Kabar Ibukota
Perluasan Ancol Tuai Sorotan sampai Dituding Reklamasi, Anies Baswedan: 11 Tahun Tenang-tenang Saja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara tentang proyek perluasan kawasan Ancol yang disebut melanjutkan reklamasi.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara tentang proyek perluasan kawasan Ancol yang disebut melanjutkan reklamasi.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (12/7/2020).
Diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menempatkan lumpur hasil pengerukan sungai dan waduk di sekitar kawasan Ancol.

• Pernah Dukung Anies, Relawan Jakut Kecewa pada Gubernur soal Reklamasi: Anies Harus Balik ke Treknya
Anies membantah proyek tersebut sama dengan reklamasi yang menjadi salah satu janji kampanyenya.
Menurut Anies, penempatan lumpur tersebut perlu dilakukan untuk mencegah bencana banjir.
Ia menjelaskan alasan penempatan lumpur dilakukan di Ancol.
"Pengerukan sungai, waduk, bahkan ke depan penggalian terowongan MRT, tanahnya pun akan ditimbun di tempat ini," jelas Anies Baswedan.
Anies menyebutkan lahan seluas 155 hektar telah disetujui untuk menempatkan lumpur sedimen.
Sementara ini sebanyak 20 hektar sudah dimanfaatkan untuk kepentingan tersebut.
"Karena itulah, ada kajiannya. Dari hasil kajian AMDAL, lokasi yang dibutuhkan adalah sebesar 155 hektar," paparnya.
"120 hektar di sisi timur, 35 hektar di sisi barat, yang juga disediakan kawasan yang nanti akan bersebelahan dengan stasiun MRT di Ancol," lanjut Anies.
Ia menegaskan proyek ini berbeda dengan reklamasi.
Menurut Anies, proyek pengerukan lumpur ini memiliki manfaat yang lebih besar daripada reklamasi, yakni untuk mencegah banjir.
• Dikira Punya Buzzer, Anies Baswedan Beri Klarifikasi: Kita Ada yang Mendukung tapi Tak Tersistematis
"Jadi apa yang dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta, kemudian BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini adalah Pembangunan Jaya Ancol, adalah untuk melindungi warga Jakarta dari bahaya banjir," tegasnya.
"Kegiatan dan ini, bukan dipakai untuk kepentingan eksklusif, sekadar komersial, tapi justru manfaat dari lumpur hasil kerukan itu menjadi lahan yang dipakai sebanyak-banyaknya manfaat masyarakat Jakarta," lanjut Anies.