Virus Corona
Kementan Luruskan soal Manfaat Kalung Antivirus Eucalyptus: Saya Tidak Mengklaim Covid-19
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan, Fadjry Djufry memberikan penjelasan lengkap terkait manfaat dari kalung antivirus.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan, Fadjry Djufry memberikan penjelasan lengkap terkait manfaat dari kalung antivirus.
Sebelumnya, Kementan telah meluncurkan hasil risetnya yakni berupa kalung antivirus dan empat produk lainnya yang berasal dari bahan dasar Eucalyptus.
Produk tersebut disebut-sebut memiliki efek positif untuk menangkal Covid-19.
Klaim tersebut lantas banyak mendapatkan perdebatan dari kalangan medis dan juga masyarakat umum.

• Tanggapan IDI soal Kalung Antivirus Berbahan Eucalyptus dari Kementan: Masih Uji In Vitro
Banyak yang mempertanyakan kebenaran dari manfaat kalung antivirus untuk menangkal Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, Fadjry Djufry mengatakan bahwa produk tersebut dinilai menjadi peluang untuk menekan perkembangan Corona.
Meski begitu dirinya meluruskan bahwa produk tersebut belum teruji untuk Covid-19.
Dirinya mengakui dalam proses pengujiannya tidak dilakukan terhadap Covid-19.
"Ini ada peluang, Eucalyptus ini dimanfaatkan sebagai potensi untuk menekan perkembangan Corona," ujar Fadjry Djufry.
"Saya tidak mengklaim Covid-19 karena kita tidak menguji pada Covid-19, kita hanya menguji kepada Corona model," jelasnya.
"Karena kita punya Alpha Corona, Beta Corona, Gama Corona, ada sebenarnya Delta Corona," imbuhnya.
Meski begitu, Fadjry Djufry mengatakan bahwa hal itu masih berkaitan lantaran Covid-19 juga merupakan bagian dari Beta Corona.
• Akui Tak Pakai Anggaran Besar untuk Riset Kalung Antivirus, Kementan: Apalagi Memproduksi Massal
"Dan Covid-19 ini SARS Covid ini bagian dari Beta Corona," ungkapnya.
Sementara itu terkait izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Fadjry Djufry menjelaskan tidak menyebut sebagai antivirus.
Namun dijelaskannya bahwa izin edarnya hanya sebagai jamu.
"Kita tidak overclaim, memang izin dari BPOM memang tidak menyebut anti di situ," kata Fadjry Djufry.
"Ini izin edarnya sebagai jamu dan Kuasi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 9.46
Tanggapan IDI soal Kalung Antivirus Berbahan Eucalyptus
Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi memberikan tanggapan terkait munculnya kalung antivirus yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Dilansir TribunWow.com, kalung antivirus dengan berbahan eucalyptus itu dianggap bisa menangkal Virus Corona.
Dalam acara Kompas Siang, Minggu (5/7/2020), Adib Khumaidi masih mempertanyakan manfaat kalung antivirus untuk Covid-19.
• Tak Setuju dengan Klaim Kalung Antivirus, Farmakolog UGM: Jangan Memberikan Perasaan Aman yang Palsu
Karena menurutnya, riset dari Kementan itu masih dalam tahap uji in virto.
Diketahui, uji in virto merupakan jenis pemeriksaan yang dilakukan dalam tabung reaksi, piring kultur sel atau di luar tubuh mahluk hidup.
Oleh karenanya, Adib Khumaidi menilai masih sangat awal untuk kemudian mengklaim kalung antivirus itu bisa memberikan dampak positif untuk penanganan Covid-19.
Dikatakannya bahwa untuk membuktikan kebenaran khasiatnya maka harus melalui proses uji klinis terlebih dahulu.
"Proses yang untuk kalung itu masih uji in vitro, yang kemudian disebutkan bisa menangkal Virus Corona," ujar Adib Khumaidi.
"Ini yang saya kira kita harus sampaikan kepada masyarakat bahwa selama itu belum melalui sebuah proses uji klinik, kita tidak bisa mengatakan ini efektif untuk Covid-19," jelasnya.
Meski begitu, terkait pengonsumsiannya, Adib Khumaidi tidak melarangnya.
Namun dengan catatan dengan tujuan hanya untuk sekadar melegakan pernapasan atau sebagai aroma terapi, bukan untuk pengobatan ataupun penangkal Covid-19.
• Heboh Kalung Anti-Corona Berbahan Eucalyptus, Kementan Ralat Istilah Antivirus: Ini Berpotensi
Karena memang belum dilakukan uji klinis untuk membuktikan manfaat kalung eucalyptus terhadap penanganan Covid-19.
"Terlepas dari apakah itu boleh dipakai atau tidak, boleh saja seperti halnya obat-obat seperti untuk melegakan pernapasan, saya kira tidak ada masalah," ungkapnya.
"Tetapi kalau kemudian dinyatakan ini sebagai obat atau sebagai penangkal, pencegah Covid saya kira kami harus menyampaikan bahwa secara uji klinik eucalyptus atau kalung eucalyptus belum bisa dikatakan untuk bisa menangkal Covid," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 3.28
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)