkan Situasi

Meski begitu, secara pribadi, dirinya mengaku bahwa memberikan dukungan kepada Gibran.

"Tapi karena sekarang ini masih proses masih jalan, tentu kita masih proses komunikasi dengan berbagai pihak dengan figur-figur yang memang akan menjadi tokoh sentral di Kota Solo di masa yang akan datang," ujar Didik.

"Iya kalau sikap masih (dukung Gibran), cuman mungkin ke depan saya akan taat pada arahan partai," tutupnya.

Simak video lengkapnya:

PKS Siap Usung Achmad Purnomo

Di sisi lain, PKS tengah gencar ingin mengusung Achmad Purnomo maju ke Pilkada 2020 sebagai lawan Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Bappilu DPD PKS Kota Solo, Sugeng Riyanto menilai bahwa Achmad Purnomo sebagai simbol perlawanan.

Ia menjadi sosok yang dianggap terzalimi yang nantinya akan dipahami oleh publik.

Lewat sambungan telepon di acara KOMPAS PETANG, Jumat (24/7/2020), Wawali Kota Solo Achmad Purnomo menjelaskan rapid test yang ia jalani sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Jakarta.
Lewat sambungan telepon di acara KOMPAS PETANG, Jumat (24/7/2020), Wawali Kota Solo Achmad Purnomo menjelaskan rapid test yang ia jalani sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Jakarta. (YouTube Kompastv)

 Dinamika Pilkada Solo: Cucu Pakubuwono XII Akui Sudah Silaturahmi dengan PKS dan PAN, Lawan Gibran?.

"Saya kira simbol perlawanan atau simbol 'yang terzalimi' adalah sosok Pak Purnomo dan saya kira publik akan sangat mudah memahami Pak Purnomo menyatakan siap maju," terang Sugeng pada Selasa (29/7/2020).

Sugeng yakin akan berempati dengan Achmad Purnomo melalui bentuk dukungan suara.

Ia juga menyinggung filosofi Jawa soal perasaan.

"Saya meyakini memberikan empati dalam bentuk dukungan suara kita paham, saya kira filosofi masyarakat Indonesia dan Jawa khususnya memahami bab rasa."

"Rasa yang dirasakan Pak Purnomo, digadang-gadang, dijanjikan dan seterusnya tapi di detik akhir meleset semua," jelasnya.

Ia yakin bahwa Achmad Purnomo bisa mengalahkan Dinasti Politik di Kota Solo.

"Kita meyakini bisa mengalahkan politik dinasti di Kota Solo," ungkapnya.

Demi mewujudkan wacana itu, Sugeng mengaku pihaknya kini ingin membangun koalisi politik.

 Soal Demo dan Kritik Mahasiswa Solo Tolak Isu Dinasti Politik, Refly Harun: Warning bagi Gibran

"Lalu PKS sendiri dalam hal ini masih di dalam proses untuk membangun kapal koalisi."

"Karena PKS hanya lima kurang empat kursi," terang Sugeng, Rabu (29/7/2020), dikutip dari Kompas.com.

Sehingga kini dirinya tengah berdiskusi dengan sejumlah partai lain demi membangun koalisi.

Partai yang diajaknya untuk mengusung Achmad Purnomo antara lain, dengan PAN, Golkar, Gerindra, dan PSI.

"Lobi-lobi di tingkat kota sudah kita lakukan. Ketua partai ketemu dengan ketua partai sudah ada pembicaraan."

"Cuma dalam konteks ini tidak cukup lobi ke tingkat kota," terang Sugeng.

Selain itu, ia mengatakan bahwa pihaknysa juga sudah meminta bantuan dari pusat untuk menemukan patner koalisi.

"Melalui DPW juga sudah sounding agar dibawa ke DPP untuk membantu PKS di tingkat kota (Solo) bisa menemukan partner koalisi."

"Tidak hanya di kota tapi level pusat," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Solo dengan judul  Tanggapi PKS yang Ingin Usung Dirinya, Purnomo: Belum Ada yang Beritahu Saya

Tags:
Pilkada SoloPKSGibran Rakabuming RakaJokowiSolo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved