Breaking News:

Pilkada Serentak 2020

Pertanyakan Kemampuan Gibran Jadi Cawalkot Solo, Refly Harun: Kita Tidak Cari Pemimpin yang Magang

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mempertanyakan kemampuan sekaligus jam terbang dari calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Instagram @fx.rudyatmo
Gibran Rakabuming Raka (tengah) diajukan DPC PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2020. Refly Harun mempertanyakan kemampuan sekaligus jam terbang dari calon walo kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mempertanyakan kemampuan sekaligus jam terbang dari calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menilai Gibran Rakabuming belum mempunyai jam terbang atau pengalaman di dunia pemerintahan.

Terlebih menurutnya, putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu juga terjun ke dunia politik baru-baru ini.

Hal ini disampaikan dalam tayangan YouTube Refly Harun yang diunggah pada Jumat (24/7/2020).

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapannya terkait calon penantang Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapannya terkait calon penantang Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020. (Youtube/Refly Harun)

Refly Harun Mengaku Tak Sekasar Rocky Gerung Komentari Pilkada Solo dan Peluang Lawan Kotak Kosong

Dirinya juga menyoroti sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang justru memberikan rekomendasi kepada Gibran dibandingkan kepada yang lebih senior dan berpengalaman, Achmad Purnomo.

Pria yang saat ini menjadi Wakil Wali Kota Solo itu menurut Refly Harun lebih pantas mendapat rekomendasi dari PDIP untuk maju ke Pilkada 2020.

"Soalnya adalah dia lebih lama menjadi kader PDIP, kemudian memiliki pengalaman sebagai wakil wali kota, usianya sudah matang, tapi dia tergusur oleh anak presiden," ujar Refly Harun.

"Yang baru masuk partai, yang belum punya pengalaman pemerintahan, yang usianya masih sangat muda dan belia," jelasnya.

Dikatakannya, untuk bisa menjadi pemimpin tidak cukup dengan hanya mengandalkan kesiapan, terlebih yang dipimpin tidak hanya lingkup kelompok atau desa, tetapi sudah level kota.

"Jadi bukan soal bisa atau tidak bisa, tetapi soal kita memilih pemimpin yang benar-benar harus paling siap," katanya.

"Kita tidak mencari pemimpin yang magang sesungguhnya, terlalu mahal bangsa ini kalau pemimpinnya baru magang," jelas Refly Harun.

Tanggapi Tudingan Dinasti Politik di Pilkada Solo 2020, Gibran: Tidak Diwajibkan Harus Memilih Saya

Meski begitu, Refly Harun menegaskan tidak menyalahkan keputusan Gibran dan tidak bisa juga langsung meremehkannya.

Maka dari itu, dirinya berharap Gibran bisa membuktikan ekspetasi dari masyarakat andai memenangkan Pilkada Solo 2020.

Selain itu, pakar hukum tata negara itu juga tetap berharap pasangan Gibran dan Teguh tidak dipertarungkan dengan kotak kosong, dengan kata lain pasangan Bajo bisa lolos verifikasi, sehingga akan memberikan drama tersendiri.

"Tapi ya kita tidak bisa underestimate dengan kemampuan Gibran, apalagi ada yang menyakini dia adalah sosok yang mandiri, pengusaha sukses. Maka kita akan lihat saja," terangnya.

"Dan mudah-mudahan calon independen ini lolos, walaupun tidak diharapkan menang. Paling tidak ada drama," harap Refly Harun.

"Kita lihat drama itu apakah sebuah tragedi ataukah hanya ketoprak humor saja di Pilkada Kota Solo," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 10.18

Soal Tukang Jahit dan Ketua RW di Pilkada Solo 2020: Bumi dan Langit

Halaman
123
Tags:
Pilkada Serentak 2020Gibran Rakabuming RakaPDIPPilkada SoloRefly Harun
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved