Virus Corona
Apakah Pasien Sembuh Virus Corona Bisa Kembali Terjangit Covid-19? Ini Kata Ahli
Para ahli dan ahli biologi juga mengungkapkan kemungkinan bahwa orang tidak pernah pulih sepenuhnya dari infeksi pertama Covid-19.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Jumlah kasus Virus Corona di dunia semakin meningkat, tercatat sudah lebih dari 15 juta orang terinfeksi secara global.
Dilansir TribunWow.com dari indiatoday.in, Kamis (23/7/2020), di tengah meningkatnya kasus tersebut, muncul laporan pasien sembuh kembali terinfeksi.
Seperti yang muncul dari Korea Selatan, China, dan India.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia: Kasus Positif Tambah 1.882 Jadi 91.751, Jakarta Paling Banyak
Jadi apakah pasien sembuh bisa kembali mendapatkan infeksi Covid-19?
Tampak demikian.
Empat puluh lima hari setelah pulih dari Covid-19, seorang dokter di Noida, India, kembali menjalani tes, dan hasilnya positif.
Sepuluh pasien yang dipulangkan dari rumah sakit Mohali, India kembali dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Pasien lain yang sembuh ditemukan positif di Himachal Pradesh.
Insiden serupa juga datang dari Kerala.
Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana pasien yang pulih, yang memiliki antibodi dalam darahnya setelah pemulihan, terinfeksi lagi oleh Virus Corona baru?
Dr (prof) Ashish Bhalla dan profesor GD Puri dari PGIMER, Chandigarh, menjelaskan, “Hanya keberadaan virus di rongga hidung saja tidak berarti penyakit sampai dan kecuali jika terbukti bahwa orang tersebut memiliki gejala. Jika virus telah bermutasi dan telah berkembang, seseorang bisa mendapatkan infeksi lagi."
• Dalam Sehari Ada 127 Pasien Virus Corona Meninggal di Indonesia, Tertinggi Selama Pandemi Covid-19
Dr (prof) Bhalla dari departemen penyakit dalam dan profesor GD Puri, dekan (akademisi) dan kepala di departemen anestesi dan perawatan intensif, menambahkan, “Itulah yang terlihat di Korea Selatan dan di Tiongkok. Tetapi berapa banyak dari mereka yang menderita penyakit parah masih belum jelas karena jumlahnya sangat sedikit.”
Namun, sebuah studi di Inggris menunjukkan sebaliknya.
Pasien yang pulih hanya dapat mengembangkan respons antibodi yang membuat mereka kebal terhadap Covid-19 selama beberapa bulan, penelitian menyimpulkan.
Penelitian yang dipimpin oleh King's College London, menemukan bahwa kadar antibodi yang dapat menghancurkan virus memuncak pada sekitar tiga minggu setelah timbulnya gejala dan kemudian mulai menurun.