Breaking News:

Terkini Nasional

Tak Ingin Zalim soal Isu Dinasti Politik, Deddy Sitorus Buktikan dengan Megawati dan Puan Maharani

Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus buka suara terkait ramainya isu dinasti politik menjelang kontestasi Pilkada serentak 2020.

Youtube/Apa Kabar Indonesia tvOne
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus buka suara terkait ramainya isu dinasti politik menjelang kontestasi Pilkada serentak 2020. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus buka suara terkait ramainya isu dinasti politik menjelang kontestasi Pilkada Serentak 2020.

Dilansir TribunWow.com, Deddy Sitorus mengaku tidak akan menyikapi dengan zalim terkait kondisi politik tersebut.

Dirinya juga tidak membenarkan ketika ada anggapan bahwa anak elit politik tidak layak menjadi pemimpin politik.

Hal itu disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Senin (27/7/2020).

Ketua DPR Puan Maharani mendampingi mantan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri dalam peresmian Patung Bung Karno di kompleks Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020).
Ketua DPR Puan Maharani mendampingi mantan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri dalam peresmian Patung Bung Karno di kompleks Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2020). (KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

Alasan Banyaknya Isu Dinasti Politik, Ray Rangkuti: Parpol Kita Milik Per Orangan Bukan Milik Publik

"Kita juga harus paham bahwa menjadi zalim adanya ketika kita mengatakan bahwa namanya anak pejabat atau anak elit politik tidak bisa menjadi pemimpin politik," ujar Deddy Sitorus.

"Itu kan kita menjadi bersikap zalim kalau menurut saya," tegasnya.

Deddy Sitorus lantas membuktikannya dengan mencontohkan nama Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus merupakan anak dari Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno, Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, peran Megawati di PDIP sangat besar dan bisa dikatakan cukup sukses.

"Kita sudah buktikan seorang Ibu Megawati anak dari Bung Karno, mampu bertahan begitu lama dalam pentas politik dan menghasilkan kader-kader politik maupun kemenangan politik," ungkapnya.

Tidak hanya itu, dirinya kembali mencontohkan keturunan dari Megawati, yakni Puan Maharani.

Dikatakannya bahwa Puan Maharani sukses meneruskan tonggak perjuangan dari Megawati.

Sebelumnya Bantah Dinasti, Deddy Sitorus Akui Usung Gibran Ada Faktor Jokowi: Waktu yang Tepat

"Kita melihat Ibu Puan Maharani anak Ketua Umum PDI Perjuangan mendapatkan suara tertinggi dari seluruh calon legislatif di Indonesia," katanya.

Dirinya lantas menyinggung soal pencalonan anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo 2020.

Deddy Sitorus mengatakan hal tersebut bukan menjadi sebuah persoalan yang besar.

Dirinya menegaskan, karena proses seleksi dan rekomendasi itu dilakukan berdasarkan kesepakatan di dalam partai.

"Tapi kita, saya harap dipahami bahwa penunjukkan atau katakanlah proses menuju rekomendasi dari yang namanya anaknya Pak Presiden Jokowi itu adalah murni alternatif mereka, individu-individu melalui proses yang terjadi di dalam partai sendiri," tutup Deddy Sitorus.

Simak videonya mulai menit ke- 13.22

Tak Terima PDIP Disebut Lemah sampai Ajukan Putra Jokowi

Polisiti PDIP Deddy Sitorus membantah jika partainya disebut lemah sampai akhirnya mengusung putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Dua Arah di Kompas TV, Senin (27/7/2020).

Diketahui sebelumnya Gibran mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020 berdampingan dengan Teguh Prakosa.

Gibran Rakabuming Raka (tengah) diajukan DPC PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2020.
Gibran Rakabuming Raka (tengah) diajukan DPC PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2020. (Instagram @fx.rudyatmo)

 Soal Gibran, Refly Harun Sebut Tak Permasalahkan Dinasti Politik: Kecuali Dibuat dengan Cara Curang

Pencalonan Gibran tersebut menuai kontroversi karena sebelumnya tidak pernah terjun di dunia politik dan nama besar sang ayah sebagai presiden.

Awalnya pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengomentari isu dinasti politik yang muncul dalam pencalonan Gibran.

Ia menilai PDIP tidak mempersiapkan kader-kadernya untuk mengikuti pilkada sehingga harus mengambil calon dari luar partai.

"Rekrutmen ini juga menarik karena ada lagi definisi yang lain, dikatakan bahwa yang paling besar menyebabkan terjadinya dinasti politik adalah partai politik yang lemah dalam mempersiapkan kader-kadernya," kata Hendri Satrio.

"Sehingga branding family itu lebih kuat daripada kekuatan brand partai politik," lanjutnya.

Ia mengungkapkan hal itu sudah tercantum dalam berbagai jurnal politik.

Mendengar hal itu, Deddy Sitorus segera membantah.

Deddy menilai anggapan itu tidak sesuai dengan kondisi internal partai.

"Kalau dibilang PDIP lemah dalam sistem rekrutmen politik, saya kira salah," sanggah Deddy Sitorus.

 Yakin Gibran Menang Pilkada, Purnomo Beberkan Rencananya ke Depan: Setelah Isolasi Saya Merenung

"Orang ini suka mengucapkan kata-kata atau pandangan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi," komentarnya.

Deddy menambahkan, PDIP sendiri harus bersikap terbuka terhadap kemungkinan ada calon potensial yang nonpartai.

"Coba kalau PDIP tidak membuka tempat bagi yang nonkader untuk masuk, lalu kita dianggap apa?" sindirnya.

Meskipun begitu, ia membenarkan anggota keluarga tokoh politik yang sudah berkuasa dapat menjadi sumber rekrutmen.

"Dalam kasus Gibran, saya sudah katakan pemimpin atau elit adalah salah satu sumber rekrutmen," jelas anggota DPR perwakilan Kalimantan Utara tersebut.

"Gibran datang pada waktu yang tepat. Kita dalam memutuskan calon sudah tentu, bahwa dia anak Jokowi itu salah satu pertimbangan," paparnya.

Mendengar pengakuan Deddy, Hendri Satrio segera menyambar.

"Benar 'kan?" potong Hendri.

"Saya sudah bilang bahwa keluarga elit adalah salah satu sumber rekrutmen dan itu terjadi di seluruh dunia," balas Deddy.

Lihat videonya mulai menit 5:40

(TribunWow/Elfan Nugroho/Brigita)

Tags:
Deddy SitorusPolitik DinastiMegawati SoekarnoputriPuan MaharaniPilkada Serentak 2020JokowiPDIP
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved