Terkini Daerah
Kesaksian Kakak Guru SD yang Mayatnya di Dalam Ember: Saya yang Angkat Jenazahnya, Sudah Kaku
Kabar kematian EY (50), guru sekolah dasar (SD) yang dibunuh tetangganya di Banyuasin, Palembang, membuat kakak kandung korban terpukul.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kabar kematian EY (50), guru sekolah dasar (SD) yang dibunuh tetangganya di Banyuasin, Palembang, membuat kakak kandung korban terpukul.
Gani Muhammad mengaku langsung segera datang ke rumah korban di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin.
Setelah itu, menurut Gani, dirinya yang mengevakuasi jenazah adiknya dari dalam ember warna hijau.

• Kronologi Pembunuhan Guru SD yang Mayatnya di Dalam Ember, Pelaku Sempat Bersembunyi Dekat Kulkas
• Nasib Oknum Guru SD yang Diduga Cabuli 11 Siswinya dan Ancam Tak Beri Nilai, Kini Ditahan
"Saya yang angkat jenazahnya tadi, kondisinya sudah kaku," ujarnya.
Selain itu, dirinya mengaku tak mendapat firasat soal kematian adiknya.
Namun, sehari sebelumnya, adiknya tersebut sempat menulis status di WhatsApp.
Gani mengatakan, adiknya tersebut telah 7 tahun hidup sendiri setelah berpisah dengan suaminya.
"Saya tinggal di Palembang, korban ini di Banyuasin sendirian. Dengan suaminya sudah pisah sejak tujuh tahun lalu, saya harap pelakunya cepat tertangkap," ungkapnya saat mendengar kabar kematian EY.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah menangkap AR yang diduga menjadi pelaku pembunuhan sadis terhadap EY. AR diketahui merupakan tetangga korban.Dari hasil penyelidikan, Danny mengatakan, pelaku ternyata punya kebiasaan mengintip korban saat mandi.
Lalu, pada hari Rabu (8/7/2020), pelaku tak kuasa membendung nafsu karena usai menonton film porno.
Pelaku nekat menyusup dan bersembunyi di samping kulkas, lalu mencekik korban saat keluar kamar mandi hingga pingsan.
• Pengakuan Pembunuh Guru SD yang Mayatnya di dalam Ember: Awalnya Nonton Film Dewasa Lalu Intip Mandi
Sebelum diperkosa, korban siuman dan langsung berontak. Diduga panik, pelaku membunuh korban.
"Korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain. Tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna cokelat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rafia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar, Kamis (9/7/2020).
"Setelah melakukan pembunuhan, tersangka langsung keluar melalui pintu depan rumah korban dan mengunci rumah korban dari luar. Kemudian kunci tersebut diselipkan masuk ke dalam rumah melalui celah bawah pintu," tambahnya.
(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saya Angkat Sendiri Jenazah Adik dari Ember, Kondisinya Sudah Kaku