Pilkada Serentak 2020
Gibran Terseret Isu Dinasti Politik, Politisi PDIP: Kalau Ditunjuk Jadi Menteri, Boleh Protes
Politisi PDIP Deddy Sitorus menilai tidak ada masalah dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2020.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Peneliti tersebut menilai keputusan Gibran dan PDIP mematahkan harapan masyarakat terhadap Jokowi.
"Kita berharap banyak kepada Jokowi menjadi sesuatu yang lain, bukan menjadi rutinitas politisi selama ini," paparnya.
Diketahui sebelumnya Gibran sempat menegaskan tidak tertarik terjun ke politik seperti ayahnya.
Namun sikap itu berubah saat ia mendaftar menjadi anggota PDIP dan maju dalam pilkada.
Ketika ditanya tentang alasan perubaha sikap Gibran yang tiba-tiba, Saidiman enggan berspekulasi.
"Saya tidak ngerti dengan apa yang terjadi di belakang," jawabnya singkat.
Politisi PDIP Deddy Sitorus segera membantah isu dinasti politik yang membayangi Gibran dalam Pilkada Solo.
"Saya kira justru kalau Gibran ditunjuk sebagai menteri, kita boleh protes. Kita boleh mengatakan ini nepotisme, ini dinasti," jelas Deddy Sitorus.
"Tapi come on man, ini dalam satu kerangka demokrasi," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 9:00
ICW Ragukan Jokowi Tak 'Cawe-cawe' soal Gibran
Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz meragukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ikut campur dalam majunya Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat diundang dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (23/7/2020).
Diketahui sebelumnya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengajukan diri dalam Pilkada 2020 berdampingan dengan Teguh Prakosa.
• Pasangan Bagyo Wahyono dan FX Suparjo Muncul sebagai Calon Penantang Gibran: Kita Itu Wong Cilik