Breaking News:

Pilkada Serentak 2020

Kemungkinan Gibran Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo 2020, Mardani: PKS Ingin Demokrasi yang Sehat

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera ikut mengomentari Pilkada 2020 Kota Solo yang baru ada satu pasangan calon, yakni dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka.

Youtube/Apa Kabar Indonesia tvOne
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera ikut mengomentari Pilkada 2020 Kota Solo 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera ikut mengomentari Pilkada 2020 Kota Solo.

Dilansir TribunWow.com, sejauh ini calon peserta di Pilkada Solo 2020 baru ada Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan (PDIP).

Sedangkan beberapa partai atau koalisi partai lain masih belum memiliki nama calon yang akan dicalonkan di Pilkada Solo 2020.

Termasuk dari partai oposisi, PKS.

Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebelum berangkat ke Semarang di kantor DPC PDIP Solo di Jalan Hasanudin Nomor 26, Kampung Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (17/7/2020)
Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebelum berangkat ke Semarang di kantor DPC PDIP Solo di Jalan Hasanudin Nomor 26, Kampung Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (17/7/2020) (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)

Soal Rekomendasi PDIP untuk Gibran Rakabuming, Refly Harun: Saya Kira Jokowi Bangun Kelam Politiknya

Mardani Ali Sera mengaku masih mengusahakan mencari pesaing dari Gibran untuk memperebutkan kursi wali kota Solo.

Dirinya menegaskan tidak ingin Pilkada Solo hanya diperebutkan oleh satu pasangan calon.

Menurutnya kondisi tersebut menggambarkan demokrasi yang tidak sehat karena tidak menghadirkan sebuah kompetisi.

Dengan begitu, dikatakannya, kualitas dari calon juga kurang terlihat.

"PKS ingin demokrasi yang sehat jangan kotak kosong, rugi kita," ujar Mardani, seperti dikutip dari acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Sabtu (18/7/2020).

"Kalau buat saya itu musibah karena bagaimana pun demokrasi esensinya kompetisi biar masyarakat mendapatkan yang terbaik," jelasnya.

"Kalau tidak ada kompetisi tidak kelihatan kualitas dari calon kita," terang Mardani.

Sementara itu, terkait peluang Achmad Purnomo di Pilkada Solo 2020 sebenarnya masih terbuka andai diusungkan oleh partai lain.

Seperti yang diketahui, Purnomo gagal melenggang ke Pilkada Solo 2020 lantaran tidak mendapatkan rekomendasi dari PDIP setelah kalah dari Gibran yang sama-sama dari partai dengan logo kepala banteng tersebut.

Refly Harun Samakan Nasib Gibran dengan Puan Maharani: Separuh Politik Itu Klan Darah Biru, Dinasti

Meski begitu, Purnomo menegaskan tidak ada pikiran maju ke Pilkada Solo 2020 dari partai lain.

Selain itu, di satu sisi, ia menyadari sudah lama berkecimpung di dunia politik Kota Solo dan juga bekerja di pemerintahan.

Dirinya mengaku lebih ingin melanjutkan sisa hidupnya dengan kembali ke bisnis swastanya.

"Sampai saat ini tidak ada perahu yang berbeda yang saya pilih, tidak ada, tetap saya adalah calon dari PDIP Perjuangan yang tidak mendapatkan rekomendasi, hanya begitu," kata Purnomo.

"Kayaknya tidaknya, mengingat saya sudah lama sekali bergerak di politik Kota Surakarta, di pemerintahan Kota Surakarta," tambahnya.

Seakan menolak akan mengusung Purnomo, Mardani menegaskan masih berusaha mencari calon lawan Gibran dari kader PKS sendiri.

"Tentu harus dihargai Pak Purnomo ini senior dan beliau mengatakan prajurit partai itu hak beliau," kata Mardani.

"Walaupun kalau nanti banyak yang meminta beliau bisa mempertimbangkan, tapi kalau buat PKS, kita mengusung kader sendiri dan kita berkomunikasi dengan pihak-pihak yang lain," jelasnya menutup.

Refly Harun Sebut Pilkada Solo 2020 Mudah: Di Atas Kertas Presiden Jokowi dan Klannya akan Menang

Simak videonya mulai menit awal:

Purnomo Klarifikasi soal Tawaran Jabatan dari Presiden

Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo pernah mengaku mendapat tawaran jabatan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Tawaran itu disebutnya datang dari Jokowi ketika ia menemui ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Namun baru-baru ini Purnomo mengatakan bahwa Jokowi sesungguhnya tidak pernah secara langsung menawarkan dirinya jabatan.

Purnomo menceritakan percakapannya dengan Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (16/7/2020) di Istana Negara, Jakarta. Purnomo mengatakan saat itu ia diberitahu bahwa PDIP akhirnya menjatuhkan rekomendasi Pilkada Solo 2020 kepada Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
Purnomo menceritakan percakapannya dengan Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (16/7/2020) di Istana Negara, Jakarta. Purnomo mengatakan saat itu ia diberitahu bahwa PDIP akhirnya menjatuhkan rekomendasi Pilkada Solo 2020 kepada Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. (Kolase (BPMI Setpres) dan (TribunSolo.com/Adi Surya))

 

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/7/2020), Purnomo mengatakan perbincangannya dengan Jokowi saat itu hanya membahas seputar Kota Solo.

"Tidak benar itu. Saya bertemu Pak Jokowi ngobrol banyak sekali tentang Solo."

"Saya diberi kesempatan untuk memperjuangkan Masjid Taman Sriwedari. Saya kan mendirikan Akbara PMI minta bantuannya nanti," kata Purnomo ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2020).

Purnomo menuturkan asal muasal kabar tawaran jabatan justru datang dari pertanyaan wartawan.

"Itu hanya guyonan dari wartawan. Kalau ditanya kalau ditawari pekerjaan? Iya saya bilang tidak mau, saya di Solo saja," kata dia.

"Bukan Pak Jokowinya yang mengatakan begitu (ditawari jabatan), tapi wartawannya yang tanya begitu," sambung Purnomo.

 Bersikap Realistis, PAN Dukung Gibran-Teguh Maju Pilkada Solo: Masyarakatnya Memang Dukung PDIP

Purnomo Ngaku Ditawari Jabatan

Dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (17/7/2020), sebelumnya diberitakan, Purnomo mengakui bahwa ia sempat ditawari jabatan oleh Joko Widodo (Jokowi).

Tawaran itu disampaikan kepadanya ketika dirinya menemui Presiden Jokowi pada Kamis (16/7/2020) lalu di Istana Merdeka, Jakarta.

Purnomo mengatakan ada beberapa jabatan alternatif yang ditawari oleh Jokowi kepadanya.

Namun ia mengaku tidak bersedia menerima tawaran dari RI 1.

"Hanya alternatif kemungkinan, saya tidak bersedia," kata Purnomo, Jumat (17/7/2020).

Purnomo beralasan, dirinya menolak jabatan itu karena masih ingin tetap tinggal di Solo.

 "Itu karena cinta dengan Kota Solo," tambahnya.

"Saya apapun keadaan yang terjadi, tetap di Solo dan Jogja."

"Pekerjaan dan keluarga saya itu di Jogja dan Solo," tegasnya.

(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)

Tags:
Pilkada Serentak 2020Pilkada SoloMardani Ali SeraGibran Rakabuming RakaPDIPJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved