Virus Corona
Ilmuwan Singapura Kembangkan Uji Coba Tes Covid-19, Hasil Dapat Dilihat Lebih Cepat dalam 36 Menit
Para Ilmuwan Singapura di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) telah menemukan cara untuk meningkatkan kecepatan dalam hasil tes Covid-19.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
Dia menambahkan bagi daerah-daerah yang mungkin tidak ada fasilitas laboratorium khusus dan dengan jumlah kasus Covid-19 yang tidak terlalu banyak, dapat efektif digunakan.
"Tetapi kalau kasusnya banyak, dan hanya pakai metode 1 tes saja, agak kurang praktis," sambung dia.
• Sekjen MUI Anwar Abbas Sebut Mudik di Tengah Pandemi Virus Corona Hukumnya Haram: Sangat Bahaya
Prof Amin menyarankan agar tes PCR untuk mendeteksi infeksi Virus Corona di masyarakat dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang automatik.
Nantinya, semua tes pengujian terhadap sampel orang-orang yang terindikasi maupun positif Virus Corona dapat diproses dengan mesin tes PCR.
"Cuma memang mesin PCR tes ini cukup mahal. Bahkan, di Jakarta, sepengetahuan saya hanya ada di Eijkman," ungkap Prof Amin.
• UPDATE Wilayah Sebaran Virus Corona di Indonesia 3 April: Jakarta dan Jatim Alami Pelonjakan Kasus
Dalam sehari, mesin PCR ini dapat mengerjakan 300 sampai 400 tes.
Sedikitnya, ada 3 mesin PCR di laboratorim Eijkman.
Khusus untuk menguji sampel Virus Corona, SARS-CoV-2, menggunakan mesin kuantitatif PCR atau qRT-PCR.
"Satu mesin, sekali running bisa memproses 80 sampel. Kalau dioptimize lagi, bisa sampai 200 tes sehari," jelas prof Amin.
Kendati demikian, dalam proses pengujian sampel Virus Corona juga ada proses sebelumnya yang juga turut memakan waktu.
"Tidak hanya tes PCR (Corona), ada proses sebelumnya yang harus dilakukan. Yakni ekstraksi RNA yang juga makan waktu cukup panjang," sambung Prof Amin. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika, Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Tes Deteksi Virus Corona Pakai PCR Lebih Lama, Ini Alasannya"