Terkini Daerah
Uang Nasabah Mendadak Hilang Rp 50 Juta setelah Terima Hadiah Panci dari Bank: Saya Kaget Sekali
Saat mengecek saldo, uang Susanti hanya tinggal 9.9.949.500, yang artinya hilang Rp 50 juta, Selasa (14/7/2020) pagi.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Uang nasabah sebuah Bank BUMN di Deliserdang, Susanti Masita Sipahutar mendadak hilang dari rekening ATM-nya.
Ia pun langsung syok, saat mengecek saldo, uangnya hanya tinggal 9.9.949.500, yang artinya hilang Rp 50 juta, Selasa (14/7/2020) pagi.
"Total tabungan saya itu Rp 59 juta lebih. Makanya kaget sekali ketika melihat isi saldo berkurang Rp 50 juta," kata Susanti, Selasa (14/7/2020) siang.
• Alasan 64 Kepsek SMP di Inhu Mundur Serentak, Sebut Diganggu LSM soal Pengelolaan Dana BOS
Begitu mengetahui uang di saldonya raib Rp 50 juta, warga Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Seituan, Sumatera Utara ini lantas mendatangi kantor bank di Simpang Kolam, Percut Seituan.
Di sana, Susanti protes kenapa uang di saldonya bisa raib hingga puluhan juta.
"Mereka bilang itu karena saya mengikuti program hadiah yang mereka buat kemarin," kata Susanti.
Sementara itu, Supervisor Bank tersebut, Herman berdalih bahwa masalah ini sebenarnya miskomunikasi saja.
Katanya, uang milik Susanti tetap ada Rp 59 juta. Tabungannya tidak berkurang sama sekali.
"Mungkin ini miskomunikasi. Kemarin (saat menawarkan program hadiah) waktu kami terlalu sempit."
"Terlalu banyak nasabah," kilah Herman.
Ia mengatakan, saat Susanti datang ke kantor bank tersebut, jumlah nasabah yang hadir membludak.
Sehingga dirinya tidak sempat menjelaskan secara detail konsekuensi yang bakal ditanggung Susanti.
"Saya pikir kemarin sudah dijelaskan teller," kata Herman.
Berkaitan dengan kasus ini, Susanti masih merasa kesal.
Dia menilai pegawai bank tersebut tidak becus dalam bekerja.
Jikalau program hadiah yang ditawarkan bank itu ada konsekuensinya, maka pihak bank harus memberikan penjelasan.
Bukan malah mengambil tindakan sepihak saja.
• Kecelakaan Maut HRV Tabrak Pemotor di DI Panjaitan, Sopir Ngaku Ngantuk Dikejar Deadline Kerja
"Saya sama sekali tidak diberi tahu soal program itu."
"Mereka hanya bertanya, ibu mau hadiah," kata Susanti.
Namanya juga ibu rumah tangga, Susanti pun tidak menolaknya.
Adapun hadiah yang diberikan bank tersebut berupa perlengkapan dapur yang terdiri dari panci dan sudip (sutil).
"Awalnya saya cuma niat memasukkan uang ke rekening sekitar Rp 20 juta."
"Tapi setelah menerima hadiah itu, uang saya di saldo malah hilang," katanya.
Tidak hanya saldo saja yang berkurang, Susanti juga tidak bisa menarik uangnya selama tiga bulan.
Padahal, kata Susanti, uang yang disetorkannya itu untuk keperluan berobat sang suami yang saat ini tengah menderita kanker otak.
"Kalau misalnya nanti Malaysia sudah membuka aksesnya, uang itu lah yang bakal saya gunakan untuk keperluan berobat suami."
"Tapi belakangan, uang saya malah tidak bisa diambil," katanya.
Persoalan lain yang dihadapi Susanti, bilamana hadiah yang diberikan bank di Unit Simpang Kolam dikembalikan, maka dia akan kena penalti.
Uang penaltinya itu pun berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
"Kalau begini, yang rugi kan nasabah. Saya mohon lah agar memberi keterangan yang jelas sebelum memberikan hadiah kepada nasabah," katanya.
• Video Detik-detik Risma Menangis Histeris dan Pingsan saat Melayat Kepala DP5A Chandra Oratmangun
Dari keterangan Susanti, sebelum dia pindah ke bank di Unit Simpang Kolam, dia sempat menjadi nasabah di bank di Unit Pasar Bengkel, Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdangbedagai.
Saat itu, Susanti pindah menjadi nasabah bank di Unit Tembung, dan selanjutnya pindah ke bank di Unit Simpang Kolam karena saat ini Susanti tinggal di Desa Sei Rotan.
Bisa Diambil saat Butuh
Supervisor Bank di Unit Simpang Kolam Herman mengatakan bahwa uang milik Susanti tidak akan berkurang.
Katanya, meski di ATM nominal yang muncul hanya Rp 9 juta, namun di rekening koran nominal tabungan Susanti tetap Rp 59 juta.
Kalaupun Susanti butuh untuk mengambil semua uangnya, maka pihak bank akan memberikannya.
"Kapan saja ibu itu butuh uangnya, kami bersedia untuk mengeluarkannya. Jadi, yang Rp 50 juta itu terkunci di buku tabungan ibu itu karena sistem," kata Herman.
Disinggung lebih lanjut kenapa pihaknya tidak menjelaskan kepada nasabah soal syarat penerimaan hadiah, Herman berdalih mereka khilaf.
Saat itu, kata Herman, dia mengira bahwa teller sudah memberikan penjelasan secara rinci pada Susanti.
"Jujur saja, semalam banyak nasabah."
"Namanya juga hari Senin, nasabah membludak," katanya.
Herman pun mengakui bahwa dirinya lah yang menawarkan Susanti program hadiah itu. Dia pun tidak bermaksud membohongi Susanti.
(TribunMedan/Indra Gunawan)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Nasabah BRI Kaget Uang Rp 50 Juta Hilang di Saldo Setelah Terima Hadiah Panci dari Bank