Cerita Selebriti
Yati Surachman Merasa Pemain Senior Kurang Dihargai: Kesannya Kayak Masih Untung Dikasih Kerjaan
Artis senior Yati Surachman blak-blakan membahas kondisi dunia perfilman tanah air saat ini.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Artis senior Yati Surachman blak-blakan membahas kondisi perfilman tanah air saat ini.
Ia mengungkap, kini para pemain senior seperti tidak dihargai.
Bahkan honornya justru diinjak-injak.
"Ya, memang kita sangat sayangkan di Indonesia itu pemain-pemain yang sudah lama justru kurang dihargai. Justru honornya malah diinjak-injak, malah ada kesan mereka bilang 'masih untung dikasih kerjaan', gitu," ungkap Yati Surachman dalam tayangan YouTube TRANS7 OFFICIAL dikutip Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).
• Tanya Raffi Ahmad Biaya Parkir Mobil Mewahnya, Onadio: Kalau Gue Jadi Tukang Valet, Gue Ludahin
Yati Surahman berujar, meski tidak diberikan honor yang tinggi, paling tidak para rumah produksi sedikit menghargai para pemain senior.
Pemeran film Satu Suro itu mencontohkan jika rumah produksi menggunakan pemain baru dibandingkan artis senior.
"Kalau kita pakai pemain baru untuk satu scene itu pasti produksi berhari-hari. Tapi, kalau kita yang sudah legend, mungkin cuma sekian jam. Jadi secara biaya produksi juga akan mengecilkan," ujar Yati Surachman.
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 8 Agustus 1957 itu pertama kali bermain film pada 1975 dengan judul film Inem Pelayan Seksi.
Namanya melambung sejak film Perawan Desa.
Aktingnya di film garapan Franky Rorimpandey diakui dengan penghargaan Best Actress (Aktris Terbaik) di Festival Film Asia Pasific pada 1980.
Dalam film yang diangkat dari kisah nyata itu, Yati berperan sebagai Sum Kuning.
• Kekesalan Nella Kharisma saat Disebut Sudah Menikah dengan Cak Malik: Enggak Tahu tapi Sok Tahu
Dikisahkan, Sum Kuning adalah seorang perempuan penjual telur. Dia menjadi korban perkosaan sejumlah anak muda dari keluarga pejabat.
Sepanjang kariernya, Yati Surachman telah membintangi puluhan judul film.
Mulai tahun 2000-an, Yati Surachman aktif di sinetron. Dia tercatat pernah membintangi sinetron-sinetron terkenal seperti Pernikahan Dini, Dukun Palsu, dan Nyoman dan Presiden.
Pada 1995, berkat Dukun Palsu, Yati Surachman masuk nominasi pemeran utama wanita terbaik pada Piala Vidia, ajang penghargaan untuk sinetron Indonesia.
(Kompas.com/Baharudin Al Farisi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yati Surachman Merasa Pemain Senior Kurang Dihargai, Honornya Malah Diinjak-injak"