Terkini Nasional
Bantah Tudingan Motif Politik soal Prabowo Urus Pangan, Dahnil Anzar: Suka Memancing di Air Keruh
Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara tentang penunjukkan Prabowo Subianto untuk mengepalai sektor ketahanan pangan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara tentang penunjukkan Prabowo Subianto untuk mengepalai sektor ketahanan pangan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (15/7/2020).
Diketahui penunjukkan Prabowo oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai pro dan kontra karena dinilai tidak sesuai dengan jabatannya.

• Sebut Elektabilitas Prabowo Masih Paling Tinggi, Refly Harun Singgung 2024: Enggak Ada Calon Lain?
Meskipun begitu, Dahnil Anzar menegaskan Prabowo sesuai dengan tugas ini.
Ia juga membantah ada motif politik di balik proyek senilai Rp 68 triliun tersebut.
Ketika ditanya presenter Aiman tentang motif politik, Dahnil Anzar segera membantah.
"Suka memancing di air keruh," komentar Dahnil Anzar.
Dahnil menegaskan arahan itu adalah inisiatif langsung Jokowi.
"Yang jelas pada saat ini Pak Prabowo adalah Menteri Pertahanan dan beliau tentu di bawah komando Pak Presiden Jokowi," paparnya.
Ia menjelaskan Prabowo dipandang sebagai sosok yang memahami konsep pertahanan, termasuk di luar dunia militer.
"Perintah diberikan kepada beliau sebagai orang yang memahami konsep pertahanan di satu sisi dan pertahanan nirmiliter di sisi lain," jelas Dahnil.
"Tentu beliau akan menjalankan tugas yang diberikan oleh presiden," lanjut kader Partai Gerindra tersebut.
Ia kemudian membantah adanya tudingan motif politik di balik penunjukan Prabowo, termasuk kaitan dengan Pemilihan Presiden 2024.
Menurut Dahnil, Prabowo hanya melaksanakan tugas yang dinilai penting dan sesuai dengan undang-undang.
"Kemudian yang kedua, saya pikir enggak ada itu motif politik di balik itu," kata Dahnil.
• Kata Andre Rosiade soal Lumbung Pangan yang Diserahkan ke Prabowo Subianto: Visi Misi Presiden
"Setiap presiden yang masuk akal, bisa dikerjakan, dan sesuai dengan konsepsi dan undang-undang, tentu dikerjakan oleh Menteri Pertahanan," tambahnya.
Dahnil kemudian menjelaskan strategi ketahanan pangan yang akan digunakan Prabowo.
Menurut Dahnil, ketahanan pangan akan lebih fokus pada cadangan logistik.
"Ketiga, yang harus dipahami adalah yang saya sebutkan berulang kali. Konsepsinya adalah cadangan logistik strategis," papar ekonom tersebut.
Penunjukan Prabowo menuai pro dan kontra lantaran tugas itu dinilai seharusnya dapat dilimpahkan ke Kementerian Pertanian.
Meskipun begitu, Dahnil menjelaskan tugas Prabowo berbeda dengan Kementan.
"Cadangan logistik strategis itu berbeda dengan yang dikerjakan Kementerian Pertanian dan lain-lainnya," katanya.
"Walaupun jenis pekerjaannya adalah pertanian, tetapi ini akan digunakan sebagai cadangan logistik pertanian," jelas Dahnil.
Lihat videonya mulai dari awal:
Tanggapan Komisi IV
Anggota DPR Komisi IV Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin buka suara menanggapi penujukkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menjadi leading sector lumbung pangan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dengan begitu, Prabowo Subianto mengambil alih tugas yang sebenarnya dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Dilansir TribunWow.com, Andi Akmal mengatakan kondisi tersebut memberikan tanya tanya besar.
Hal ini disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Minggu (12/7/2020).
• Kerap Cium Para Artis Ganteng, Kiky Saputri Targetkan Prabowo untuk Video Selanjutnya: Masih Single
Menurutnya, Prabowo tentu memang harus siap untuk melaksanakan tugas yang diberikan langsung oleh Jokowi tersebut.
Namun, dirinya juga mengingatkan kembali terkait tugas pokok dan fungsi dari masing-masing kementerian dalam membantu presiden.
"Ini adalah penunjukkan presiden, jadi saya kira Pak Prabowo di sini tentu siap melaksanakan," ujar Andi Akmal.
"Kita mengingatkan kembali bahwa Undang-undang 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara, jelas ada tupoksi masing-masing kementerian," jelasnya.

Andi Akmal lantas mempertanyakan keputusan dari Jokowi yang justru menyerahkan masalah tersebut kepada Prabowo yang notabene merupakan Menteri Pertahanan.
Karena masalah lumbung pangan seharusnya merupakan ruang kerja dari Kementerian Pertanian.
Dikatakannya bahwa kondisi tersebut tentu menimbulkan banyak tanya dari masyarakat umum.
• Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat, Jokowi Minta Beberapa Provinsi Ini Diprioritaskan
"Ini mungkin menjadi pertanyaan besar bahwa selama ini ketahanan pangan, adalah domain dari Kementerian Pertanian kok tiba-tiba Menhan diberikan tugas khusus," ungkapnya.
"Tapi ini agak menjadi sesuatu yang mungkin perlu penjelasan detail, ada apa di balik penunjukkan Pak Prabowo sebagai leading sector mengkoordinir daripada Kementerian-Kementerian yang ada," jelasnya.
Ia juga mempertanyakan kenapa Jokowi tidak menunjuk Menteri Koordinator yang mengkoordinasi antar kementerian.
Menurutnya, kemungkinan lain juga bisa membentuk kementerian baru yang khusus untuk menangani bidang pangan.
"Kami mungkin memandang bahwa kenapa enggak ditunjuk saja Menko yang diberikan tugas untuk mengkoordinir," kata Andi Akmal.
"Atau mungkin kenapa tidak dibentuk menteri baru khusus untuk pangan misalnya," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Elfan)