Terkini Nasional
Menuju Pilpres 2024, Refly Harun Ungkap Plus Minus Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan pandangannya terkait calon kandidat di Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan pandangannya terkait calon kandidat di Pilpres 2024 mendatang.
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menyakini calon-calon kandidat di Pilpres 2024 tidak jauh dari nama-nama yang saat ini sudah terdengar.
Mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Tidak terkecuali pasangan calon di Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

• Refly Harun Ungkap Strategi PDIP di Pilpres 2019, Pasangkan Jokowi dengan Maruf Amin Bukan Mahfud MD
Refly Harun menilai terdapat plus dan minusnya dari para calon kandidat tersebut.
Untuk Ganjar Pranowo, Refly Harun mengatakan memiliki keuntungan besar, yakni didukung oleh partai politik besar, PDI Perjuangan (PDIP).
Namun menurutnya, keuntungan itu bisa menjadi kelemahan bagi Ganjar Pranowo.
Dirinya menyinggung soal adanya sosok Puan Maharani yang merupakan putra mahkota dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekaligus saat ini sedang menjabat sebagai Ketua DPR.
"Memang ada plus dan minusnya, kalau Ganjar plusnya yaitu didukung oleh partai besar, tapi itu pula kelemahannya. Dan dia kader partai politik," ujar Refly Harun.
"Tapi jangan lupa ada Puan Maharani yang merupakan putri mahkota," imbuhnya.
Meski begitu, Ganjar Pranowo dinilai masih tetap memiliki peluang besar, dengan syarat harus tetap bersikap baik dengan PDIP, termasuk Megawati sendiri.
"Sepanjang Ganjar tetap kulonuwun barangkali masih bisa diendors, tetapi kalau mulai melawan, nasibnya sehebat apapun akan hilang juga," jelasnya.
• Video Ganjar Pranowo Didatangi Pendemo, Gubernur Kesal Banyak yang Tak Pakai Masker: Tak Toyor Lo
Sedangkan untuk Anies, menurut Refly Harun memiliki kekurangan karena bukan seperti Ganjar yang memilki partai, tetapi adalah seorang independen.
Namun Refly Harun menilai hal itu juga bisa menjadi sebuah keuntungan bagi Anies, seperti yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Dengan begitu di Pilpres 2024 mendatang, Anies berpeluang dicalonkan oleh partai-partai lain.
"Lalu ada Anies Baswedan, Anies kelemahannya tidak punya partai politik, tetapi itu pula kelebihannya," kata Refly Harun.
"Belum punya warna yang exactly apakah akan menjadi merah kuning hijau di langit yang biru," imbuhnya.
Sama halnya dengan Anies, Ridwan Kamil dinilai juga mempunyai kondisi yang sama, yakni bukan orang berpartai.
"Lalu kemudian ada nama Ridwan Kamil yang juga sama seperti Anies yang tidak berpartai," ungkapnya.
"Sandiaga Uno orang partai yang rasa independen."
"Prabowo orang partai, bahkan dia menjadi ketua umum partai," pungkasnya.
• Reaksi Gerindra saat Elektabilitas Prabowo di Bawah Ganjar dan Anies: Beliau Tak Mencitrakan Diri
Simak videonya mulai menit ke- 13.27
Alasan Mengapa Pilpres 2024 Harus Dibahas Sejak Lama
Refly Harun mengungkap alasannya sering membahas Calon Presiden 2024.
Sedangkan Pemilihan Presiden terhitung masih empat tahun lagi.
Hal itu diungkapkan Refly Harun melalui channel YouTubenya yang tayang pada Rabu (15/7/2020).
Mulanya, Refly membahas soal survei elektabilitas sejumlah tokoh terkait Calon Presiden (Capres) 2024 yang dilakukan oleh CPCS.
Refly mengatakan bahwa survei Capres itu masih bisa berubah.
Menurutnya banyak faktor yang harus digunakan untuk memilih seorang presiden.
Ia ingin masyarakat bisa menilai seorang pemimpin dari sejak lama.
• Prediksi Apakah Anies Baswedan Maju Pilgub 2022 atau Pilpres 2024? Refly Harun: Seperti Jokowi
"Memang membaca survei ini tidak final ya, karena masih banyak sekali variabel-variabel yang harus diperhitungkan."
"Tetapi yang ingin saya katakan memang, racing seperti ini memang harus dihangatkan agar pemimpin itu muncul dari bawah," ujar Refly.
Ia ingin masyarakat bisa menilai bagaimana pemimpin itu menghadapi masalah maupun kritikan.
Bukan seorang pemimpin yang begitu saja didapatkan.
"Muncul dari pergulatan, muncul dari bagaimana menghadapi, katakanlah menanggapi kritikan dan lain-lain sebagainya."
"Sehingga pemimpin itu tidak instan, orang bisa mengukur kemampuannya," kata dia.
Lalu, Refly menyinggung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Diketahui Prabowo Subianto merupakan Mantan Capres yang namanya terus dikabarkan masih akan ikut Pilpres 2024.
Pakar tersebut menyinggung soal tugas baru Prabowo yang kini diberi kewenangan untuk mengurus lumbung pangan.
• Refly Harun: Hapus Presidential Threshold dan Buat Sistem Keadilan Pemilu yang Bisa Cegah Kecurangan
"Orang bisa mengukur kemampuan Prabowo seperti apa."
"Sekarang diberikan lumbung pangan jadi bagaimana dia yang Menteri Pertahanan menjadi Menteri Ketahanan Pangan," ujar Refly.
Sukses atau tidaknya Prabowo dalam menangani lumbung pangan itu bisa menjadi modal untuk membuktikan layak atau tidaknya menjadi presiden 2024.
"Jadi apakah nanti Prabowo bisa sukses atau tidak membuat food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah."
"Ini akan membuktikan apakah akan dia menjadi siap menjadi Calon Presiden 2024," kata dia.
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)