Virus Corona
Malaysia Siap Lockdown Kembali jika Kasus Positif Covid-19 Capai Lebih dari 100 per Hari
Pemerintah Malaysia berencana akan kembali memberlakukan lockdown jika jumlah kasus positif Covid-19 mencapai lebih dari 100 kasus per hari.
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Malaysia berencana akan kembali memberlakukan lockdown jika jumlah kasus positif Covid-19 mencapai lebih dari 100 kasus per hari.
Diberitakan dari The Strait Times, otoritas Malaysia kini telah mengizinkan kembali denyut bisnis di negara tersebut.
Namun, pemberlakuan protokol kesehatan selama fase tersebut tetap dilakukan, seperti pengecekan suhu dan pencatatan kunjungan.
• Kombes Rachmat Widodo yang Viral Diduga Aniaya Anaknya Bisa Terancam Sanksi Disiplin hingga Pidana
Sejak denyut perekonomian kembali dijalankan, kasus positif Covid-19 di Malaysia justru semakin meningkat sepekan terakhir.
“Jika mencapai tiga digit, kami tidak punya pilihan lain selain memperkenalkan kembali MCO (move to enforce recovery). Kita lihat nanti,” kata Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, Minggu (26/7/2020).
Pada Sabtu (25/7/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Malaysia dilaporkan sebanyak 23 kasus.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan Jumat (24/7/2020), yakni sebanyak 21 kasus.
Padahal, Kementerian Pertahanan pada 1 Juli dengan bangga menyatakan bahwa Malaysia tidak ditemukan kasus positif Covid-19 transmisi lokal dan hanya menemukan satu kasus dari luar.
“Saya mengerti jika MCO ditegakkan kembali akan membuat semua pihak menjadi sulit, termasuk kita yang ingin bekerja dan sebagainya. Tetapi, langkah ini harus diambil,” kata Ismail.
• Kirimi WA FX Hadi Rudyatmo soal Pilkada Solo 2020, Achmad Purnomo: Saya Tidak Bersedia Jadi Apapun
Terakhir kali Malaysia melaporkan kasus positif Covid-19 di atas 100 adalah pada 4 Juni.
Ketika itu, otoritas Malaysia melaporkan 277 kasus.
Sementara itu, total jumlah kasus positif Covid-19 di Malaysia mencapai 8.884 kasus dengan angka kematian 123 orang.
Ismail menambahkan, salah satu alasan utama melonjaknya kasus positif Covid-19 di Malaysia adalah karena masyarakat mulai abai.
"Ini karena publik sudah lupa apa yang perlu dilakukan ketika kita meringankan prosedur operasi standar, sehingga jumlah kasus meningkat lagi," kata Ismail.
Malaysia pertama kali menerapkan MCO pada 18 Maret.
Mereka mengarantina sebagian besar wlayahnya selama lebih dari tiga bulan untuk menekan penyebaran Virus Corona.
Selama MCO berlangsung, kebanyakan orang hanya diizinkan meninggalkan rumah jika hendak membeli bahan makanan atau obat-obatan.
Selama fase itu pula otoritas Malaysia hanya mengizinkan pekerjaan penting, seperti pekerja rumah sakit dan karyawan supermarket, untuk meninggalkan rumah mereka setiap hari.
Pada 4 Mei, beberapa bisnis diizinkan untuk dibuka kembali melalui apa yang Malaysia sebut sebagai MCO bersyarat.
Sejak saat itu, kasus-kasus baru mulai naik lagi.
• Viral Video Remaja Dipaksa Cium Kaki Temannya, Korban Mengaku Malu: Tolong Hapus Videonya
Mulai 10 Juni, di bawah MCO pemulihan, hampir semua sektor sosial seperti pendidikan, agama, bisnis, dan ekonomi diizinkan untuk melanjutkan operasinya secara bertahap.
Keluar masuk ke 13 negara bagian Malaysia juga diizinkan untuk dilanjutkan.
Ismail mengatakan, dalam rangka penegakan protokol pemulihan MCO, pihak berwenang telah menangkap 617 orang karena berbagai pelanggaran.
Sebanyak 20 orang diserahkan oleh polisi untuk diinvestigasi dan 597 orang dihukum dengan denda. (Danur Lambang Pristiandaru)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Malaysia Bersiap Lockdown Lagi, Kasus Positif Covid-19 Terus Naik"