Misteri Kematian Yodi Prabowo
Yodi Prabowo Tewas Masih Pakai Helm dan Baju Lengkap, Ahli Psikologi Forensik: Rasionalitas Menurun
Polisi mengungkapkan bahwa Editor Metro TV, Yodi Prabowo meninggal dunia diduga kuat akibat bunuh diri.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Ya kalau kita memisalkan ini jadi perbuatan yang aneh, perbuatan yang tidak lazim apakah ini keinginan menghabisi diri sendiri muncul secara tiba-tiba maka penjelasanya sebagaimana disebutkan kita barusan," ujar Reza.
Ia mengatakan bahwa orang yang depresi biasanya mengalami tekanan batin yang besar.
Sehingga, rasionalitas dalam pikirannya akan menurun.
Apalagi ditambah dengan pengaruh obat-obatan.
• Keluarga Sebut Darah Yodi Prabowo Tak Keluar Banyak saat Disebut Bunuh Diri, Polisi Beri Penjelasan
"Kita perlu pahami adanya indikasi kuat bahwa periaku yang despretif berarti kita bayangkan dalam kondisi tekanan batin yang luar biasa."
"Rasionalitas akan mengalami penurunan pada saat yang sama boleh jadi adanya pengaruh obat-obatan yang menghilangkan kesadaran," kata dia.
Lihat videonya mulai menit ke-5:28:
Soroti Kalimat Yodi sebelum Tewas
Dalam kesempatan itu, Reza Indragiri juga mengatakan bahwa dugaan kuat polisi itu sama dengan prediksinya.
Satu di antara hal yang diduga kuat bahwa Yodi benar-benar bunuh diri karena kalimat Almarhum.
Diberitakan sebelumnya, Almarhum sempat berkata pada kekasihnya, Suci Fitri bagaimana kalau dirinya meninggal dunia.
"Saya pribadi menemukan dari sekian banyak pemberitaan dari media massa menemukan ada satu kalimat singkat yang saya pikir memiliki makna sangat dalam."
"Nah kalimat singkat atau kalimat sederhana yang disampaikan salah seorang saksi menuju dari perkataan almarhum itulah yang kemudian memberikan pembenaran bagi Polda Metro Jaya," kata Reza.

Menurut Reza kata-kata tersebut dirasa janggal.
"Ya antara lain ada saksi yang mengatakan bahwa almarhum pernah berkata 'kalau saya enggak ada, kamu merasa sedih enggak ya?, itu salah satunya," imbuhnya.
• Dugaan Bunuh Diri Yodi Prabowo, Suicidolog Singgung Luka Tusuk di Tubuh Korban: Jarang Sekali