Terkini Daerah
PKS Jalin Komunikasi dengan Achmad Purnomo untuk Lawan Gibran Rakabuming di Pilkada Solo 2020
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan akan terus mengupayakan supaya Pilkada Solo 2020 tidak hanya diperebutkan oleh pasangan tunggal.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan akan terus mengupayakan supaya Pilkada Solo 2020 tidak hanya diperebutkan oleh pasangan tunggal.
PKS tidak ingin pasangan Gibran dan Teguh hanya akan melawan kotak kosong di Pilkada Solo 2020.
Kepastian itu disampaikan langsung oleh Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail, Dalam acara Kompas Jateng, Jumat (24/7/2020).

• Rocky Gerung Sarankan PKS Tak Ajukan Calon dan Dukung Gibran di Pilkada Solo: Ujian Moral Demokrasi
Dilansir TribunWow.com, sejauh ini baru ada satu bakal pasangan calon (Bapaslon) yang dipastikan akan maju di Pilkada Solo 2020, yakni pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
Gibran dan Teguh mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan menyingkirkan bapaslon lainnya yaitu Acmad Purnomo.
Oleh karenanya, memanfaatkan situasi dari Achmad Purnomo yang tidak mendapatkan rekomendasi dari PDIP, Abdul Ghofar mengakui sedang merayu Wakil Wali Kota Solo untuk bisa dicalonkan dari PKS.
Bahkan menurutnya, PKS sendiri sudah mengincar Achmad Purnomo berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh pihak partai.
Namun harapan untuk mencalonkan Achmad Purnomo sempat hilang setelah orang yang bersangkutan justru diusung oleh PDIP.
"Dari sejak awal dalam survey kita, itu Pak Purnomo ini menempati urutan pertama kita," Abdul Ghofar.
"Tapi karena dicalonkan oleh PDI kan kita tidak bisa," imbuhnya.
Jalan PKS untuk mengusung Achmad Purnomo kembali bisa dikatakan kembali terbuka setelah PDIP sudah mantab memberikan rekomendasi kepada putra sulung Presiden Joko Widodo untuk Pilkada Solo 2020.
• Ungkit Pernyataan Lama Gibran Enggan Terjun Politik, Effendi Gazali: Sekarang Sudah Merasa Bidangnya
Meski begitu, ada satu pekerjaan lagi yang harus dilakukan oleh PKS, yakni mengajak partai lain bekerja sama guna memenuhi persyaratan mengajukan calon di Pilkada 2020, yakni mempunyai 9 kursi di DPRD.
Sedangkan seperti yang diketahui, PKS saat ini hanya mempunyai 5 kursi dari total 45 kursi di DPRD Kota Solo atau bisa dikatakan kurang 4 kursi dari syarat minimal.
PDIP menjadi partai dengan jumlah kursi terbanyak di DPRD Kota Solo yakni 30 tempat.
Sisanya ditempati oleh PAN (3 kursi), Gerindra (3 kursi), Golkar (3 kursi) dan PSI (1 kursi).
"Dan ketika sekarang sudah jelas rekomendasi dari PDI Perjuangan ke Mas Gibran ya kita akan jalin komunikasi-komunikasi dengan beliau untuk kemudian bisa berkenan untuk dicalonkan," terang Abdul Ghofar.
"Ketika nanti kita juga berkomunikasi dengan partai yang lain untuk bisa membentuk kapal perahu untuk mencalonkan sendiri begitu," pungkasnya.
Simak video lengkapnya:
Tak Direkomendasikan PDIP, Achmad Purnomo Ngaku Dihubungi Partai Lain
Achmad Purnomo gagal mendapatkan rekomendasi dari Partai PDIP Perjuangan (PDIP) untuk bisa mencalonkan diri sebagai calon wali kota di Pilkada Solo 2020.
Kepastian tersebut didapat setelah PDIP secara resmi memberikan rekomendasi kepada bakal calon lainnya, yakni Gibran Rakabuming Raka berpasangan.
Dilansir TribunWow.com, putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut akan berpasangan dengan Teguh Prakosa di Pilkada Solo yang rencananya akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.

• Kemungkinan Gibran Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo 2020, Mardani: PKS Ingin Demokrasi yang Sehat
Jalan Purnomo untuk tetap maju sebagai calon wali kota Solo di Pilkada 2020 sejatinya masih terbuka.
Dengan catatan, ada partai atau koalisi partai yang kemudian mengusungnya sebagai calon.
Dalam acara Apa Kabar Indonsia Malam 'tvOne', Sabtu (18/7/2020), Purnomo juga mengakui sendiri sudah ada banyak partai atau pihak yang mengubungi dirinya.
Meski begitu, dirinya tidak menyebut secara gamblang, partai yang menghubunginya.
Namun menurut Purnomo, belum ada permintaan atau penawaran secara resmi yang diberikan kepadanya.
Dirinya berpandangan karena belum ada partai yang bisa memenuhi sembilan kursi sebagai syarat mengusung calon di Pilkada 2020.
Oleh karenanya mau tidak mau harus berkoalisi terlebih dahulu.
Seperti yang diketahui 30 dari total 45 kursi DPRD Kota Solo diduduki dari kader PDIP.
Sisanya ditempati oleh PKS (5 kursi), PAN (3 kursi), Gerindra (3 kursi), Golkar (3 kursi) dan PSI (1 kursi).
• Purnomo Klarifikasi soal Tawaran Jabatan dari Presiden: Bukan Pak Jokowi yang Mengatakan Begitu
"Kalau kontak ada-ada saja, tapi sampai sekarang belum secara resmi," kata Purnomo.
"Karena mereka kesulitan siapa yang diajak koalisi karena tidak jelas siapa yang bisa koordinasinya untuk bisa minimal sembilan kursi untuk mengusung seorang calon," lanjutnya.
Terlebih kabarnya, PAN akan bersikap realistis dengan memberikan dukungan kepada pasangan Gibran dan Teguh di Pilkada Solo 2020.
Maka kemungkinan peluangnya adalah dari PKS yang kabarnya juga masih ngotot mencarikan lawan untuk pasangan calon yang diusung dari PDIP tersebut.
Mengaku Setia dengan PDIP
Meski begitu, Purnomo menegaskan sejauh ini tidak ada pikiran maju ke Pilkada Solo 2020 dari partai lain.
Dirinya mengaku masih setia dengan partai yang membesarkan namanya itu.
Selain itu, di satu sisi, ia menyadari sudah cukup lama berkecimpung di dunia politik Kota Solo dan juga bekerja di pemerintahannya.
Dirinya mengatakan lebih menginginkan untuk melanjutkan sisa hidupnya dengan kembali menekuni bisnis swastanya.
"Sampai saat ini tidak ada perahu yang berbeda yang saya pilih, tidak ada, tetap saya adalah calon dari PDIP Perjuangan yang tidak mendapatkan rekomendasi, hanya begitu," kata Purnomo.
"Kayaknya tidaknya, mengingat saya sudah lama sekali bergerak di politik Kota Surakarta, di pemerintahan Kota Surakarta," tambahnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)