Breaking News:

Pilkada Serentak 2020

Prediksi PDIP akan Dukung Bobby, Refly Harun Ibaratkan 'Coreng Arang' di Wajah Jokowi jika Menolak

Pakar hukum tata negara Refly Harun memprediksi PDIP akan mendukung majunya Bobby Nasution dalam Pilkada Medan Desember mendatang.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Istimewa/Tribunnews.com
Menantu Jokowi Bobby Nasution (tengah) 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, memprediksi PDIP akan mendukung majunya Bobby Nasution dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan Desember mendatang.

Prediksi itu ia duga mengingat posisi Bobby Nasution sebagai menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Refly Harun, diunggah Senin (27/7/2020).

Refly Harun di kanal YouTubenya, Sabtu (18/7/2020), membandingkan karier politik Calon Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Refly Harun di kanal YouTubenya, Sabtu (18/7/2020), membandingkan karier politik Calon Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketua DPR RI Puan Maharani. (YouTube Refly Harun)

Sebut PDIP Rugi Lepaskan Akhyar demi Menantu Jokowi, Refly Harun: Belum Jelas Track Record-nya

Diketahui sebelumnya Bobby Nasution diisukan akan maju dalam pemilihan Wali Kota Medan melalui PDIP.

Calon petahana Akhyar Nasution yang sebelumnya digadang-gadang PDIP kemudian beralih ke Partai Demokrat dengan dukungan PKS.

Refly Harun menduga pengaruh Jokowi sangat kuat dalam partai tersebut sehingga akan berdampak pada pemberian rekomendasi calon kepala daerah.

Ia menyinggung sebetulnya posisi PDIP cukup kuat untuk berkoalisi dengan partai lain.

"PDIP mudah sekali mengajak mitra koalisi mereka sesungguhnya," ungkap Refly Harun.

"Tapi itu tidak dilakukan karena mereka akan mendukung Bobby Nasution," lanjutnya.

Ia memprediksi PDIP akan mendukung Bobby Nasution karena posisinya sebagai menantu presiden.

Menurut dia, hal itu dipengaruhi elektabilitas Jokowi sendiri di dalam partai.

"Rasanya tidak mungkin tidak mendukung Bobby Nasution," ungkit Refly.

"Itu sama saja 'mencoreng arang' di muka Jokowi kalau PDIP menolak mendukung Bobby Nasution," komentarnya.

Sempat Bilang ke Jokowi Siap Bantu Gibran, Achmad Purnomo Kini Pilih Rehat: Tanpa Saya Pasti Menang

Selain itu, Refly menduga dalam pemberian rekomendasi Bobby Nasution dan Gibran akan ada tawar-menawar antara PDIP dengan Jokowi.

"Jadi kalaupun ada sesi interview, itu lebih pada bargaining position saja bahwa Presiden Jokowi mengingingkan mendukung Bobby Nasution dan Gibran," paparnya.

Ia menduga tawar-menawar tersebut dapat berkaitan dengan perombakan kabinet (reshuffle) yang sempat diutarakan Jokowi.

"Tapi tentu PDIP ingin memberikan sinyal kepada Jokowi, kalau ada reshuffle tolong jatah kami ditambah atau jangan dikurangi," jelas pengamat politik tersebut.

Ia menilai tawar-menawar itu wajar terjadi dalam dunia politik.

Menurut Refly, sekarang tinggal melihat hasilnya pada pilkada serentak.

"Ya itu mungkin sinyalnya, kita bisa melihat bahwa politik itu ada take harus give juga. Jadi jangan take semua karena give itu juga menjadi penting," tutur Refly.

"Kita akan lihat apakah akan terjadi pertarungan yang fair di Kota Medan antara bisa dipastikan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, melawan incumbent Wakil Wali Kota Akhyar yang didukung Partai Demokrat dan PKS," tutupnya.

Lihat videonya mulai menit 13:00

PDIP Rugi Lepaskan Akhyar demi Menantu Jokowi

Refly Harun membahas sikap PDIP dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan 2020.

Sebelumnya menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Kahiyang Ayu, Bobby Nasution, berencana mengajukan diri sebagai calon Wali Kota Medan.

Sementara itu, petahana Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang berencana akan maju lagi kini beralih mendapat dukungan dari Partai Demokrat.

Menanggapi hal ini, Refly Harun menilai seharusnya PDIP dapat lebih mempertimbangkan sikapnya dalam memilih bakal calon kepala daerah.

Ia membandingkan sikap tersebut sama dengan Pilkada Solo, di mana PDIP lebih memilih mengusung putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, daripada kader lama Achmad Purnomo.

"Di Medan harusnya Akhyar yang menjadi kandidat, apalagi dia petahana wakil wali kota yang tentu punya peluang besar sama seperti Achmad Purnomo," ungkit Refly Harun.

"Tapi lagi-lagi PDIP memberikan sinyal akan memberikan dukungan kepada Bobby Nasution," lanjutnya.

Refly menilai PDIP menghadapi kehilangan dengan melepaskan Akhyar Nasution karena memiliki elektabilitas cukup kuat untuk menyeberang ke partai lain.

"Sehingga PDIP pasti tahu bahwa dia akan kehilangan Akhyar karena Akhyar punya bargaining position ke partai lain," ungkap Refly Harun.

Seperti diketahui, Akhyar kini didukung Partai Demokrat dan PKS.

Keduanya diketahui kerap menjadi oposisi dengan partai arus utama, yakni PDIP.

"Dan benar Demokrat menariknya. PKS yang secara tradisional selalu menjadi oposisi the ruling party PDIP, juga mem-back up," paparnya.

"Maka jadilah partai ini kemudian resmi mendukung Akhyar menjadi calon Wali Kota Medan," jelas pengamat hukum tersebut.

Ia menilai PDIP justru mendapat kerugian dengan tidak mempertimbangkan kemampuan politis Akhyar.

 Tak Hanya Gibran, Refly Harun Ungkit Bobby Nasution Terseret Isu Dinasti Politik: Harus dari Bawah

Refly menyinggung Bobby Nasution sendiri tidak memiliki pengalaman politik jika dibandingkan dengan Akhyar.

"Sebenarnya kerugian bagi PDIP karena dia menghilangkan kader potensial untuk seseorang yang belum jelas track record-nya," singgung Refly.

Refly Harun menilai Bobby Nasution tidak memiliki pengalaman.

Namun jika dibandingkan dengan Gibran, Refly menilai putra sulung presiden tersebut sudah lebih dulu dikenal masyarakat dengan kiprahnya menjadi pengusaha.

"Saya katakan baik Gibran maupun Bobby Nasution belum punya pengalaman dalam politik. Hanya Gibran lebih berakal karena dia memang pengusaha di Solo," paparnya.

"Tapi Bobby Nasution, orang akan bertanya kiprahnya seperti apa," tambah Refly.

Refly menyinggung sikap PDIP juga masih terkesan ragu-ragu dalam mendukung Bobby Nasution.

"Itulah sebabnya Megawati dan PDIP sedikit 'poco-poco' untuk mendukung Bobby Nasution atau tidak," ungkap dia. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
Pilkada Serentak 2020Bobby NasutionRefly HarunPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved