Terkini Daerah
Bobol Rekening Bermodal Sampah Struk ATM, Pelaku Curi Rp 300 Juta selama 2 Tahun: Pakai KTP Palsu
Dirreskrimum Polda Sumatera Selatan Kombes Hisar Siallagan menjelaskan modus pembobolan rekening menggunakan sampah struk ATM.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Dirreskrimum Polda Sumatera Selatan Kombes Hisar Siallagan menjelaskan modus pembobolan rekening menggunakan sampah struk ATM.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan dalam acara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (22/7/2020).
Sebelumnya terjadi pembobolan rekening di tiga bank daerah, yakni Bank Lampung, Bank Sultra di Kendari, dan Bank Sumsel Babel yang dilakukan lima orang tersangka.

• Bidan Disekap 4 Jam di Angkot, Sempat Dipukul dan Diancam akan Dibunuh saat Tak Beri Password ATM
Sejak dilakukan pertama kali pada 2018, total kerugian korban di Bank Lampung mencapai Rp70 juta, Bank Sultra mencapai Rp120 juta, dan Bank Sumsel Babel mencapai Rp116 juta.
Awalnya, Hisar mengungkapkan awal mula kasus itu terkuak.
"Berawal dari laporan nasabah dari Sumsel yang komplain ke BPD Sumsel Babel yang tidak merasa menarik uangnya sejumlah Rp116,5 juta pada waktu itu," jelas Hisar Siallagan.
Setelah mendapat laporan, polisi kemudian menyelidiki dan berhasil menangkap dua orang pelaku pembobolan rekening.
Sementara itu, tiga pelaku lainnya masih menjadi buron.
"Yang satu mencetak rekening dan KTP palsu, yang satu sebagai pencari struk buangan dari nasabah yang saldonya masih cukup tinggi," papar Hisar.
Data yang didapat dari struk ATM tersebut diambil untuk membuat KTP palsu untuk membuat rekening baru.
• 2 Polisi Gadungan Rampok Pedagang Sapi, Modus Sedang Cegat Pencuri: Kamu Maling Ya? ATM-mu Banyak
Hisar menyebutkan para pelaku mengincar struk yang menunjukkan nama dan rekening nasabah.
"Kemudian memeriksa data nama korban nasabah BPD Sumsel. Dia mencari datanya di link KPU," ungkapnya.
"Datanya umur, alamat, dan sebagainya, kemudian dia membuat KTP palsu," lanjut Hisar.
KTP palsu tersebut digunakan untuk membuat rekening baru di bank yang sama dengan milik nasabah asli.
"Dengan KTP palsu, fotonya dengan foto tersangka tapi nama nasabah. Sehingga dia mendatangi kantor Bank Sumsel awalnya membuat rekening baru dan membuat ATM," paparnya.
Setelah itu pelaku akan menelepon bank dan mengaku hendak menarik uang di rekening asli milik nasabah yang dipalsukan.
Pelaku kemudian meminta bank memindahkan isi rekening pertama ke rekening baru miliknya.
"Dengan alasan dia tidak membawa ATM," kata Hisar.
Lihat videonya mulai dari awal:
Kronologi Penangkapan
Dikutip dari Kompas.com, kedua pelaku yang ditangkap adalah Aziz Kunadi (36), warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan Mujianto (34), warga Desa Penarik, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu.
Keduanya ditangkap di kediaman masing-masing pada Sabtu (18/7/2020).
Kasus itu terungkap saat seorang korban yang menjadi nasabah di Bank Sumsel Babel melaporkan sebanyak Rp116,5 juta miliknya raib pada 12 September 2019.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrum Polda Sumatera Selatan, Kompol Suryadi menjelaskan kronologi pencurian rekening nasabah di tiga bank daerah.
• Aksi Pembobolan Rekening Meningkat di Tengah Wabah Corona, Jangan Berikan Kode Ini pada Siapapun
"Dokumen itu berhasil dibuat para tersangka ini dengan mengambil struk penarikan di setiap ATM. Di sana, mereka langsung membuat KTP dan buku tabungan milik korban untuk dipalsukan. Lalu tersangka menarik uang di bank dengan modus ketinggalan ATM," papar Suryadi, Senin (20/7/2020).
Suryadi mengungkapkan masih ada tiga orang lainnya yang dicari polisi.
"Aksi ini sudah mereka lakukan sejak 2018. Mereka ini beraksi orang lima, tiga masih buron," ungkapnya.
Seorang tersangka, Mujianto, mengaku mendapat keuntungan Rp20 juta dari membobol Bank Lampung, Rp40 juta dari Bank Sultra, dan Rp35 juta dari Bank Sumsel Babel.
"Yang punya ide itu Azis, saya cuma mencari struk," ungkap Mujianto. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dari Manfaatkan Sampah Struk di ATM, 2 Pria Ini Bobol 3 Bank dan Kuras Rp 300 Juta.